Asyiknya Jadi Pembicara Meski Masih Pemula
Hi, Sobat Blogger!
Beberapa waktu lalu sekitar awal bulan Maret di tahun 2020 ini. Saya diberikan kesempatan untuk menjadi pembicara di Mini Workshop yang diadakan oleh Prisma At-Tin di Masjid At-Tin TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Wah, ini hal yang baru banget buat saya loh. Biasanya saya melakukan workshop hanya melalui handphone alias secara online. Tapi, kemarin saya diberikan kesempatan untuk mengisi workshop secara offline. Masyaallah.
Awalnya Ragu pada Kemampuan Diri
Awalnya saya sempat ragu untuk mengiyakan hal tersebut. Dikarenakan saya belum pernah sama sekali tampil sebagai pembicara. Emang sih, zaman kuliah dulu sering maju ke depan untuk presentasi. Sidang untuk lulus jadi Sarjana pun sudah pernah. Tapi kan, tetap aja ada rasa tidak percaya diri dan takutnya pada ngantuk dengerin saya berbicara di depan, haha.
Baca juga Belajar Menjadi PJ Buku Antologi ala Steffi
Namun, setelah berdiskusi panjang dengan suami dan suami support banget untuk saya ambil kesempatan ini. Akhirnya, Bismillah saya iyakan untuk mengisi acara mini workshop tersebut. Wah, rasanya nano-nano banget ketika sudah bilang iya.
Ajak Teman Seprofesi
But, karena saya tahu diri dan tak mau membuat peserta kapok dengan mini workshop yang pernah saya isi, wkwk. Saya pun inisiatif untuk mengajak salah satu teman saya. Berhubung saya sekalian mau bagi-bagi buku punya Geng Salihah Menulis yang bukunya nongkrong di Toko Buku Gramedia. Jadi, salah satu dari Geng Salihah Menulis inilah yang menjadi teman duet saya di Mini Workshop ini. Alhamdulillah rasanya lebih lega karena ada yang menemani dan diriku tak sendirian, haha. Mohon maaf kalau saya masih cupu untuk tampil di depan, harap maklum, wkwkwk.
Terima kasih banyak Bun Litha telah menemani saya di Mini Workshop kemarin. Semoga bisa duet lagi di acara Workshop-Workshop selanjutnya, hihi. Monggo bisa mampir di blog-nya, apalagi yang suka drakor bisa lihat review-nya dan ada banyak banget pesan yang bisa kita ambil dari drama korea loh ternyata (mohon maaf saya promosi sedikit, wkwkwk).
Ternyata menjadi pembicara secara offline tak semenakutkan itu loh. Itu saya rasakan setelah akhirnya saya selesai menyelesaikan tugas dengan baik (semoga yang dirasakan peserta juga begitu, hihi).
Baca juga Malas Menulis Hinggap? Tebas Saja Pakai Ini
Sebisa Mungkin Memberikan yang Terbaik
Emang saya jadi pembicara apa sih? Nah, saya diminta untuk menjelaskan mengenai "Menjadi Blogger Produktif". Tapi, berhubung pesertanya yang datang juga belum banyak yang punya blog. Akhirnya saya tambahkan tutorial cara membuat blog dari awal hingga mempercantik blog menggunakan theme gratis. Lalu, saya berikan beberapa tips untuk produktif menulis di blog hingga mendapatkan penghasilan dari blog.
Sedangkan teman saya fokus membahas "Menjadi Penulis Produktif". Jadi, kami berdua masing-masing memberikan gambaran untuk para pemula mengenai blogger dan penulis yang produktif. Meski singkat hanya dua jam, semoga saja bisa membantu mereka untuk mewujudkan dirinya berkembang di kedua profesi tersebut.
Saling Memberikan Motivasi dan Semangat
Senang banget pas tahu pesertanya sangat antusias. Bahkan saya berikan tugas juga untuk peserta berupa review mini workshop. Apalagi ketika sesi tanya jawab, wah paling riweuh karena pada heboh menanyakan ini itu. Kebanyakan sih lebih ingin tahu bagaimana bisa tetap produktif menulis meski lagi malas atau ketika tulisan di plagiat. Wah itu mah kalau untuk blogger dan penulis makanan sehari-hari, ya. Mau blog di protect enggak bisa di copy paste juga pasti ada aja plagiator.
