Menyebar Faedah Via Blog pada Era Digital
Era digital menjadi sebuah pijakan bagi umat manusia saat ini. Segala sesuatu yang menjadi aktifitas manusia hampir keseluruhannya tidak terlepas dari teknologi. Justru akan dianggap ajaib apabila seseorang yang terbungkus di era ini tidak mengecap percikan teknologi. Segala kemudahan, kelincahan dan kesempatan yang ditawarkan menjadi aspek positif yang dapat memberikan khasiat bagi setiap kalangan.
Blog menjadi salah satu buah yang dihasilkan oleh teknologi dengan menawarkan berbagai macam rasa yang dapat dicicipi oleh setiap insan.
Pada dasarnya, blog merupakan bagian dari situs web yang diakses secara daring (online) dengan fungsi utama adalah untuk membuat tulisan dan gambar yang dimuat dalam posting-an. Fungsi-fungsi tersebut kemudian bercabang luas pada sebuah pangkal yang besar.
Pada era ini blog digunakan sebagai media bisnis (misalnya content marketing), media publikasi, media penampung untuk menuangkan hobi menulis, bahkan sebagai sumber penghasilan uang. Sehingga tidak heran pada saat ini masyarakat sudah mulai acuh akan kehadiran blog.
Bagaimana saya mengenal blog?
Sumber : https://blog-davk.blogspot.com |
Saya adalah salah satu penikmat teknologi yang sudah mulai menaruh perhatian pada blog sejak awal tahun lalu. Kehadiran informasi tentang blog ini memang cukup kadaluarsa saya dapatkan. Karena informasi ini mulai mendarat di telinga saya sejak awal saya masuk di bangku kuliah.
Berawal dari hobi menulis dan menuangkan pengalaman ke dalam sebuah tulisan, akhirnya blog menjadi sebuah jawaban ketika saya mencari tahu melalui media daring (online). Sehingga saat itu saya mulai mencoba untuk menjadikan blog sebagai partner curhat saya.
Tinta awal yang saya goreskan di blog saya adalah bagaimana saya ingin memanfaatkan waktu yang terbuang sia-sia menjadi rangkaian kata untuk dituangkan kedalam blog yang masih bertunas itu. Saya menuangkan buah pikiran berharap ingin menjadi narablog yang dikenal.
Keputusan awal ingin memulai sebuah blog adalah untuk mengurangi masa bermain dengan gadget. Dengan menulis, saya akan lebih terlatih dalam hobi yang saya gemari dari sejak saya kecil. Saya juga yakin dengan menulis wawasan yang dimiliki seseorang akan tergali lebih dalam.
Setelah mengenal blog, apa yang saya lakukan?
Sumber : https://www.idntimes.com |
Seiring berjalannya waktu, keinginan untuk menciptakan inofasi baru semakin tinggi. Tuntutan dan keinginan untuk membuat tulisan yang lebih berkualitas dan membuat tampilan blog lebih menarik membuat saya harus berselancar di internet dan membuat praktik secara autodidak. Hingga akhirnya blog saya tertata lebih rapi walaupun dengan tampilan yang masih amat sederhana.
Masih dalam tahap belajar dan mencari informasi tentang penataan blog, seketika haluan pandangan saya berbalik pada sebuah artikel yang berjudul "Cara Mendapatkan Uang dari Blog".
Judul tersebut tampak memiliki magnet yang berlainan kutub dengan kedua bola mata saya. Saya mulai membaca paragraf demi paragraf dan mencari berbagai pengalaman dari para narablog yang sukses dalam bidang ini.
Ternyata dengan menulis blog secara rutin dan konsisten kita mampu menghasilkan uang. Itulah inti yang saya dapatkan setelah membaca puluhan bahkan ratusan artikel tentang cara mendapatkan uang dari blog.
Niat saya hanya untuk berteduh, ternyata pohon mangga menjatuhkan buah. Itulah gambaran yang saya rasakan saat itu. Dengan niat hanya untuk menuangkan hobi ternyata dari hobi tersebut dapat mengantarkan rezeki.
Sejak saat itu saya mulai terpikat dan menaruh perhatian lebih terhadap blog ini. Saya menyusun jadwal khusus untuk blog ini disela-sela kesibukan kuliah. Saya mengkiaskan blog ini sebagai pekerjaan saya agar lebih giat menjalaninya. Sehingga pada saat itu saya beranggapan bahwa saya sedang kuliah sambil bekerja.
