Review Buku Sandiwara Langit, Ketika Pasutri Diberikan Ujian Hebat!

Hai, Sobat Blogger!


Sudah lama enggak review nih. Biasanya sibuk sama bikin tutorial terus, yes, wkwk. Jadi, kali ini saya akan menulis tentang review buku. Buka apa yes? Sandiwara Langit, nama bukunya *udah tau juga kan udah di tulis di judul, wkwkwk.

Kalau di lihat dari nama bukunya "Sandiwara Langit", seperti ada hal-hal yang memang diberikan oleh Allah kepada seseorang atau dua orang di tokoh utama buku ini. Nah, pasti nebak-nebak deh sebenarnya apa yang terjadi sih, hehe. Dijamin enggak bakal berhenti baca deh ketika sudah baca buku ini. Keren sih, heu!

Oh iya perlu diketahui yes buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata (based on true story). Jadi, setiap tulisan di tulisan ini kalau merasa kok begini, kok begitu, kok sinetron banget sih ceritanya, kok enggak kaya film azab *ya emang bukan, gaes, wkwk, ya memang seperti itu kejadian nyatanya. Terkadang apa yang terjadi di sinetron-sinetron itu bisa jadi emang ada yang mengalaminya di kisah nyata loh.

Saya enggak akan spoiler sih disini (sedikit aja sih tapi wkwk), hanya review dan memberikan sedikit cerita tentang buku ini. Untuk ending-nya seperti apa nanti coba aja beli buku ini, yes, wkwk. Dijamin sih bisa bikin iman kita kepada Allah semakin meningkat dan semakin bersyukur karena ternyata ada loh yang memiliki cobaan atau ujian yang lebih hebat dibandingkan kita. Nah, itu pelajarannya.

Buku ini dilengkapi dengan hadish shahih loh!

Kisah dari buku ini berawal dari seorang pria yang masih remaja yang umurnya sekitar 18 tahun, yang bernama Rizqaan. Dia sudah ingin sekali menikah karena ingin menyelamatkan godaan syahwat yang dia derita. Tidak ingin zina, Rizqaan ini ingin menikah dengan seorang perempuan yang umurnya 17 tahun bernama Halimah.

Rizqaan ini dikenal sebagai lelaki yang sangat alim. Di saat teman-temannya sibuk dengan nongkrong di Mall atau clubbing. Tetapi Rizqaa berbeda, dirinya lebih senang berada di masjid dan duduk berlama-lama di majelis ilmu Masyaallah.

Sampai akhirnya, Rizqaan memberanikan diri melamar gadis pujaan hatinya meski dirinya amat miskin. Namun, hal itu tak mudah untuk Rizqaan lewati. Bapaknya Halimah enggan anak perempuan satu-satunya dinikahi oleh lelaki yang miskin harta meski Rizqaan kaya ilmu.

Bukan Rizqaan namanya jika mudah menyerah. Rizqaan pun menceritakan keinginan menikahnya kepada Bapaknya Halimah. Sampai akhirnya ada persyaratan yang begitu aneh kepada Rizqaan ketika akad nikah nanti. Karena persyaratan inilah hidup Rizqaan begitu Allah sayang hingga begitu banyak cobaan-cobaan dalam rumah tangganya yang begitu pilu.

Tulisan Abu Umar Basyier mudah dipahami dan sangat mengena di hati

Setelah akad nikah berlangsung seperti semestinya. Persyaratan yang telah disetujui Rizqaan dan Bapaknya Halimah pun dibacakan. Isi dari persyaratan itu adalah jika Rizqaan tidak mampu untuk memberikan Halimah kehidupan yang mapan dalam waktu 10 tahun, maka Rizqaan harus menceraikan Halimah. Tentu, persyaratan ini membuat getir siapapun yang mendengar.

Kehidupan yang Rizqaan lalui ketika berumah tangga memang tak lepas dari cobaan. Rizqaan dan Halimah mengontrak rumah sepetak. Hanya memiliki uang ratusan ribu untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga Rizqaan mendapatkan pekerjaan. Sebagai istri Halimah harus bisa sangat hemat supaya uang tersebut cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sampai akhirnya Rizqaan berdagang menjadi penjual roti keliling.

