Pengertian Pegarahan (Directing), Komponen Kegiatan, Karakteristik, Tujuan, Cara Melakukan, Dan Hambatan Dalam Pengarahan (Directing)

Pengertian Pengarahan (Directing). Pengarahan merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Pengarahan juga sering disebut sebagai fungsi directing atau fungsi actuating (menggerakkan), serta ada juga yang menyebutnya dengan fungsi leading. Secara umum, pengarahan berarti suatu kegiatan memberikan instruksi, perintah, dan petunjuk kepada orang lain. Pengarahan juga dapat diartikan sebagai :
  • proses menuntun kegiatan-kegiatan para anggota organisasi ke arah yang tepat.
  • suatu keinginan atau proses untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang suatu organisasi. 
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengarahan diartikan sebagai memberikan petunjuk atau pedoman untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang memberikan pengarahan ? Dalam struktur manajemen, manajemen puncak akan memberikan pengarahan kepada manajemen pada tingkat dibawahnya. Manajemen ditingkat menengah akan memberikan pengarahan kepada manajemen ditingkat yang lebih bawah lagi, begitu seterusnya sampai kepada orang yang mempunyai wewenang terakhir dalam suatu organisasi.

Fungsi pengarahan baru dapat diterapkan setelah adanya perencanaan dan pengorganisasian, serta adanya karyawan. Jika fungsi pengarahan diterapkan, maka proses manajemen dalam usahanya mencapai tujuan organisasi sudah dapat dimulai. Oleh karenanya disebutkan bahwa fungsi pengarahan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen dan harus dikuasai dalam proses manajemen.

Pengertian Pengarahan (Directing) Menurut Pendapat Para Ahli. Selain pengertian tersebut, beberapa ahli juga telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang disebut dengan pengarahan, diantaranya adalah :
  • Siswanto, berpendapat bahwa pengarahan adalah satu kegiatan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran.
  • Amir, berpendapat bahwa pengarahan adalah membuat pegawai mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan dan memotivasinya untuk mencapai tujuan organisasi, ada yang mengatur, mengarahkan, memotivasi, memberikan sanksi, dan lain sebagainya.
  • George R. Terry, berpendapat bahwa pengarahan adalah suatu proses untuk menggerakkan anggota kelompok untuk mau bekerja sama dan bekerja dengan ikhlas serta bersemangat untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian.
  • Saure dan Dislainer, berpendapat bahwa pengarahan adalah petunjuk untuk melakukan sesuatu atau perintah resmi seorang pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melakukan sesuatu. 
  • Koontz dan O'Donnel, berpendapat bahwa pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahannya untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang nyata. 

Komponen Kegiatan Pengarahan (Directing). Dalam proses pengarahan akan selalu melibatkan empat komponen kegiatan, yaitu :
  • memimpin.
  • berkomunikasi.
  • mempertimbangkan kelompok-kelompok.
  • memotivasi. 
Dengan melaksanakan keempat kegiatan tersebut, maka seorang pimpinan dapat mengubah masukan yang berupa sumber daya organisasi menjadi perilaku anggota organisasi yang diharapkan oleh sistem manajemen.

Karakteristik Pengarahan (Directing). Pengarahan memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah :
  • pervasive function, maksudnya adalah pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manager menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
  • continous activity, maksudnya adalah pengarahan merupakan bentuk aktivitas yang berkelanjutan sepanjang masa hidup organisasi.
  • human factor, maksudnya adalah pengarahan senantiasa berhubungan dengan bawahan, sehingga akan berkaitan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak dapat diprediksi.
  • creative activity, maksudnya adalah adanya pengarahan akan membantu dan mempermudah dalam mengubah rencana dalam suatu tindakan nyata. Tanpa adanya fungsi pengarahan ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik yang dimiliki akan menjadi tidak berarti.
  • executive function, maksudnya adalah pengarahan dilakukan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level pada semua jenis organisasi, dan bawahan hanya menerima instruksi hanya dari atasannya.
  • delegated function, maksudnya adalah pengarahan merupakan satu fungsi manajemen yang langsung berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal yang tidak dapat diprediksi dan alami, sehingga atasan harus dapat mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.  

Tujuan Pengarahan (Directing). Pada umum tujuan dari pengarahan adalah agar tugas-tugas yang menjadi kewajiban para anggota organisasi dapat dijalankan dan diselesaikan dengan baik, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan berpedoman pada perencanaan (planning) yang sudah ditetapkan organisasi. Secara lebih terperinci, tujuan dari pengarahan adalah sebagai berikut :
  • sebagai alat motivasi. Seorang pimpinan harus dapat memberikan penjelasan dan motivasi lebih kepada para anggotanya, agar menjalankan tugasnya dengan baik. Pengarahan bukan hanya sebatas menyuruh, bukan pula hanya menuntut. Pengarahan juga memotivasi pihak yang disuruh.
  • memprakarsai aksi. Pengarahan yang diberikan akan membuat anggota organisasi  bisa memahami dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pimpinan.
  • penggunaan sumber daya dengan efisien. Adanya pengarahan akan membatasi hal mana yang harus dikerjakan dan hal mana yang tidak dikerjakan. Dengan demikian sumber daya yang dimiliki oleh organisasi bisa bekerja dengan maksimal, sehingga dapat meminimalkan biaya dan memberikan keuntungan yang maksimal.
  • koping perubahan. Koping adalah proses penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan akan selalu terjadi, dan hal tersebut harus segera dapat direspon oleh organisasi. Pengarahan dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk berkomunikasi dengan anggota organisasi untuk memberitahu secara jelas dan mudah dimengerti tentang adanya perubahan dan cara mengatasi perubahan tersebut.
  • mengintegrasikan upaya. Pengarahan bertujuan untuk membuat segala kegiatan dalam organisasi dapat berjalan beriringan dan saling bekerja sama. Membuat apa yang ada dalam organisasi tidak saling berkonflik satu dengan yang lainnya.
  • menyediakan stabilitasi. Organisasi akan senang jika bekerja dalam kondisi yang stabil. Meskipun potensi konflik pasti ada, tapi stabilitas perusahaan harus diciptakan. Adanya pengarahan akan membuat semua bagian dalam organisasi dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Dengan demikian akan tercipta stabilitas dalam organisasi.

Cara Melakukan Pengarahan (Directing). Agar pengarahan dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang baik. Jiwa kepemimpinan yang  baik dapat mengarahkan orang dengan baik pula. Selain itu, juga dibutuhkan suatu kerja sama yang baik, menghindari terjadinya pertentangan atau paling tidak meminimalisir potensi pertentangan yang dapat berujung pada konflik. Dalam menerapkan fungsi pengarahan, seorang pimpinan dapat melakukannya dengan berbagai cara. Dalam teori manajemen, terdapat beberapa cara yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan pengarahan kepada para anggota atau bawahannya. Beberapa cara tersebut diantaranya adalah :
  • orientasi. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang diperlukan supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
  • perintah. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
  • delegasi wewenang. Delegasi wewenang merupakan pelimpahan sebagian wewenang yang dimiliki oleh pimpinan kepada bawahannya.
  • petunjuk. Petunjuk merupakan penjelasan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya mengenai hal apa yang harus dikerjakan. Petunjuk dapat berupa petunjuk umum maupun petunjuk khusus.
  • motivasi. Motivasi merupakan pemberian semangat dari pimpinan kepada para  orang yag berada di bawahnya agar bekerja dengan lebih giat.
  • mempengaruhi. Mempengaruhi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menyakinkan para anggota atau bawahan agar bekerja sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Untuk dapat menerapkan cara-cara tersebut dengan efektif dan efisien dibutuhkan suatu komunikasi yang baik. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, yaitu jelas dan mudah dimengerti. Pesan dan instruksi yang diberikan harus sampai dan bisa diterima dengan baik, sehingga para anggota atau bawahan dapat menjalankan instruksi tersebut dengan baik pula. 

Hambatan dalam Pengarahan (Directing). Seringkali kegiatan pengarahan tidak berjalan dengan lancar, terdapat berbagai hambatan yang mengakibatkan pengarahan yang diberikan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa hambatan tersebut diantaranya adalah :
  • kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan gaya seseorang dalam memimpin. Kepemimpinan seseorang, terutama pada manajemen puncak, akan menentukan berhasil tidaknya suatu pengarahan. Pengalaman sangat berpengaruh terhadap sifat kepemimpinan seseorang.
  • komunikasi. Komunikasi adalah alat untuk menyampaikan perintah, laporan, berita, ide, gagasan, pesan atau informasi dari pimpinan ke anggota organisasi sehingga terjadi interaksi. Jika seorang pimpinan tidak mempunyai kemampuan komunikasi dengan baik, maka hal tersebut akan dapat menjadi hambatan dalam pengarahan.
  • tingkah laku manusia. Perilaku manusia berbeda-beda, demikian juga perilaku antara setiap individu dalam manajemen. Perbedaan tingkah laku ini jika tidak dapat dikelola dengan baik akan menjadikan hambatan dalam pengarahan.
  • hubungan manusia. Hubungan manusia maksudnya adalah hubungan antara individu dengan individu atau hubungan antara individu dengan kelompok dalam wadah organisasi. Setiap anggota organisasi pasti akan berhubungan satu sama lain, dengan mambawa urusannya masing-masing. Apabila hal ini tidak dapat diselaraskan maka akan menjadi hambatan dalam pengarahan karena adanya konflik yang timbul di antara individu dalam organisasi.

Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberikan masukan-masukan kepada anggotanya atau bawahannya, karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja para anggota atau bawahannya dalam suatu organisasi. Sebaliknya, para anggota atau bawahan juga akan merasa senang dengan adanya perhatian dari atasannya, terutama apabila perhatian tersebut dalam rangka membantu meningkatkan kinerja mereka.

Semoga bermanfaat.
Next Post Previous Post