Hari demi hari saya mencari bahan untuk tulisan blog saya. Perubahan besar dapat saya rasakan pada diri saya saat itu. Selalu sibuk membaca dan menulis. Mencoba menerbitkan artikel sebanyak-banyaknya berharap agar secara instan mendapatkan penghasilan. Karena sebagai mahasiswa saya membutuhkan tambahan uang saku untuk kebutuhan hidup. Ditambah dengan tuntutan nurani supaya hidup lebih mandiri.
Kalimat demi kalimat telah saya untai menjadi sebuah paragraf, paragraf demi paragraf menjadi sebuah artikel hanya dengan sebuah harapan besar yaitu mendapatkan gaji dari blog.
Namun ternyata niat yang salah sudah terlanjur berakar dalam hati saya, saya mengandalkan blog untuk mendapatkan penghasilan secara instan, ternyata semua salah. Blog bukanlah seperti pekerjaan di luaran sana, mereka digaji setiap bulan, setiap minggu bahkan setiap harinya dalam waktu yang singkat. Lain halnya dengan blog yang membutuhkan pengorbanan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sampai akhirnya dapat menghasilkan.
Saya sudah salah langkah, blog yang awalnya menjadi partner curhat saya, kini berbelok 90° menjadi harapan sumber penghasilan fulus.
Akhirnya rasa bosan dan jenuh sudah mulai menghampiri. Sudah banyak waktu yang terbuang untuk menyajikan paragraf demi paragraf, namun tidak juga membuahkan hasil. Sampai pada saat itu saya memutuskan untuk membiarkan blog tersebut beku tanpa perubahan.
Alhasil saya kembali menjalani rutinitas seperti dulu. Sibuk dengan kuliah dan disela-selanya sibuk dengan gadget dan media sosial. Namun berulang lagi seperti dulu, saya merasa tidak nyaman dengan membuang waktu untuk kegiatan seperti ini (Menyibukkan diri di dunia maya). Juga kembali merasakan rindunya menulis di blog, merasa rindu untuk mencari tema dan ide yang ingin dikembangkan. Akan tetapi sama saja, hal ini sempat terjadi berulang-ulang. Sempat jatuh dan bangkit, lalu jatuh dan bangkit kembali.
Hari demi hari saya mencari bahan untuk tulisan blog saya. Perubahan besar dapat saya rasakan pada diri saya saat itu. Selalu sibuk membaca dan menulis. Mencoba menerbitkan artikel sebanyak-banyaknya berharap agar secara instan mendapatkan penghasilan. Karena sebagai mahasiswa saya membutuhkan tambahan uang saku untuk kebutuhan hidup. Ditambah dengan tuntutan nurani supaya hidup lebih mandiri.
Kalimat demi kalimat telah saya untai menjadi sebuah paragraf, paragraf demi paragraf menjadi sebuah artikel hanya dengan sebuah harapan besar yaitu mendapatkan gaji dari blog.
Namun ternyata niat yang salah sudah terlanjur berakar dalam hati saya, saya mengandalkan blog untuk mendapatkan penghasilan secara instan, ternyata semua salah. Blog bukanlah seperti pekerjaan di luaran sana, mereka digaji setiap bulan, setiap minggu bahkan setiap harinya dalam waktu yang singkat. Lain halnya dengan blog yang membutuhkan pengorbanan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sampai akhirnya dapat menghasilkan.
Saya sudah salah langkah, blog yang awalnya menjadi partner curhat saya, kini berbelok 90° menjadi harapan sumber penghasilan fulus.
Akhirnya rasa bosan dan jenuh sudah mulai menghampiri. Sudah banyak waktu yang terbuang untuk menyajikan paragraf demi paragraf, namun tidak juga membuahkan hasil. Sampai pada saat itu saya memutuskan untuk membiarkan blog tersebut beku tanpa perubahan.
Alhasil saya kembali menjalani rutinitas seperti dulu. Sibuk dengan kuliah dan disela-selanya sibuk dengan gadget dan media sosial. Namun berulang lagi seperti dulu, saya merasa tidak nyaman dengan membuang waktu untuk kegiatan seperti ini (Menyibukkan diri di dunia maya). Juga kembali merasakan rindunya menulis di blog, merasa rindu untuk mencari tema dan ide yang ingin dikembangkan. Akan tetapi sama saja, hal ini sempat terjadi berulang-ulang. Sempat jatuh dan bangkit, lalu jatuh dan bangkit kembali.
