Etika Pergaulan yang Sehat di Segala Aspek
(Image: Reny,Heidy-UCEO)
Dari kuliah UCEO berjudul "Berburu Peluang Usaha", Pak Antonius Tanan menyarankan untuk “Masuk dalam lingkaran pergaulan orang-orang yang memiliki passion yang sama dengan Anda”. Etiket sangat dipengaruhi oleh adat istiadat (tradisi) dimana hal itupun dipengaruhi oleh budaya, kehidupan sosial, keadaan lingkungan, dsb. Jadi etiket setiap daerah tidak akan sama bahkan mungkin akan bertentangan seperti: sikap tangan ketika bersalaman, cara memberi sambutan, sikap tubuh ketika menerima sesuatu.
Etika vs Moral vs Etiket
Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang artinya watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan kata moral yang merupakan istilah bahasa latin yaitu mos, dan bentuk jamaknya mores, yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral kurang lebih sama pengertiannya. Tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan: moral untuk memberi penilaian terhadap perbuatan yang dilakukan seseorang sedangkan etika untuk pengkajian sistem nilai /adat kebiasaan yang seharusnya berlaku.
Pengertian etika dan etiket juga seringkali dicampuradukkan, padahal kedua istilah tersebut mengandung arti yang berbeda meski terdapat persamaan. Persamaannya adalah etika maupun etiket sama-sama berkaitan dengan perilaku manusia secara normatif yang etis. Perbedaannya adalah etiket berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu sebagaimana seharusnya seseorang melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan.
Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis) yang didapat dari sebutan suatu kartu undangan yang biasanya digunakan semasa raja-raja di Perancis untuk mengadakan pertemuan resmi, pesta pada resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
Definisi etiket menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
Mengapa etika pergaulan harus diperhatikan?
Ada 3 alasan besar kenapa kita harus memperhatikan etika dalam pergaulan kita sehari-hari. Yang pertama adalah karena manusia dituntut untuk saling berhubungan, mengenal dan membantu. Maka diperlukan sebuah etika sehingga proses ini dapat selalu terjaga.
Yang kedua adalah agar tingkah laku kita dapat selalu diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita. Ada kalanya kita membedakan etika pada teman yang sudah mengenal baik diri kita dengan orang yang baru kita kenal atau etika dengan orang yang kita ingin hormati seperti guru dan orang tua kita. Dengan menerapkan etika ini diharapkan setiap pergaulan kita nanti atau kedepannya dapat selalu disenangi dengan lingkungan tersebut.
Dan alasan ketiga adalah karena dalam memberikan etika pada lingkungan pergaulan. Teman dan kenalan kita akan melihat pribadi kita sebagai sosok yang terbuka. Tata krama dan tingkah laku sehari-hari Anda akan tercermin dalam etika yang Anda lakukan dalam pergaulan.
Hal mendasar dalam etika pergaulan adalah :
>
Unsur atau hal dasar yang dapat disebut sebagai sebuah etika adalah memiliki 5 unsur berikut:
Bersikap sopan santun dan ramah
Perhatian terhadap orang lain
Mampu menjaga perasaan orang lain
Toleransi dan rasa ingin membantu
Mampu mengendalikan emosi diri
sedangkan etika yang dapat kita terapkan pada pergaulan atau lingkungan pergaulan kita sehari-hari adalah berikut contohnya:
- Pandai menempatkan diri
- Dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Misalnya :
- Orang yang lebih tua / yang dituakan harus kita hormati.
- Orang yang sebaya harus dihargai
- Orang yang lebih muda harus disayangi.
Dimana kita menerapkan Etika Pergaulan ini?
1. Di Sekolah
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan seluruh personal (Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi/TU, Pesuruh Sekolah, Teman dan lain sebagainya.
2. Di Masyarakat
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota masyarakat. Misal di Toko dengan pelayan Toko, di Kantor Pos dengan karyawannya, dan sebagainya.
3. Di Rumah
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota keluarga, baik orang tua maupun saudara.
Beberapa contoh sopan santun dalam pergaulan :
1. Etika Pergaulan dalam Berbicara
Etika yang baik dalam berbicara yaitu:
Harus menatap lawan bicara.
Suara harus jelas terdengar.
Menggunakan tata bahasa yang baik.
Jangan menggunakan nada suara yang tinggi.
Bias mengimbangi lawan bicara.
Berusaha menyenangkan lawan bicara.
Mampu menciptakan suasana humor.
Memuji lawan bicara.
Mampu menjadi pendengar yang baik.
Dalam berbicara hindari hal-hal sebagai berikut
- Membicarakan kejelekan orang lain
- Membicarakan hal yang sensitif
- Memotong pembicaraan orang
- Mendominasi pembicaraan
- Banyak membicarakan diri sendiri
2. Etika Pergaulan dalam Berkenalan
>
(Image: Ricorda,Koko-UCEO)
Ucapkan nama dengan jelas.
Lakukan kontak mata.
Jabat tangan dengan hangat, tidak dingin.