Dari berjualan roti keliling inilah kehidupan Rizqaan mulai membaik hingga akhirnya dia punya pabrik roti sendiri yang dia bangun di belakang rumahnya. Rizqaan berhasil membeli rumah, mobil dan meluaskan pabrik rotinya menjadi semakin berjaya. Hingga kedua orangtuanya pun dia beri kesempatan untuk tinggal bersama mereka. Meski kedua mertuanya masih enggan bertemu mereka dan tetap meremehkan Rizqaan yang hanya berjualan roti.

Tetap saja meski hidup Rizqaan sudah enak dan mapan serta memiliki harta yang banyak. Rizqaan tetap mendapatkan cobaan. Ada pesaing roti yang tak suka dengan merk rotinya dan selalu mengambil pelanggannya hingga pasaran roti Rizqaan sempat turun. Tetapi Rizqaan tak menyerah dengan ilmu yang dia miliki, dirinya tetap mencari tau cara membuat roti yang lebih enak, awet hingga seminggu dan tetap kenyal ketika di makan. Qadarullah, pelanggan Rizqaan yang telah di ambil oleh pesaing akhirnya kembali lagi ke roti milik Rizqaan.

Ada quote di setiap sub judul baru, bikin semakin penasaran ketika membaca buku ini

Rizqaan telah dikaruniai anak di tahun ketiga mereka menikah dan di tahun kesembilan lewat beberapa bulan dirinya dikaruniai anak kedua. Namun, di balik kebahagiaan tersebut ada rasa khawatir karena sebentar lagi adalah tahun kesepuluh pernikahan dan itu menentukan apakah dia layak untuk tetap bersama Halimah atau menceraikannya.

Rizqaan dan Halimah melewati usia pernikahan yang ke 10 dengan merayakannya bersama keluarga dan kedua orangtua Rizqaan ke puncak. Pulang dari rekreasi mereka pun kelelahan dan langsung terlelap tidur. Sampai tak disangka pabrik roti yang telah susah payah dia bangun harus rela hangus terbakar hingga tak bersisa.

Rizqaan terbangun kaget. Dirinya dan Halimah lari keluar rumah dengan menggendong anak mereka. Tetangga pun membantu untuk memadamkan api agar tak merembet ke tetangga sekitar. Namun, nahas Rizqaan lupa jika kedua orangtuanya berada di rumah mereka dan sedang tertidur di lantai 2. Ketika api mulai padam, tetangga mulai menolong ayah dan ibu Rizqaan. Lalu apa yang terjadi? Ayah Rizqaan meninggal dan ibu Rizqaan terkena luka bakar parah di seluruh tubuh. Rizqaan hanya menangis dan menangis sangat dalam, begitu pun Halimah.

Kisah nyata ini benar-benar menggugah hati siapa pun ~

Perjuangan selama 10 tahun ini, hilang semua hanya dengan hitungan jam! Rizqaan terduduk lemas dan begitu juga Halimah. Kedua pasangan suami istri ini begitu kaget hingga tak dapat berkata-kata. Ujian yang Allah beri memang sangat dahsyat untuk pasutri ini. Sampai kedua orangtua Halimah dan meminta Rizqaan menunaikan janjinya, tanpa memperdulikan musibah yang sedang menimpa menantunya itu. Astaghfirullah.

Lalu, apakah Halimah dan Rizqaan akan bercerai? Jika iya, bagaimana nasib Rizqaan setelah itu? Jika mereka pun tak bercerai, apakah Bapaknya Halimah setuju dan menganggap Rizqaan adalah lelaki yang tak taat pada janji yang telah dia ucapkan ketika akad?

Nah, buku ini memang wajib banget di punya sih. Bagaimana pun pada cerita ini, kita diajarkan bagaimana berlapang dada dengan cobaan-cobaan yang selalu datang di kehidupan. Selain itu, bagaimana kita pun tetap berada di jalan yang benar ketika ada celah-celah untuk berbuat jauh dari Allah. Bagi yang penasaran bagaimana kelanjutan dari cerita ini. Buruan beli buku "Sandiwara Langit", yes!

Di belakang cover, banyak yang merekomendasikan buku ini layak di baca

Pokoknya buku ini sangat recomended dan best seller. Cocok banget untuk kamu yang sedang merasa tertekan dengan cobaan hidup. Insyaallah, baca buku ini bisa semangat lagi dan bisa semakin dekat lagi kepada Allah. Semoga review saya kali ini bermanfaat, yes!

Salam,
Next Post Previous Post