Intinya saya menyemangati mereka untuk tak mudah menyerah meski mendapatkan cobaan ketika menulis di blog atau pun menulis buku. Semoga saja setelah mini workshop tersebut pada semangat untuk mengisi blognya dan semakin semangat menulis buku. Aamiin. Bismillah.
Baca juga Ketika Ide Kita Telah Diambil Orang Lain
Nah, ada yang mau tahu kiat saya bagaimana asyiknya jadi pembicara untuk pemula? Sebenarnya saya belum ada apa-apanya sama pembicara hebat yang sudah sering banget isi workshop. Namun, sebagai pemula dan ingin memberikan gambaran untuk para pembicara yang masih pemula juga. Mau tahu apa saja? Cek yuk di bawah ini ulasannya :
1. Menguasai Materi
Ini harus selalu dipahami untuk setiap pembicara. Materi apa yang dikuasai ketika diberikan kesempatan untuk menjadi pembicara. Jangan sampai kita mengiyakan menjadi pembicara padahal kita sendiri tidak menguasai materi tersebut. Wah bisa jadi bumerang untuk diri sendiri nanti. Jadi, tetap fokus dengan materi yang kita kuasai.
Sewaktu saya diminta menjadi pembicara untuk bahas mengenai kepenulisan. Saya kurang percaya diri jika semua bahan saya yang pegang. Dikarenakan ada beberapa hal yang tidak saya kuasai atau masih dalam tahap belajar (untuk pemula). Takutnya malah menjerumuskan hal-hal yang tidak baik kepada para peserta.
Akhirnya saya cari teman duet untuk membantu saya. Saya lebih percaya diri untuk membicarakan mengenai blogger pemula dibandingkan mengenai penulis. Jadi, ketika itu saya lebih memilih untuk membawakan mengenai blogger produktif dan teman saya fokus mengenai penulis produktif.
Alhamdulillah, karena kita berdua menguasai materi tersebut. Acara mini workshop kemarin berjalan lancar dan lebih mudah juga untuk saya ketika menceritakan seluk beluk mengenai blogger. Jadi, menguasai materi itu sangat penting untuk pembicara pemula!
2. Perbanyak Baca dan Asah Pengetahuan
Yap sebagai seorang blogger yang suka sekali menulis di blog, membaca adalah hal yang tak akan pernah lepas dari kehidupan seorang blogger. Banyak baca akan membuat pengetahuan lebih luas dan wawasan jadi semakin bertambah. Nah, ini salah satu yang perlu saya lakukan sebelum jadi pembicara.
Baca juga Seluk Beluk Proses Naskah Kamu di Penerbit Gema Insani
Saya enggak mau salah memberikan informasi kepada peserta. Nanti peserta yang datang bukannya menambah pengetahuan malah menambah hal-hal yang tidak baik. Wah, enggak mau lah saya sampai menyebarkan hoax atau hal-hal yang tidak sesuai.
Maka dari itu, saya lebih banyak membaca dan mencari tahu lebih lanjut mengenai materi yang diberikan kepada saya. Supaya saya lebih siap untuk menyampaikan materi tersebut tanpa ada satu apapun yang saya kurangi atau tambahkan. Intinya seusai dengan referensi yang saya dapatkan dan pengalaman saya selama nge-blog.
3. Fokus Memberikan yang Terbaik
Dengan menguasai materi dan memperbanyak baca untuk mengasah pengetahuan kita. Tentu ini salah satu modal untuk memberikan yang terbaik kepada para peserta mini workshop. Apalagi untuk pembicara pemula, tentunya ini salah satu cara untuk membuat peserta suka sama apa yang kita bawakan pada pandangan pertama. Menurut saya ini penting.
Nah, jika peserta sudah suka dengan isi bahasan yang kita bawakan. Ketika kita jadi pembicara lagi, mereka pun tak segan untuk datang kembali dan semangat mendengarkan apa yang kita bicarakan. Wah, insyaallah ini cara untuk menambah teman loh. Makin banyak yang mengenal kita semakin banyak juga teman-teman kita. Seru!
Yuk, untuk pembicara pemula coba selalu fokus untuk memberikan yang terbaik untuk para peserta. Pasti bisa, semangat selalu kamu!
Baca juga Tips Lolos Editorial Bersama Editor Sygma Publishing
4. Percaya Diri
Lupakan minder dan bangkitlah jadi percaya diri. Paham sih untuk pembicara pemula pasti ada banyak banget dipikiran yang bekecamuk. Seperti,
"Ah, nanti acaranya jadi membosankan karena pembawaanku yang kurang ekspresif."
"Ah, nanti aku hanya malu-maluin diri sendiri."
"Ah, aku masih belum ada apa-apanya dibandingkan pembicara lainnya."
Dan bahasa negatif lainnya yang membuat kita mundur sebelum maju berperang. Nah, ini yang harus diselamatkan pada diri sendiri. Enggak mudah emang, saya pas awal mau menerima jadi pembicara juga maju mundur kok.
Tapi ada satu cara yang bisa kita lakukan agar kita semakin percaya diri. Yaitu, yakin dengan apa yang telah kita kuasai! Ya, dengan kita yakin dengan kemampuan, akhirnya rasa percaya diri itu bangkit.
Baca juga 7 Skill yang Harus Penulis Punya
Nah berhubung saya sudah beberapa kali jadi mentor online untuk blog, akhirnya saya percaya diri bahwa saya juga bisa untuk jadi mentor offline. Alhamdulillah, mini workshop-nya berjalan lancar dan rasa minder yang ada diri saya pun hilang.
5. Minta Support ke Keluarga dan Pasangan
Siapa lagi yang mendukung kita kalau bukan keluarga dan pasangan? Ya enggak? Nah, untuk para jomlo jangan sedih jika masih belum punya pasangan. Keluarga pasti selalu ada untuk kita kok. Keluarga pasti selalu support. Apalagi orangtua kita pasti bangga kan, lihat anaknya bisa naik kelas menjadi pembicara dan berani lagi untuk berbicara di depan orang banyak. Public speaking itu untuk sebagian orang tidak mudah, loh.
Nah, tidak ada salahnya ketika lagi galau mau ambil tawaran tersebut atau enggak, kita banyak diskusi dengan keluarga atau pasangan. Minta pendapatnya dan minta ijin apakah boleh untuk ikut kegiatan tersebut. Biasanya ketika kita minder, orang-orang disekeliling kita lebih paham loh bahwa kita sebenarnya mampu. Kadang kita aja yang merasa enggak yakin.
Untuk itulah hadirnya support keluarga dan pasangan penting banget untuk ini. Siapa lagi yang bisa membuat kita lebih semangat dan yakin pada diri sendiri kalau bukan orang terdekat kita? Pastinya keluarga, pasangan dan sahabat.
6. Perbanyak Doa
Tentu ini tak boleh ditinggalkan karena tak ada kekuatan yang membuat kita merasa sangat yakin pada diri sendiri selain Allah yang berkehendak akan hal tersebut.
Maka ketika kita lagi resah, tak percaya diri, tak yakin, bingung, galau dan rasa enggak enak lainnya. Tak ada salahnya perbanyak doa karena insyaallah dengan begitu Allah bantu kita untuk memudahkan segala urusan kita. Malah kadang semua urusan kita jadi lebih mudah untuk dikerjakan. Masyaallah.
Baca juga Sharing Mengenai Peluang Berpenghasilan dari Blog
So, masalah apapun akan lebih mudah untuk kita hadapi jika kita banyak meminta pertolongan kepada Allah. Jangan lupakan doa, ya. Meski kepada hal remeh sekalipun.
7. Berkata "Tidak Tahu" Bukan Aib
Nah ini yang biasanya menjadi momok bagi pembicara pemula. Misal ada yang bertanya, tapi kita tak tahu jawabannya. Lalu, kita jadi malu dan merasa itu aib. Padahal ketidaktahuan akan sebuah ilmu itu bukan hal yang buruk loh. Tahu enggak sih, diatas langit itu masih ada langit lagi.
Jadi, ketika kita berbicara di depan sesuaikan saja dengan kemampuan kita. Tak mungkin juga kan semua ilmu mengenai blogger atau penulis bisa langsung kita lahap. Pastinya bertahap dan ada prosesnya. Jika ada pertanyaan diluar dari materi yang kita kuasai. Tak masalah untuk bilang, "tidak tahu dan nanti saya cari tahu dahulu".
Bukan berarti ketidaktahuan tersebut, artinya kita tidak menguasai materi yang diberikan, ya. Tetapi balik lagi sesuai dengan ranah batasan materi yang diminta kepada kita. Misal sewaktu saya jadi pembicara, batasan materi saya hanya mengenai blogger pemula. Jadi, yang saya bahas ketika jadi pembicara hanya ini saja :
Hanya sebatas itu saja, untuk yang lebih lanjut seperti bagaimana cara menaikkan DA/PA atau cara membuat adsense, kemungkinan akan saya jawab tidak tahu dan akan saya cari tahu lebih lanjut lagi. Dikarenakan untuk materi blog pemula belum memikirkan mengenai DA/PA atau pun membuat adsense.
Baca juga Punya Blog, Yuk! Ini 15 Alasannya
So, tak masalah jika ada hal yang tidak kita tahu jika pertanyaannya melewati batasan materi. Itu bukan suatu hal yang memalukan kok untuk pembicara pemula. Semangaaat terus, ya!
Nah itu tadi beberapa kiat yang bisa diikuti ketika nanti menjadi pembicara pemula. Mudah-mudahan bisa membantu dan semakin semangat untuk selalu berbagi manfaat kepada orang lain. Aamiin. Yuk, selalu sebagai kebaikan dimana pun dan kapan pun.
Oiya, menurut sobat blogger adakah tips lainnya? Yuk, kita diskusikan di kolom komentar di bawah ini. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat, ya.
Beberapa waktu lalu sekitar awal bulan Maret di tahun 2020 ini. Saya diberikan kesempatan untuk menjadi pembicara di Mini Workshop yang diadakan oleh Prisma At-Tin di Masjid At-Tin TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Wah, ini hal yang baru banget buat saya loh. Biasanya saya melakukan workshop hanya melalui handphone alias secara online. Tapi, kemarin saya diberikan kesempatan untuk mengisi workshop secara offline. Masyaallah.
Poster Mini Workshop di Masjid At-Tin |
Awalnya saya sempat ragu untuk mengiyakan hal tersebut. Dikarenakan saya belum pernah sama sekali tampil sebagai pembicara. Emang sih, zaman kuliah dulu sering maju ke depan untuk presentasi. Sidang untuk lulus jadi Sarjana pun sudah pernah. Tapi kan, tetap aja ada rasa tidak percaya diri dan takutnya pada ngantuk dengerin saya berbicara di depan, haha.
Baca juga Belajar Menjadi PJ Buku Antologi ala Steffi
Namun, setelah berdiskusi panjang dengan suami dan suami support banget untuk saya ambil kesempatan ini. Akhirnya, Bismillah saya iyakan untuk mengisi acara mini workshop tersebut. Wah, rasanya nano-nano banget ketika sudah bilang iya.
Ajak Teman Seprofesi
But, karena saya tahu diri dan tak mau membuat peserta kapok dengan mini workshop yang pernah saya isi, wkwk. Saya pun inisiatif untuk mengajak salah satu teman saya. Berhubung saya sekalian mau bagi-bagi buku punya Geng Salihah Menulis yang bukunya nongkrong di Toko Buku Gramedia. Jadi, salah satu dari Geng Salihah Menulis inilah yang menjadi teman duet saya di Mini Workshop ini. Alhamdulillah rasanya lebih lega karena ada yang menemani dan diriku tak sendirian, haha. Mohon maaf kalau saya masih cupu untuk tampil di depan, harap maklum, wkwkwk.
Poster Mini Workshop di Masjid At-Tin |
Terima kasih banyak Bun Litha telah menemani saya di Mini Workshop kemarin. Semoga bisa duet lagi di acara Workshop-Workshop selanjutnya, hihi. Monggo bisa mampir di blog-nya, apalagi yang suka drakor bisa lihat review-nya dan ada banyak banget pesan yang bisa kita ambil dari drama korea loh ternyata (mohon maaf saya promosi sedikit, wkwkwk).
Ternyata menjadi pembicara secara offline tak semenakutkan itu loh. Itu saya rasakan setelah akhirnya saya selesai menyelesaikan tugas dengan baik (semoga yang dirasakan peserta juga begitu, hihi).
Baca juga Malas Menulis Hinggap? Tebas Saja Pakai Ini
Sebisa Mungkin Memberikan yang Terbaik
Emang saya jadi pembicara apa sih? Nah, saya diminta untuk menjelaskan mengenai "Menjadi Blogger Produktif". Tapi, berhubung pesertanya yang datang juga belum banyak yang punya blog. Akhirnya saya tambahkan tutorial cara membuat blog dari awal hingga mempercantik blog menggunakan theme gratis. Lalu, saya berikan beberapa tips untuk produktif menulis di blog hingga mendapatkan penghasilan dari blog.
Sedangkan teman saya fokus membahas "Menjadi Penulis Produktif". Jadi, kami berdua masing-masing memberikan gambaran untuk para pemula mengenai blogger dan penulis yang produktif. Meski singkat hanya dua jam, semoga saja bisa membantu mereka untuk mewujudkan dirinya berkembang di kedua profesi tersebut.
Saling Memberikan Motivasi dan Semangat
Senang banget pas tahu pesertanya sangat antusias. Bahkan saya berikan tugas juga untuk peserta berupa review mini workshop. Apalagi ketika sesi tanya jawab, wah paling riweuh karena pada heboh menanyakan ini itu. Kebanyakan sih lebih ingin tahu bagaimana bisa tetap produktif menulis meski lagi malas atau ketika tulisan di plagiat. Wah itu mah kalau untuk blogger dan penulis makanan sehari-hari, ya. Mau blog di protect enggak bisa di copy paste juga pasti ada aja plagiator.
Intinya saya menyemangati mereka untuk tak mudah menyerah meski mendapatkan cobaan ketika menulis di blog atau pun menulis buku. Semoga saja setelah mini workshop tersebut pada semangat untuk mengisi blognya dan semakin semangat menulis buku. Aamiin. Bismillah.
Baca juga Ketika Ide Kita Telah Diambil Orang Lain
Nah, ada yang mau tahu kiat saya bagaimana asyiknya jadi pembicara untuk pemula? Sebenarnya saya belum ada apa-apanya sama pembicara hebat yang sudah sering banget isi workshop. Namun, sebagai pemula dan ingin memberikan gambaran untuk para pembicara yang masih pemula juga. Mau tahu apa saja? Cek yuk di bawah ini ulasannya :
1. Menguasai Materi
Ini harus selalu dipahami untuk setiap pembicara. Materi apa yang dikuasai ketika diberikan kesempatan untuk menjadi pembicara. Jangan sampai kita mengiyakan menjadi pembicara padahal kita sendiri tidak menguasai materi tersebut. Wah bisa jadi bumerang untuk diri sendiri nanti. Jadi, tetap fokus dengan materi yang kita kuasai.
Sewaktu saya diminta menjadi pembicara untuk bahas mengenai kepenulisan. Saya kurang percaya diri jika semua bahan saya yang pegang. Dikarenakan ada beberapa hal yang tidak saya kuasai atau masih dalam tahap belajar (untuk pemula). Takutnya malah menjerumuskan hal-hal yang tidak baik kepada para peserta.
Akhirnya saya cari teman duet untuk membantu saya. Saya lebih percaya diri untuk membicarakan mengenai blogger pemula dibandingkan mengenai penulis. Jadi, ketika itu saya lebih memilih untuk membawakan mengenai blogger produktif dan teman saya fokus mengenai penulis produktif.