Perkenalkan pria pada wanita, yang muda kepada yang tua atau yang memiliki jabatan.
Pada saat sedang duduk, sebaiknya berdiri sebentar.
Jangan melakukan perkenalan di tempat yang ramai
3. Etika Pergaulan dalam Menelpon
Segera angkat telpon yang berdering
Sebutkan salam dan nama anda.
Bersikaplah dengan hangat
Jangan menerima telpon sambil makan
Bila telpon terputus maka penelpon pertama harus menyambung kembali
Jangan telpon sambil menelpon orang lain
Kendalikan emosi anda pada saat menerima telpon
Ucapkan kata-kata yang jelas jelas, jangan menggumam
Hindari pembicaraan dengan akrab yang berlebihan
Pada akhir pembicaraan ucapkan salam penutup sebagai ucapan terima kasih
4. Etika Pergaulan dalam Menyapa
Bila berjumpa dengan segerombolan kenalan atau teman-teman, hendaknya kita terlebih dahulu menegur atau memberi hormat kepada perempuan tertua dari rombongan itu. Sesudah itu baru pada yang lain,
Ketika menegur atau memberi hormat, jangan menyimpan tangan di saku atau meletakkanya di bagian pinggang, karena akan memberi kesan sombong dan tidak sopan dalam pandangan orang terpelajar.
5. Etika Pergaulan dalam Bertamu
Beritahu lebih dahulu untuk mendapat kepastian apakah tuan rumah ada di tempat dan bersedia dikunjungi.
Tepat waktu untuk memberikan kesan yang baik pada tuan rumah dan menghargai waktu tuan rumah
Masuk, bila sudah dipersilahkan. Bila pintu tidak terkunci, jangan sembarangan masuk. Bila pintu terkunci ketuklah atau bunyikan bel dan bersabar.
Ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada tuan rumah dan tanda bahwa anda telah datang. Demikian juga pada saat hendak pamit.
Ingat waktu. Walaupun tuan rumah sangat ramah dan kelihatannya senang atas kunjungan anda.
Jangan memegang barang. Sebelum mendapatkan ijin dari tuan rumah pujilah tentang barangnya.
Jangan merokok bila belum dipersilakan.
Jaga sikap dan omongan. Jangan sekali-kali mengkritik interior rumahnya, seberantakan apapun.
Situasi rumah. Bila situasi rumah sedang kurang enak atau membutuhkan perhatian tuan rumah, sebaiknya segera pamit.
Jika ada tamu lain. Perkenalkan diri anda pada tamu yang datang lebih dahulu.
6. Etika Pergaulan dalam Berpakaian
Dalam etika pergaulan penampilan seseorang dapat memberikan kesan yang baik atau sebaliknya. Penampilan yang menarik dan memikat merupakan modal untuk dapat meraih sukses dalam pergaulan. Penampilan yang menarik dan memikat dapat diperoleh dangan cara :
- Memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri
- Memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan
- Menjauhkan diri dari rasa minder dan rendah diri
- Bersikap wajar, tidak “over atau under confidence
Kepribadian yang baik merupakan pribadi yang :
Disukai banyak orang, dihargai dan dinilai sebagai orang yang menyenangkan dalam pergaulan.
Dianggap sebagai orang yang patut mendapatkan kepercayaan dan penghargaan.
Biasanya adalah orang yang suka melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan, suka menolong dan memberi perhatian terhadap kepentingan orang lain.
Yang sanggup mengasihi orang lain, walaupun orang itu telah menyakiti hatinya, dan mau mengampuni kesalahan orang lain.
Tidak pernah lari dari tanggung jawab dan konsekuen dalam bertindak.
Prinsip Dasar Pergaulan yang Sehat
>
(Image: Reny,Heidy-UCEO)
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.
1. Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan
dan merasa paling benar. Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois
2. Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda tidak suka di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan. Dari itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain
3. Saling menghormati dan menghargai
Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin di harga dan di hormati orang lain, maka kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai dan menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati cara berpikir orang lain dan sebagainya.
3. Tidak berprasangka buruk
Agama menapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita dengan orang lain.
4. Saling memahami perbedaan
Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik, psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut.
5. Saling memberikan nasihat
Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak.
Dengan memiliki etika pergaulan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka akan tercipta hubungan yang harmonis dengan orang-orang di lingkungan tempat kita berada.
Dapatkan Ilmu Bisnis secara Gratis di Kuliah Online Ciputra UCEO
>
>
Ketika kita hendak memulai usaha bisnis darimana kita terlebih dahulu memulainya? DR (HC). Ir.Ciputra pernah berkata “lebih baik kita bertengkar selama masa perencanaan daripada bertengkar selama masa pelaksanaan” dengan kata lain tuntaskan sebanyak mungkin pertanyaan dan permasalahan usaha bisnis sebelum usaha tersebut dilakukan. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah "Berburu Peluang Usaha" dan UCEO telah mempersiapkan pembelajaran ini secara gratis untuk siapapun Anda dan dimanapun Anda berada.
Daftar Sekarang