Walau Di Rumah Saja Tetap Bisa Bersedekah
Awal bulan Maret 2020 bisa jadi merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang tidak akan kita lupakan sebagai bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut bukanlah peristiwa yang membahagiakan namun justru membawa duka tersendiri bagi kita semua. Apalagi kalau bukan datangnya wabah virus corona yang kemudian kita kenal dengan sebutan covid-19.
Tanggal 1 Maret 2020 terdeteksi dua orang warga Depok terinfeksi virus covid-19 sehingga tak lama dari kejadian tersebut maka sudah hampir tiga bulan negara Indonesia yang kita cintai ini terkena dampak dari penyebaran virus yang sangat mematikan ini.
Terhitung per 18 Mei 2020 ini tercatat dimana sebanyak 1.191 korban jiwa yang diakibatkan oleh covid-19. Bayangkan begitu besar jatuhnya korban jiwa sedangkan total pasien yang terindikasi positif covid-19 berjumlah 18.010 jiwa (sumber : Instagram CNN Indonesia).
Lalu bagaimana dengan individu yang sampai saat ini Alhamdulillah masih diberi kesehatan dan hidup selayaknya manusia normal dalam menghadapi wabah ini. Maka hal yang seharusnya dilakukan adalah berdiam diri di rumah menurut anjuran pemerintah. Memang sulit bagi kita yang mungkin terbiasa memiliki mobilitas yang cukup tinggi apabila melepaskan semua kesibukan untuk kemudian hanya berdiam diri di rumah saja.
Untungnya, era milenial saat ini memberikan kemudahan di segala sector kehidupan sehingga walaupun berdiam di rumah saja tidak lantas serta merta kegiatan kita menjadi lumpuh total. Adanya fasilitas internet, telepon dan berbagai fitur komunikasi lainnya membuat kita menjadi terbantu dalam melakukan aktivitas di dalam rumah. Kalau lapar, tinggal pesan makanan lewat aplikasi online. Para murid yang diharuskan belajar online pun tak perlu khawatir dengan materi pelajaran karena mereka dapat belajar online dengan guru-guru layaknya sekolah pada umumnya.
Menjelang dua bulan covid-19 menghantui bumi pertiwi, kemudian datanglah bulan yang dinnati-nantikan umat Islam seluruh dunia, yaitu bulan Ramadan. Namun, Ramadan tahun ini tak seindah di angan kita karena segala bentuk keramaian harus kita hindari demi memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Akhirnya, untuk sementara tidak ada lagi sholat taraweh di masjid-masjid, tidak ada lagi acara berbuka puasa bersama bareng teman-teman, pupus sudah acara bagi-bagi takjil di jalan untuk masyarakat yang kurang mampu serta berbagai kegiatan lainnya yang bisa mengundang kerumunan.
Bertepatan dengan bulan puasa, beberapa perusahaan mulai membatasi aktivitas mereka demi menghindari dampak penyebaran virus semakin meluas. Industri pariwisata banyak yang tutup sampai waktu yang tak bisa ditentukan. Begitu juga berbagai bidang usaha sehingga terpaksa harus merumahkan sebagian karyawannya. Para karyawan yang dirumahkan tentu menjadi bingung karena pandemi ini yang sifatnya benar-benar tak terduga sehingga banyak dari mereka yang tak memiliki pegangan finansial di saat dirumahkan dari pekerjaannya.
Aku banyak mendengar dari beberapa teman akan kisah menyedihkan yang menimpa mereka yang terdampak covid-19. Ada yang hanya masuk kerja selama sepuluh hari saja, ada pula yang dirumahkan sampai waktu yang tak ditentukan. Lalu ada yang berkurang pendapatan suaminya sedangkan temanku harus melahirkan dalam waktu dekat ini. Ya Allah, izinkan hamba-Mu ini menebarkan sedikit kebaikan kepada orang-orang yang membutuhkan, walau itu kepada teman sendiri.
Aku pun mengakui di masa-masa pandemic ini kehidupanku juga banyak berubah khususnya dalam hal ekonomi. Namun aku tak ingin hidup yang tak membawa manfaat bagi orang lain. Meskipun sedikit namun aku ingin tetap membantu mereka yang membutuhkan.
Adapun beberapa kegiatan yang sekiranya bisa menebar kebaikan meskipun waktuku lebih banyak di rumah saja antara lain :
- Membantu usaha teman yang mungkin sedang kesulitan dalam perekonomiannya. Biasanya aku membeli barang dagangan teman, tentu saja tidak pakai tawar menawar ya karena aku paham keuntungan yang mereka ambil itu sudah sangat tipis marginnya.
- Silaturahmi secara online, yaitu menghubungi kerabat atau saudara yang tinggal jauh dari kita sekadar menanyakan bagaiman perkembangan covid-19 di daerah mereka. Tentu dengan doa agar mereka selalu dalam kondisi sehat wal’afiat dan terbebas dari zona merah di tempat tinggalnya. Terkadang perhatian yang kita berikan kepada kerabat dan handai taulan itu lebih bermakna dibanding materi.
- Berzakat dan bersedekah secara online karena bagiku sekarang berada di rumah saja merupakan pilihan yang paling tepat untuk menghindari terinfeksi dari covid-19. Nah biasanya Ramadan tahun sebelumnya, aku dan suami selalu pergi ke masjid untuk menunaikan zakat fitrah namun tahun ini kami menunaikan zakat dengan metode jemput zakat untuk meminimalisir bertemu dengan orang banyak. Namun jika ada kelebihan rezeki sekarang kami berusaha bersedekah secara online saja. Insha Allah lebih aman bagi diri kami dan juga yang menerima manfaat sedekah.
Untuk kalian yang masih bingung hendak menyalurkan zakat fitrah kemana, sekarang tidak perlu bingung lagi. Salurkan zakat infaq dan sedekahmu ke Dompet Dhuafa Sulsel. Kalian tak perlu khawatir karena berzakat tidak mesti harus dekat dengan si penerima zakat tersebut. Ohya, Dompet Dhuafa Sulsel juga ada layanan jemput donasi juga lho, sehingga kalian jika ingin berzakat fitrah dengan menggunakan beras, bisa menghubungi via whattsapp dan kemudian petugas Dompet Dhuafa Sulsesl bisa menjemput donasi kalian. Untuk layanan jemput donasi saat ini masih terdapat di kota Makasar saja ya.
Jika kalian warga di luar kota Makassar, jangan khawatir karena kalian bisa transfer zakat, infaq dan sedekah kalian di nomor rekening yang tercantum di bawah ini.
Jadi segeralah berbuat kebaikan di bulan Ramadan terlebih pahalanya dilipatandakan jika kalian berbuat kebaikan di bulan penuh rahmat ini.
Jika kalian warga di luar kota Makassar, jangan khawatir karena kalian bisa transfer zakat, infaq dan sedekah kalian di nomor rekening yang tercantum di bawah ini.
Sumber Gambar : Website Dompet Dhuafa Sulsel
Jadi segeralah berbuat kebaikan di bulan Ramadan terlebih pahalanya dilipatandakan jika kalian berbuat kebaikan di bulan penuh rahmat ini.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition “Ceritaku Dari Rumah” yang diselenggarakan oleh Ramadan Virtual Festival dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan”