Warung Kuning Yang Memang Kuning



"Mpok ayo beli makan di Warung Kuning", begitu Panji biasanya mengajakku kalau pas lagi ada uang lebih nih buat makan siang di warung langganan kami. Panji adalah salah satu rekan kerja di kantor dan dia biasa memanggilku dengan sebutan "Mpok", hehehe. Pasti pada heran ya kenapa kok bisa kami menyebutnya dengan Warung Kuning ? Karena memang warna warungnya kuning dan sudah sejak lama pemiliknya membranding dengan warna tersebut.

Awal mulanya aku sendiri lupa bagaimana tradisi makan di Warung Kuning menjadi kebiasaan kami dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini. Yang pasti aku masih ingat di tahun 2013 aku pernah beli nasi campur di Warung Kuning pada saat masih berada di alamat lama dan berdiri diatas bangunan tidak permanen . Sayang sekali aku tidak punya fotonya ketika masih menempati bangunan lama. Namun sekarang warung kuning pindah ke daerah Kalibokor, Surabaya dimana sudah berada di salah satu ruko.

Yang pasti keberadaaan warung kuning yang sekarang lokasinya lebih luas sehingga mampu menampung parkir motor maupun mobil juga. Aku akui masakan warung kuning tergolong enak banget dan porsinya dalam jumlah besar. Untuk harga aku berpikir sebanding dengan porsi dan rasanya. Kalau ada orang, "ada harga ada rupa". Begitu pula dengan warung kuning yang membandrol harga agak sedikit mahal dengan warung makan lainnya. Perlu aku garis bawahi, agak sedikit mahal artinya harga makanannya tidak mahal-mahal amat.


Bayangkan, aku memesan nasi campur dengan lauk telur dadar yang super tebal saja cuma Rp. 12.000,- per porsi. Lalu temanku Panji kalau beli makan di warung kuning paling suka nasi campur dengan lauk Usus dan Paru, harga cuma Rp. 25.000,- saja. Menurutku masih standar harganya.

Aku jabarkan ya beberapa jenis lauk yang dihidangkan di warung kuning. Agar para pembaca di blogku ngiler nih, hehehe. Ada ayam bakar, rempelo ati, telur dadar, ikan lele, paru, usus, ayam goreng kentucky dan ikan mujair. Untuk sayurnya, Warung Kuning juga tidak kalah komplit dengan lauknya. Ada sayur sop, sayur asem, sayur bening serta sayur manisa. Pengunjung dapat memilih sesuai selera mereka. Tapi Warung Kuning tidak prasmanan lho sistemnya. Pengunjung tinggal bilang mau nasi dengan lauk apa kepada pelayannya, jangan lupa sebutkan juga mau makan di warung atau di bawa pulang.

Untuk minumnya, pengunjung bisa memilih mau pesan es teh, teh hangat, air mineral kemasan bahkan soda gembira juga ada lho. Untuk harga es teh dibandrol tiga ribu rupiah dan air mineral seribu rupiah. Kenapa aku hanya menyebut dua harga itu saja karena biasanya kalau makan di Warung Kuning aku selalu memesan salah satu dari kedua minuman tersebut.

Aku selalu sedikit terlambat jika datang ke Warung Kuning, karena jika sudah pukul 12.00  WIB maka di dalam warung akan sedikit berdesakan dan antri oleh orang-orang yang ingin makan siang. Kebanyakan menjadi prioritas utama adalah pembeli yang makan di tempat. Sehingga aku menyiasatinya jika ingin membeli makan di warung kuning, aku akan datang pada pukul 11.00 sampai 11.30 WIB karena suasana warung yang belum ramai. Atau sekalian saja datang pukul 13.30 WIB dimana pada jam tersebut sudah lewat waktu makan siang. Tenang, walaupun sore warung kuning tetap komplit kok lauknya karena buka sampai pukul 19.00.

Pada saat mendengar kata warung pasti yang terbersit di pikiran kita sebuah tempat makan yang kecil, mungkin agak sedikit sesak oleh pembeli serta berada di jalan sempit. Namun kalau sudah bertemu dengan warung kuning, persepsi itu lenyap seketika. Aku sampai heran, karena pengunjung yang datang beberapa ada yang membawa mobil. Biasanya pengunjung yang membeli makan di warung kuning datang beramai-ramai dengan teman sekantor. Hal tersebut aku perhatikan dari seragam yang mereka kenakan. Hebatnya lagi, para pengunjung walau sudah tahu Warung Kuning selalu ramai di jam makan siang, mereka tetap setia antri untuk membeli menu kesukaan mereka. Kalau aku jika hendak membeli makan di sebuah warung ternyata penuh, maka biasanya aku langsung cabut mencari tempat makan lain, hehehe.

Demikianlah ceritaku kalau ingin beli makan siang di luar dan kebetulan tidak membawa bekal. Bagaimana dengan kalian ?

Credit Foto : Google
Next Post Previous Post