Zulkieflimansyah, Anggota DPR Ini Bangun Universitas Teknologi Sumbawa
Anggota DPR RI Zulkieflimansyah mendirikan universitas yang berbasis teknologi di kampung halamannya sendiri, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Namanya Univeritas Teknologi Sumbawa (UTS).
Universitas Teknologi Sumbawa baru berdiri dua tahun lalu tapi mampu mengirimkan delapan mahasiswa-mahasiswinya mengikuti kompetisi bioteknologi tingkat dunia yang akan dilangsungkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, Amerika Serikat.
“Tentu dengan ikut kompetisi bioteknologi tingkat dunia menjadi suatu hal yang baru dan sebuah kebanggaan bagi kita, terutama bangsa Indonesia meskipun UTS Sumbawa baru berumur setahun jagung,” kata Rektor UTS Sumbawa, Zulkieflimansyah kepada ANTARA News, Jakarta, Senin.
“Saat ini mahasiswa UTS Sumbawa tidak hanya berasal dari NTB semata, tapi juga berasal dari Sumatera, Jawa, Halmahera, Kalimantan. Mudah-mudahan dimasa yang akan datang, Indonesai Timur jadi Centre of Study, pusat studi tidak lagi berpusat di Jawa. Itu salah satu alasan saya mendirikan UTS Sumbawa,” kata Zulkieflimansyah.
Ia menceritakan, masalah teknologi selama 10 tahun ini sepertinya terabaikan dan hampir tidak disebut-sebut.
"Yang dikedepankan selalu masalah penegakan hukum, ekonomi. Padahal teknologi adalah elemen kunci untuk kesinambungan pembangunan dan mensejahterakan rakyat. Inti dari ekonomi itu adalah teknologi dan industri, bukan di keuangan," katanya.
Alasan lain yang menjadikannya untuk mendirikan UTS Sumbawa berbasis teknologi adalah tidak adanya keinginan pemerintah untuk menampung atau memberdayakan orang-orang yang memiliki kemampuan dibidang teknologi saat selesai menjalani pendidikan di luar negeri.
“Kita kasih wadahi dengan menjadi dosen, wakil rektor dan lain sebagainya. Mudah-mudahan mereka bisa mengoptimalkan kemampuan mereka, jaringan mereka untuk membangun. Dan ini terbukti, salah satu peneliti terbaik Indonesia, Arif Witarto, jadi dekan fakultas bioteknologi UTS Sumbawa,” kata Zul.
Keikutsertaaan mahasiswa UTS ini memang sengaja memilih bioteknologi karena mahasiswa ingin mengangkat potensi yang ada di Sumbawa, yakni Madu Sumbawa. Madu Sumbawa sudah terkenal dan bisa dijadikan sebuah riset dengan mengkombinasikan bakteri E-coli dan terumbu karang. “Ini belum pernah ada dan saya rasa, riset ini satu-satunya di dunia,” kata Zul. (ROL)