Gigi Berlubang : Proses, Penyebab, Pengobatan, Dan Pencegahan Gigi Berlubang
Pernahkan anda merasakan sakit gigi ? Sakit gigi dapat terjadi pada siapapun, tidak kenal usia dan status sosial. Sakit gigi merupakan salah satu penyakit yang menjengkelkan, karena saat kita menderita sakit gigi seluruh badan terasa tidak nyaman dan kita pun tidak dapat konsentrasi dalam melakukan kegiatan apapun.
Banyak penyebab terjadinya sakit gigi, salah satu penyebab yang paling umum adalah karena gigi berlubang. Gigi berlubang merupakan suatu kondisi di mana gigi mengalami kerusakan yang mengikis bagian luar gigi (email) hingga bagian dalam gigi (dentin), sampai membantuk lubang. Gejala gigi berlubang yang muncul pada tiap orang dapat berbeda, tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi lubang pada gigi. Secara umum, apabila kondisi gigi berlubang tersebut sudah sangat buruk adalah :
- sakit gigi, terutama saat menggigit atau saat gigi tersebut ditekan.
- gigi menjadi sensitif.
- nyeri pada gigi yang terjadi secara spontan dengan sebab yang tidak jelas.
- gigi terasa nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang panas atau dingin.
- terdapat perubahan warna pada bagian gigi menjadi putih, cokelat, atau hitam.
- terdapat lubang yang jelas terlihat pada gigi.
Proses Terjadinya Gigi Berlubang. Pada umumnya, gigi berlubang diawali oleh adanya plak di gigi. Plak berasal dari sisa makanan yang mengandung gula, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi asam. Kombinasi antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur akan membentuk plak yang melekat pada gigi. Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-lapisan gigi hingga membentuk lubang pada gigi.
Penyebab Gigi Berlubang. Banyak faktor penyebab yang membuat gigi berlubang, diantaranya adalah :
- kebersihan mulut tidak terjaga.
- jarang menyikat gigi.
- penumpukan bakteri pada mulut.
- sering mengkonsumsi makanan yang manis atau asam.
- mulut kering.
- tidak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride merupakan senyawa yang umumnya terkandung dalam pasta gigi, yang berfungsi untuk merawat kesehatan dan mencegah kerusakan pada gigi.
- karies gigi. Karies gigi adalah penyakit infeksi pada gigi yang merusak struktur gigi.
Pengobatan Gigi Berlubang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengobati gigi berlubang. Beberapa cara dimaksud adalah secara medis atau datang ke dokter gigi, mengonsumsi obat pereda rasa nyeri atau sakit, serta menggunakan bahan-bahan alami atau obat non medis.
1. Pengobatan Gigi Berlubang Secara Medis atau Datang ke Dokter Gigi.
Pengobatan gigi berlubang setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung dari kondisi keparahan yang dialami oleh masing-masing penderita. Beberapa tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi untuk mengatasi gigi berlubang adalah sebagai berikut :
- Memberikan Fluoride. Penggunaan fluoride dilakukan oleh dokter jika kondisi lobang pada gigi masih dalam taraf permulaan atau masih sangat kecil. Proses pemberian fluoride pada gigi : Dengan menggosokkan fluoride berjenis cair, busa, gel, atau pernis ke gigi selama beberapa menit.
- Tambal gigi (filling). Tambal gigi merupakan tindakan yang umum dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Proses penambalan gigi : Pertama-tama dokter akan melakukan pengeboran pada gigi yang berlubang. Pengeboran ini berfungsi untuk membuang bagian gigi yang rusak. Setelah bagian yang rusak dibuang, dokter akan menambal gigi berlubang tersebut dengan bahan-bahan khusus, seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak.
- Kurung gigi (crown). Kurung gigi adalah suatu tindakan pemasangan mahkota gigi palsu di atas gigi yang rusak. Kurung gigi biasanya dipilih untuk mengatasi kerusakan yang lebih parah pada gigi atau pada penderita yang memiliki kondisi gigi yang lemah. Proses pemasangan kurung gigi : Pertama-tama dokter akan mengikis atau membuang sebagian besar gigi yang rusak, hanya disisakan sebagian kecil untuk tumpuan mahkota gigi palsu tersebut. Mahkota gigi palsu dapat dibuat dengan menggunakan porselin, komposit resin, emas, atau perak.
- Root canal (perawatan saluran akar gigi). Perawatan saluran akar gigi biasnya dilakukan ketika kerusakan yang terjadi pada gigi sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan perawatan saluran gigi adalah untuk memperbaiki kerusakan yang ada tanpa harus mencaput gigi.
