Pengertian Memori Dalam Psikologi, Sistem, Jenis, Serta Fungsi Memori Dalam Psikologi

Pengertian Memori. Memori merupakan tempat untuk menerima, mengelola, serta menyimpan informasi di dalam otak yang apabila dibutuhkan, informasi tersebut dapat diingat kembali. Setiap manusia mempunyai memori, di mana masing-masing manusia mempunyai kekuatan memori yang berbeda-beda. Dalam banyak hal, aktivitas manusia akan sangat bergantung pada memori.

Secara umum, memori dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga apabila informasi tersebut dibutuhkan dapat digunakan atau diingat kembali. Memori juga dapat berarti :
  • alat di mana manusia menggambarkan pengalaman masa lalunya, untuk menggunakan informasi tersebut di masa sekarang.
  • kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksikan kesan-kesan.

Baca juga : Memori, Bagian Dari Sistem Komunikasi Intrapersonal

Sedangkan dalam psikologi, memori diartikan sebagai proses penyimpanan informasi dari apa yang ditangkap oleh panca indera manusia, yaitu berupa gambaran dari penglihatan, penciuman, pendengaran, dan apa yang dirasakan, yang semua itu akan dipersepsikan dan disimpan dalam otak. 

Sementara beberapa ahli berpendapat bahwa yang dimaksud dengan memori adalah sebagai berikut :
  • Woodworth dan Marquis. berpendapat bahwa memori adalah suatu kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.
  • Hernacki, berpendapat bahwa memori adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui.
  • Su'udi, berpendapat bahwa memori adalah suatu kemampuan untuk menyimpan informasi, memanggil kembali, memilih serta menggunakan informasi tersebut.
Tahapan Dalam Proses Pembentukan Memori. Memori melibatkan apa yang dilihat dan dialami dengan merekamnya, dan memori akan menggunakan rekaman tersebut untuk melakukan aktivitas. Hanya saja tidak semua informasi atau pengalaman dapat disimpan dengan baik. Hanya informasi atau pengalaman tertentu yang memiliki kekhususan yang mampu disimpan oleh memori. Apa yang dialami oleh manusia akan dipersepsikan dan hal tersebut dimasukkan ke dalam jiwa kemudian disimpan dalam ingatan. Pada suatu saat ingatan tersebut bisa diambil kembali. Kemampuan ingatan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
  • menerima atau belajar tentang informasi (learning).
  • menyimpan informasi (retention).
  • menimbulkan kembali informasi yang sudah disimpan (remembering).
Berikut tahapan proses pembentukan memori :
  • Penerimaan informasi melalui panca indera, kemudian disalurkan ke bagian tubuh lain untuk memberikan tanggapan. Memori sensoris mencatat informasi yang masuk melalui salah satu atau kombinasi dari panca indera manusia. Bila informasi tersebut tidak diperhatikan maka akan langsung terlupakan, tetapi apabila informasi tersebut diperhatikan maka informasi tersebut akan disalurkan ke sistem ingatan jangka pendek.
  • Otak akan mempersepsikan informasi yang masuk, kemudian disimpan dalam memori jangka pendek dalam waktu yang singkat selanjutnya disalurkan ke bagian tubuh lainnya untuk memberikan tanggapan.
  • Memori jangka pendek kemudian diubah menjadi memori jangka panjang dan selanjutnya disimpan secara permanen di dalam otak. Dalam proses ini melibatkan kerja kontrol dan membentuk jejak-jejak memori. Memori jangka panjang dapat digunakan dengan cepat dengan melalui jejak-jejak memori yang terbentuk tersebut. Semakin sering dipanggil, maka memori akan semakin mudah ditemukan dan jejak-jejaknya semakin jelas. Sedangkan memori yang jarang atau tidak pernah digunakan, maka memori akan meluap dan terjadi suatu kondisi yang tidak dapat mengingat sesuatu atau lupa. Memori lupa dapat dikembalikan dengan melalui ciri-ciri informasi yang masih diingat.
  • Memori kontrol akan bekerja apabila terdapat keinginan yang kuat, harapan, motivasi, minat, dan usaha. Apabila tidak ada hal tersebut, maka kontrol tidak akan bekerja dan memori tidak akan tersimpan. Sedangkan kualitas kontrol tergantung pada banyaknya informasi dan frekuensi informasi yang tertangkap oleh panca indera, semakin banyak informasi dan frekuensi informasi yang tertangkap maka penyimpanan memori akan semakin baik.