Alhamdulillah, karena kita berdua menguasai materi tersebut. Acara mini workshop kemarin berjalan lancar dan lebih mudah juga untuk saya ketika menceritakan seluk beluk mengenai blogger. Jadi, menguasai materi itu sangat penting untuk pembicara pemula!
2. Perbanyak Baca dan Asah Pengetahuan
Yap sebagai seorang blogger yang suka sekali menulis di blog, membaca adalah hal yang tak akan pernah lepas dari kehidupan seorang blogger. Banyak baca akan membuat pengetahuan lebih luas dan wawasan jadi semakin bertambah. Nah, ini salah satu yang perlu saya lakukan sebelum jadi pembicara.
Baca juga Seluk Beluk Proses Naskah Kamu di Penerbit Gema Insani
Saya enggak mau salah memberikan informasi kepada peserta. Nanti peserta yang datang bukannya menambah pengetahuan malah menambah hal-hal yang tidak baik. Wah, enggak mau lah saya sampai menyebarkan hoax atau hal-hal yang tidak sesuai.
Maka dari itu, saya lebih banyak membaca dan mencari tahu lebih lanjut mengenai materi yang diberikan kepada saya. Supaya saya lebih siap untuk menyampaikan materi tersebut tanpa ada satu apapun yang saya kurangi atau tambahkan. Intinya seusai dengan referensi yang saya dapatkan dan pengalaman saya selama nge-blog.
3. Fokus Memberikan yang Terbaik
Dengan menguasai materi dan memperbanyak baca untuk mengasah pengetahuan kita. Tentu ini salah satu modal untuk memberikan yang terbaik kepada para peserta mini workshop. Apalagi untuk pembicara pemula, tentunya ini salah satu cara untuk membuat peserta suka sama apa yang kita bawakan pada pandangan pertama. Menurut saya ini penting.
Nah, jika peserta sudah suka dengan isi bahasan yang kita bawakan. Ketika kita jadi pembicara lagi, mereka pun tak segan untuk datang kembali dan semangat mendengarkan apa yang kita bicarakan. Wah, insyaallah ini cara untuk menambah teman loh. Makin banyak yang mengenal kita semakin banyak juga teman-teman kita. Seru!
Yuk, untuk pembicara pemula coba selalu fokus untuk memberikan yang terbaik untuk para peserta. Pasti bisa, semangat selalu kamu!
Baca juga Tips Lolos Editorial Bersama Editor Sygma Publishing
4. Percaya Diri
Penyerahan Piagam Penghargaan oleh Kadiv Kemuslimahan, Kaka Nining |
Lupakan minder dan bangkitlah jadi percaya diri. Paham sih untuk pembicara pemula pasti ada banyak banget dipikiran yang bekecamuk. Seperti,
"Ah, nanti acaranya jadi membosankan karena pembawaanku yang kurang ekspresif."
"Ah, nanti aku hanya malu-maluin diri sendiri."
"Ah, aku masih belum ada apa-apanya dibandingkan pembicara lainnya."
Dan bahasa negatif lainnya yang membuat kita mundur sebelum maju berperang. Nah, ini yang harus diselamatkan pada diri sendiri. Enggak mudah emang, saya pas awal mau menerima jadi pembicara juga maju mundur kok.
Tapi ada satu cara yang bisa kita lakukan agar kita semakin percaya diri. Yaitu, yakin dengan apa yang telah kita kuasai! Ya, dengan kita yakin dengan kemampuan, akhirnya rasa percaya diri itu bangkit.
Baca juga 7 Skill yang Harus Penulis Punya
Nah berhubung saya sudah beberapa kali jadi mentor online untuk blog, akhirnya saya percaya diri bahwa saya juga bisa untuk jadi mentor offline. Alhamdulillah, mini workshop-nya berjalan lancar dan rasa minder yang ada diri saya pun hilang.
5. Minta Support ke Keluarga dan Pasangan
Siapa lagi yang mendukung kita kalau bukan keluarga dan pasangan? Ya enggak? Nah, untuk para jomlo jangan sedih jika masih belum punya pasangan. Keluarga pasti selalu ada untuk kita kok. Keluarga pasti selalu support. Apalagi orangtua kita pasti bangga kan, lihat anaknya bisa naik kelas menjadi pembicara dan berani lagi untuk berbicara di depan orang banyak. Public speaking itu untuk sebagian orang tidak mudah, loh.