- Cabut gigi. Cabut gigi merupakan pilihan terakhir, biasanya dilakukan oleh dokter ketika kerusakan yang terjadi pada gigi sudah sangat parah dan tidak dapat dipulihkan lagi.
2. Pengobatan Gigi Berlubang dengan Mengonsumsi Obat-Obatan Medis.
Sakit karena gigi berlubang bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan medis yang dapat dibeli di apotek. Terdapat banyak pilihan obat sakit gigi, diantaranya adalah :
- Ibupofein. Ibuprofein adalah obat anti inflamsi non steroid yang efektif dalam mengurangi peradangan dan nyeri akibat gigi berlubang. Ibuprofein dapat ditemui dalam bentuk kapsul, tablet kunyah, atau tetes tropikal.
- Paracetamol. Paracetamol selain dapat untuk menurunkan deman, juga bermanfaat untuk meredakan nyeri akibat kondisi tertentu, termasuk akibat gigi berlubang.
- Asam mefenamat. Seperti halnya ibuprofein, asam mefenamat juga termasuk dalam obat anti inflamasi non steroid yang juga dapat berfungsi sebagai pereda rasa sakit dan mengurangi peradangan yang diakibatkan karena gigi berlubang.
- Naproxen. Naproxen adalah obat pereda rasa nyeri yang sering digunakan untuk mengobati sakt gigi.
- Hidrogen peoksida 3%. Hidrogen peroksida adalah antiseptik cair yang sering digunakan sebagai obat kumur untuk membunuh bakteri penyebab radang gusi.
3. Pengobatan Gigi Berlubang dengan Menggunakan Bahan-Bahan Alami.
Selain dengan menggunakan dua cara tersebut di atas, pengobatan sakit karena gigi berlubang dapat juga dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, yaitu diantaranya dengan menggunakan :
- Berkumur dengan air garam. Berkumur dengan air garam dapat mengurangi atau bahkan meredakan rasa sakit karena gigi berlubang. Caranya adalah dengan melarutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat (240 ml). Selanjutnya gunakan air larutan garam tersebut untuk berkumur selama beberapa menit. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan flossing terlebih dahulu untuk membersihkan kotoran yang berada di sela-sela gigi. Lakukan pengobatan tersebut tiga kali sehari sampai gejala sakit mereda.
- Bawang merah. Bawang merah memiliki sifat antiseptik dan antimikrobial yang ampuh dalam mengendalikan nyeri dan membunuh bakteri penyebab infeksi gigi. Caranya adalah dengan mengunyah bawang merah di sisi gigi yang sakit. Atau dapat juga dengan meletakkan irisan bawang merah langsung di gigi yang sakit.
- Bawang putih. Bawang putih mengandung unsur allicin yaitu substansi minyak alami yang efektif mengurangi ngilu di gigi. Caranya sama dengan bawang merah, yaitu dengan mengunyah bawang putih di sisi gigi yang sakit atau dengan meletakkan irisan bawang putih langsung di gigi yang sakit.
- Jeruk lemon atau jeruk nipis. Jeruk lemon atau jeruk nipis juga dapat meredakan sakit karena gigi berlubang. Caranya adalah dengan mencampur sari jeruk lemon atau jeruk nipis dengan setengah sendok teh garam. Kemudian oleskan campuran tersebut pada gigi yang berlubang dengan memijat gusi selama beberapa menit. Kumur dengan air hangat hingga bersih. Atau dapat juga dilakukan dengan cara peras jeruk lemon atau jeruk nipis tambahkan air hangat satu gelas, kemudian pakai untuk berkumur. Lakukan pengobatan tersebut dua kali sehari dalam beberapa hari untuk membunuh bakteri.
- Cengkeh. Cengkeh bersifat anti peradangan, analgesik, dan anti bakteri sehingga cengkeh merupakan salah satu bahan yang penting untuk mengatasi sakit karena gigi berlubang. Caranya adalah dengan melarutkan 2 hingga 3 tetes minyak cengkeh dengan seperempat sendok teh minyak biji wijen. Celupkan kapas pada larutan tersebut dan tempelkan pada gigi yang berlubang. Lakukan pengobatan tersebut pada malam hari sebelum tidur. Cara lain adalah dengan mengunyah hingga terekstraksi menjadi minyak, diamkan cengkeh tersebut di bawah lidah selama beberapa menit.
- Daun jambu biji. Daun jambu biji bersifat sebagai anti bakteri, anti inflamasi, dan analgesik sehingga dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat gigi berlobang. Caranya adalah dengan langsung mengunyah daun jambu biji tersebut, atau dengan cara merebus daun jambu biji dengan segelas air, tunggu sampai hangat kemudian buat berkumur.
