Mendikbud: UN SD 2013 Tetap Berlangsung
Mendikbud Mohammad Nuh |
"Sejalan dengan Kurikulum 2013 yang akan diterapkan Juli 2013 esensinya ingin memperkuat penilaian yang basisnya proses tetapi juga tidak ingin mempertentangkan antara penilaian yang berbasis proses dengan penilaian yang berbasis output," katanya di Magelang, Sabtu (2/3) malam.
Ia mengatakan hal tersebut di sela acara "Pergelaran Anak Negeri" berupa pementasan wayang kulit di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia mengatakan penilaian berbasis proses dan penilaian berbasis output dua-duanya penting. Oleh karena itu terbuka untuk dilakukan evaluasi sistem penilaian yang saat digunakan.
"Prinsipnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ingin mempertentangkan mana yang penting, proses atau output. Dua-duanya penting," katanya. Ia menjelaskan UN itu adalah output, sedangkan rapor adalah proses, penilaian keseharian. Tema besarnya bagaimana memperkuat dua basis penilaian tersebut.
Khusus untuk SD, katanya, merupakan wajib belajar sembilan tahun.
"Seandainya tidak lulus mau diapakan, oleh karena itu ada pemikiran yang SD dan SMP itu satu kesatuan sesama pendidikan dasar sembilan tahun sehingga evaluasi outputnya yaitu pada saat SMP sehingga SD ke SMP itu ibarat kenaikan kelas," katanya.
Ia menjelaskan tentang lulusan SD masuk SMP sebagai kenaikan kelas
"Lulusan SD masuk SMP itu menjadi kelas VII, jadi seperti kenaikan kelas sesama satu jenjang namanya jenjang pendidikan dasar. Mereka ada yang memiliki pemikiran UN di SD itu sebaiknya ditiadakan karena ini menjadi satu paket sesama pendidikan dasar," katanya.
Namun, katanya, hal itu tidak diterapkan pada 2013 karena Kurikulum 2013 juga belum diterapkan.
"UN 2013 besok tetap untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK seperti biasanya, hanya yang membedakan ada 20 variasi soal," katanya. Ia mengatakan UN 2013/2014 terbuka untuk dilakukan evaluasi, sedangkan hasil evaluasi akan ditetapkan.