Nah, tidak ada salahnya ketika lagi galau mau ambil tawaran tersebut atau enggak, kita banyak diskusi dengan keluarga atau pasangan. Minta pendapatnya dan minta ijin apakah boleh untuk ikut kegiatan tersebut. Biasanya ketika kita minder, orang-orang disekeliling kita lebih paham loh bahwa kita sebenarnya mampu. Kadang kita aja yang merasa enggak yakin.
Untuk itulah hadirnya support keluarga dan pasangan penting banget untuk ini. Siapa lagi yang bisa membuat kita lebih semangat dan yakin pada diri sendiri kalau bukan orang terdekat kita? Pastinya keluarga, pasangan dan sahabat.
6. Perbanyak Doa
Tentu ini tak boleh ditinggalkan karena tak ada kekuatan yang membuat kita merasa sangat yakin pada diri sendiri selain Allah yang berkehendak akan hal tersebut.
Maka ketika kita lagi resah, tak percaya diri, tak yakin, bingung, galau dan rasa enggak enak lainnya. Tak ada salahnya perbanyak doa karena insyaallah dengan begitu Allah bantu kita untuk memudahkan segala urusan kita. Malah kadang semua urusan kita jadi lebih mudah untuk dikerjakan. Masyaallah.
Baca juga Sharing Mengenai Peluang Berpenghasilan dari Blog
So, masalah apapun akan lebih mudah untuk kita hadapi jika kita banyak meminta pertolongan kepada Allah. Jangan lupakan doa, ya. Meski kepada hal remeh sekalipun.
7. Berkata "Tidak Tahu" Bukan Aib
Nah ini yang biasanya menjadi momok bagi pembicara pemula. Misal ada yang bertanya, tapi kita tak tahu jawabannya. Lalu, kita jadi malu dan merasa itu aib. Padahal ketidaktahuan akan sebuah ilmu itu bukan hal yang buruk loh. Tahu enggak sih, diatas langit itu masih ada langit lagi.
Jadi, ketika kita berbicara di depan sesuaikan saja dengan kemampuan kita. Tak mungkin juga kan semua ilmu mengenai blogger atau penulis bisa langsung kita lahap. Pastinya bertahap dan ada prosesnya. Jika ada pertanyaan diluar dari materi yang kita kuasai. Tak masalah untuk bilang, "tidak tahu dan nanti saya cari tahu dahulu".
Bukan berarti ketidaktahuan tersebut, artinya kita tidak menguasai materi yang diberikan, ya. Tetapi balik lagi sesuai dengan ranah batasan materi yang diminta kepada kita. Misal sewaktu saya jadi pembicara, batasan materi saya hanya mengenai blogger pemula. Jadi, yang saya bahas ketika jadi pembicara hanya ini saja :
- Mengenai apa arti blog, blogger, dan blogging
- Apa fungsi dan manfaat blog
- Mengenal platform blog
- Apa niche blog
- Tutorial membuat blog dan cara mempercantik blog
- Bagaimana jadi blogger produktif
- Penghasilan dari blog
Slide Presentasi "Jadi Blogger Produktif" |
Baca juga Punya Blog, Yuk! Ini 15 Alasannya
So, tak masalah jika ada hal yang tidak kita tahu jika pertanyaannya melewati batasan materi. Itu bukan suatu hal yang memalukan kok untuk pembicara pemula. Semangaaat terus, ya!
Syukron untuk Semua Peserta yang Telah Meramaikan Mini Workshop |
Nah itu tadi beberapa kiat yang bisa diikuti ketika nanti menjadi pembicara pemula. Mudah-mudahan bisa membantu dan semakin semangat untuk selalu berbagi manfaat kepada orang lain. Aamiin. Yuk, selalu sebagai kebaikan dimana pun dan kapan pun.
Oiya, menurut sobat blogger adakah tips lainnya? Yuk, kita diskusikan di kolom komentar di bawah ini. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat, ya.
Salam,