- Daun sirih. Daun sirih berfungsi sebagai penguat gigi, menghentikan pendarahan pada gusi, menghilangkan bau mulut, serta sebagai anti septik alami. Daun sirih juga dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit karena gigi berlubang, caranya adalah dengan mengunyah langsung, atau dengan cara merebus daun sirih tersebut kemudian gunakan air rebusannya untuk berkumur.
- Serai. Selain dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi, serai juga berfungsi untuk mencegah terjadinya pembengkakan pada gusi. Caranya adalah dengan merebus dua tangkai serai dengan segelas air, tunggu hingga hangat selanjutnya gunakan air tersebut untuk berkumur.
- Oil pulling. Oil pulling adalah terknik berkumur dengan minyak, dapat menggunakan minyak kelapa, minyak biji wijen, atau minyak zaitun. Caranya adalah : Ambil satu sendok makan minyak tersebut di atas, gunakan untuk berkumur sekitar 20 menit, setelah itu muntahkan jangan ditelan. Selanjutnya bersihkan mulut dengan berkumur air hangat (dapat dicampur dengan garam), lalu sikat gigi hingga bersih. Pengobatan tersebut sebaiknya dilakukan pada pagi hari, sebelum makan.
- Kopres dengan es batu. Mengompres dengan menggunakan es batu menjadi obat sakit gigi lain yang dapat dilakukan. Caranya adalah dengan memasukkan es batu ke dalam plastik kecil, kemudian bungkus dengan kain bersih. Selanjutnya tempelkan langsung di bagian gigi yang sakit untuk menenangkan saraf gigi. Atau bisa juga kompres ditempelkan di area pipi yang biasanya ikut membengkak.
Pencegahan Gigi Berlubang. Untuk mencegah terjadinya gigi berlubang atau sakit gigi, yang paling utama adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut. Menanamkan kebiasaan menjaga gigi dan mulut harus dilakukan sejak dini. Beberapa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah sebagai berikut :
1. Sikat Gigi Minimal Dua Kali Sehari.
Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, terbukti efektif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Yang perlu diperhatikan, menyikat gigi setelah sarapan pagi sebagaiknya dilakukan 30 menit setelah sarapan, terutama jika sarapan yang dikonsumsi mengandung unsur asam. Hal ini dikarenakan sikat gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang asam dapat mengikis email gigi dan lapisan dentin.
2. Memilih Sikat Gigi dan Pasta Gigi yang Benar.
Sikat gigi yang baik adalah yang berbulu halus dan lentur, dan yang tidak kalah penting adalah pilih sikat gigi yang kepalanya sesuai dengan ukuran rongga mulut. Sedangkan pasta gigi yang baik adalah yang mengandung pro-fluoride.
3. Melakukan Teknik Sikat Gigi yang Benar.
Teknik sikat gigi yang benar adalah sebagai berikut :
- letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi membentuk sudut 45 derajat.
- mulai menyikat gigi pada gigi geraham atas atau pada gigi belakang di salah satu sisi mulut. Sikat dengan gerakan melingkat dari atas ke bawah sekitar 20 detik untuk setiap bagian.
- untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, dapat dilakukan dengan memegang sikat gigi secara vertikal atau menggunakan ujung kepala sikat gigi, selanjutnya sikat dengan gerakan melingkar dari tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan tersebut berulang sebanyak 2-3 kali.
- jangan menyikat gigi terlalu keras, karena hal tersebut justru kan berdampak buruk pada gusi dan gigi.
Setelah semua permukaan gigi sudah disikat dengan baik, berkumur hingga gigi terasa bersih. Raba gigi dengan lidah, jika permukaan gigi terasa halus berarti gigi sudah bersih, sebaliknya jika gigi masih terasa kasar berarti gigi belum bersih karena masih ada plak yang menempel di gigi.
4. Flossing Gigi.
Flossing gigi adalah salah satu metode untuk membersihkan gigi. Terkadang sikat gigi saja terasa belum cukup. Untuk lebih membersihkan gigi dari plak dan sisa makanan di sela-sela gigi diperlukan flossing gigi. Penggunaan flossing gigi untuk membersihkan sela-sela gigi lebih aman dibandingkan dengan menggunakan tusuk gigi.
5. Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter.
Untuk lebih menyempurnakan usaha dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut adalah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter. Memeriksakan gigi ke dokter minimal dilakukan setiap enam bulan sekali, sehingga dapat diketahui lebih dini apabila terjadi kerusakan pada gigi yang dapat menyebabkan sakit gigi. *disarikan dari berbagai sumber*
Semoga bermanfaat.