Perkembangan Konsep Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc |
Magister-pendidikan Online. Masih banyak terjadi kerancuan yang menganggap bahwa ciri utama teknologi pendidikan adalah adanya peralatan / sarana canggih dalam proses pendidikan. Teknologi pendidikan berbeda dengan “teknologi dalam pendidikan”. Teknologi dalam pendidikan memang menuntut adanya sarana (telepon, faksimili, komputer dsb.) dalam kegiatan lembaga pendidikan. Teknologi pendidikan tidak menuntut adanya sarana tersebut, melainkan menekankan pada adanya proses untuk memperoleh nilai tambah. Gejala yang merupakan landasan ontologi teknologi pendidikan adalah : Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya, baik yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dapat diperoleh secara mandiri Adanya berbagai sumber baik yang telah tersedia maupun yang dapat direkayasa, tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Perlu adanya suatu usaha khusus yang terarah dan terencana untuk menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar setiap orang. Perlu adanya pengelolaan atas kefiatan khusus dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efisien dan selaras. Usaha khusus yang terarah dan terencana bukan sekedar menambah apa yang kurang, menambal apa yang berlubang, dan menjahit apa yang sobek. Menurut Banathy bukan hanya “doing more of the same”, ataupun “doing it better of the same”, melainkan “doing it differently” untuk menjamin hasil yang diharapkan (Banathy,1991).
Penjabaran Kompetensi Teknolog Pendidikan
Penjabaran Kompetensi Teknolog Pendidikan
24 Feb 2012 - (Berdasar Kepmen No. 045/U/2002) Kompetensi dalam kelompok MPK meliputi : Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan YME Berakhak dan berbudi mulia berpegang teguh pada nilai-nilai moral, social dan estetika Memeliharan dan mempertahankan martabat dan norma etik profesinya Menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi lingkungan dalam melaksanakan tugas profesionalnya Menegakkan prinsip dan konsisten dalam penerapan pprofesinya Mengahrgai erbedaan pendapat di antara rekan seprofesi Membuka diri terhadap saran, kritik, dan perubahan Sigap dalam menghadapi perubahan lingkungan Memihak kepada kepentingan pemelajar Menunjukkan kematangan emosional Mmemiliki kepercayaan dan keyakinan diri untuk mengamalkan profesinya Berkomunikasi dengan santun, sistematik dan logis Kompetensi dalam kelompok MKK meliputi : Memiliki wawasan kependidikan dalam melaksanakan tugasnya Menguasai landasan falsafah dan keilmuan teknologi pendidikan Mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Merancang, mengembangkan, menerapkan mengelola, menilai dan meneliti proses, sumber dan sistem belajar Menyesuaikan peran professional dengan latar pengabdiannya Memahami berbagai kondisi yang mendukung dan menghambat terjadinya belajar dalam segala kondisi dan situasi Menguasai berbagai dimensi pengetahuan yang mendukung dan/atau berkaitan dengan aspek aksiologis teknologi pendidikan menguasai stratgei pengorganisasian dan penyajian bahan belajar sesuai dengan kondisi belajar Menggunakan berbagai referensi penelitian sebagai landasan ketepatan tindakan Merancang dan melaksanakan berbagai bentuk pengkajian ilmiah Merumuskan kawasan ...
Artikel ini disalin dari : http://blog.tp.ac.id/category/prof-dr-yusufhadi-miarso-msc#ixzz2DRBDMFlE