|
Sumber Foto : Koleksi Pribadi |
Di hari Minggu ini aku dibebas tugaskan dari menulis di blog oleh kakak PJ komunitas One Day One Post. Namun aku tidak ingin tidak menghiasi blogku dengan postingan. Minimal walau sedikit ada pembahasan yang aku tulis.
Kali ini aku ingin menuliskan mengenai usaha jasa pengendalian hama di kantorku. Support jualan jasa kantor, minimal itu yang bisa sedikit aku sumbangkan untuk kantor yang sudah aku naungi selama delapan tahun ini. Aku bukan marketing murni di kantor, namun sebagian besar akun media sosial yang aku pakai juga sedikit banyak mempromosikan jasa pengendalian hama yang dijalankan kantor.
Pasti pembaca yang budiman akan jijik jika di depannya ada bangkai tikus atau kecoa. Namun tidak halnya dengan teknisi pest control, juga teknisi kami. Karena sudah menjadi bagian dari tugas teknisi untuk mengambil bangkai tikus akibat dari keberhasilan pengendalian hama perusahaan kami. Dan itu wajib hukumnya! Kalau tidak, bisa-bisa teknisi di kantorku akan kena SP lho, hehehe.
Awal mula aku bekerja di kantorku ini sama sekali tak pernah terbayang apa itu jasa pest control. Apa iya hama itu harus dikendalikan ? Yang aku tahu jika ada tikus, tinggal dikejar pakai sapu lalu kita gebuk, mati. Urusan selesai. Lalu kalau ada kecoa, tinggal.semprot obat nyamuk yang beraerosol. Jika kecoa-kecoa pada mati tinggal kita sapu saja. Bener kan! Ternyata tidak semudah itu, Ferguso.
Pengendalian hama ada ilmunya. Tidak serta merta kita bunuh lalu masalah selesai. Misalkan saja jika salah dalam peletakkan umpan tikus, maka tikus-tikus itu tidak akan mati justru yang ada populasinya mbludak.
Pada postingan kali ini aku tidak akan panjang-panjang dulu bercerita (kan bukan tugas menulis 500 kata di ODOP, hehehe). Kesempatan berikutnya akan aku jabarkan beberapa hama yang kami kendalikan serta bagaimana cara penanganannya. Bagi kalian yang berada di Surabaya dan memiliki permasalahan dengan hama silahkan kunjungi Fan Page di Facebooknya dan kalau ingin berlangganan basmi hama bisa kontak Customer Servicenya.