Lalu apakah saya berhenti menulis di blog?
Sumber : https://lincswebdev.co.uk |
Niat yang telah terkumpul lama dapat dengan mudah larut hanya karena prinsip yang tidak kokoh.
Sampai pada suatu malam saya berusaha menimbang dan mengambil sebuah keputusan antara lanjut menulis di blog atau harus berhenti sampai di sini. Pro dan kontra beradu argumen di dalam pikiran saya. Sampai akhirnya saya memuntuskan untuk tetap menulis dengan meluruskan niat dan menebalkan konsisten.
Waktu secara cepat berputar sampai pada kalimat yang saya tulis ini menggambarkan jerih payah dalam menancapkan sebuah prinsip hingga benar-benar melekat dalam jiwa. Pengalaman ini menjadi pondasi besar bagi saya untuk memegang janji kepada diri sendiri.
Selanjutnya apa harapan saya di awal tahun 2019 ini dan kedepannya?
Sumber : https://www.jelasberita.com |
Semangat yang naik turun hingga berkali-kali membuat saya menjadi lebih tertantang untuk membuat tulisan terbaik bagi konsumsi publik. Serta ingin ikut andil dalam memanfaatkan buah era digital untuk tujuan semestinya.
Tidak semiris zaman sekarang. Di era digital ini begitu banyak percikan media yang merusak moral bangsa. Berita dan informasi yang tersaji di internet justru malah memicu berkurangnya nilai dan norma di kalangan remaja bahkan anak-anak.
Apalagi jika dilihat begitu banyak menu yang diharamkan demi menjaga mental dan moral bangsa, malah tersaji dengan indah dan lengkap di internet, sehingga tersantap lezat oleh mereka.
Kondisi ini benar-benar terjadi saat ini, menipisnya akhlak menjadi gaya hidup yang turun temurun secara berkelompok di kalangan remaja dan anak-anak.
Sampai pada saat ini, saya menemukan sebuah jawaban atas segala momen-momen tersebut. Ketika saya mulai menghilang dari dunia blog, saya mencoba untuk hidup kembali. Saya memupuk sebuah niat yang dulu sudah tumbuh kecil dalam diri saya. Tujuan saya untuk berlari melewati liku adalah untuk mencapai garis finish, dan saya merasa telah mencapainya apabila saya sudah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
Dari blog yang saya kelola, saya berusaha menyajikan hal-hal positif terhadap apa yang mungkin dibutuhkan oleh pembaca.
Sehingga apabila kita mengacu kepada hadis Nabi Muhammad s.a.w beliau bersabda "Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain."
Dengan menulis, saya berusaha untuk memeberikan manfaat kepada pembaca blog saya. Tentunya saya bangga apabila tulisan saya menjadi jawaban atas pertanyaan dari orang lain setelah membacanya.
Menu-menu busuk yang tersaji di internet yang dianggap lezat hendaknya ditimbun dengan menu lezat yang sebenar-benarnya. Salah satunya adalah menyajikan tulisan yang informatif dan membangun bagi orang banyak melalui sebuah blog. Ketertarikan ini yang akhirnya tertanam dalam diri saya, sehingga dapat menjadikan saya lebih konsisten untuk terus menulis.
Menjadi salah satu bagian dari miliaran tetesan air hujan yang memberikan manfaat positif bagi makhluk hidup.
Saya bangga dengan momen tersebut, saya bangga pernah menulis dalam sebuah blog, saya bangga menjadi narablog, dan saya ingin menjadi narablog yang sebenar benarnya. Saya ingin belajar akan wawasan melalui untaian kata dari papan ketik komputer. Saya ingin tahun ini menjadi awal saya menaruh loyalitas pada blog. Karena dari blog, saya akan berbagi pengalaman, membagikan informasi yang positif serta membuktikan kejujuran pada diri sendiri ketika dulu ditanya oleh guru "Apa hobi kamu nak?". Ya, dan saya ingin menunjukkan bahwa jawaban saya benar, hobi saya menulis