Baca juga : Pengertian Emosi

Sistem Memori. Dari apa yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam struktur memori dapat dibedakan menjadi tiga sistem memori, yaitu sebagai berikut :
  1. Memori Sensoris (Sensory Memory). Memori sensoris merupakan suatu proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam waktu yang amat pendek. 
  2. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory). Memori jangka pendek atau working memory merupakan suatu proses penyimpanan memori sementara. Hal ini dikarenakan informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang sangat kecil, akan tetapi sangat besar peranannya dalam proses memori, karena dalam memori jangka pendek ini seluruh informasi yang berasal dari luar diproses. Memori jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan transitori yang dapay menyimpan informasi yang sangat terbatas dan mentransformasikan serta menggunakan informasi tersebut dalam menghasilkan respon atas suatu informasi. 
  3. Memori Jangka Panjang (Long Term Memory). Memori jangka panjang merupakan suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. Memori jangka panjang mempunyai kapasitas yang tidak terbatas dengan durasi yang seolah-olah tidak terbatas. Memori jangka panjang mempunyai kemampuan untuk mengingat masa lalu dan menggunakan informasi tersebut untuk dimanfaatkan saat ini. Hal ini memungkinkan manusia untuk seolah-olah hidup dalam dua dunia, yaitu dunia masa lalu dan dunia saat ini.

Baca juga : Ambisi Dan Ambisius

Jenis Memori. Memori dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • memori otobiografis, merupakan memori yang dimiliki oleh manusia mengenai masa lalunya.
  • memori episodik, merupakan suatu sistem neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa pada masa lalunya.
  • memori semantik, merupakan memori mengenai kata, konsep, peraturan, dan ide abstrak. Memori semantik sangat penting bagi penggunaan bahasa. 

Fungsi Memori. Terdapat beberapa fungsi dari memori yang berperan dalam membantu aktivitas manusia. Beberapa fungsi memori tersebut adalah sebagai berikut :
  • memasukkan informasi (encoding). Merupakan poses penyerapan persepsi dari informasi yang di dapat kemudian dirubah menjadi simbol-simbol tertentu. Proses memasukkan informasi bisa terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja, serta membutuhkan beberapa waktu di mana masing-masing manusia membutuhkan waktu yang berbeda-beda, tergantung dari tingkat kecerdasannya.
  • menyimpan informasi (storage). Informasi yang di dapat akan disimpan dengan membentuk jejak-jejak yang dapat dimunculkan kembali. Jejak-jejak memori tersebut disebut dengan traces memori.  Jejak memori membantu menuntun keinginan manusia untuk memperoleh bentuk ingatan tertentu. Apabila tidak sering digunakan jejak memori akan dengan mudah menghilang.
  • mengingat informasi (retrieval stage). Proses ini berkaitan dengan proses mencari informasi di dalam otak, menemukannya, dan menggunakan kembali memori tersebut. 
Berkaitan dengan proses mengingat informasi (retrieval stage) tersebut, Hilgard menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis proses mengingat, yaitu :
  • Recall, adalah suatu proses mengingat informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa adanya suatu petunjuk apapun.
  • Recognition, adalah suatu proses mengingat informasi yang sudah dipelajari melalui adanya suatu petunjuk yang memungkinkan untuk memunculkan kembali suatu informasi tertentu.
  • Redintegrative, adalah suatu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks.

Lupa (Kelupaan). Lupa merupakan suatu kondisi di mana  seseorang tidak dapat mengingat sesuatu. Memori dapat bersifat sementara atau permanen, bisa terlupakan atau bisa juga diingat kembali saat dibutuhkan. Pada kondisi lupa, kemungkinan yang terjadi adalah memori yang disimpan memiliki kekurangan saat proses penyimpanannya. Lupa merupakan hal yang wajar dan dapat dialami oleh setiap manusia. Lupa akan suatu informasi yang pernah diterima dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah :

1. Interferensi.
Interferensi adalah terganggunya proses pemunculan kembali informasi yang telah ada, yang disimpan pada sistem memori jangka pendek maupun memori jangka panjang, yang disebabkan oleh :
  • interferensi retroaktif, di mana informasi baru yang masuk mengganggu proses pemunculan kembali informasi yang telah ada.
  • interferensi proaktif, di mana informasi lama yang telah ada mengganggu pemunculan kembali informasi yang baru masuk.
2. Displacement.
Displacement adalah hilangnya informasi yang pernah diperoleh dalam sistem memori jangka pendek sebagai akibat adanya tambahan atau masuknya informasi-informasi baru yang terlalu banyak ke dalam sistem memori jangka pendek tersebut.

Next Post Previous Post