Negosiasi yang Baik

>
























Negosiasi atau yang biasa disebut sebagai proses tawar-menawar adalah hal yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya terjadi pada lingkungan bisnis dan pekerjaan, negosiasi juga kerap terjadi pada organisasi dan komunitas masyarakat pada umumnya. Contoh kasus negosiasi jual beli yang kerap terjadi adalah pada saat terjadi tawar-menawar sebelum melakukan transaksi pembelian suatu barang. Hal yang umum terjadi adalah adanya negosiasi penurunan harga atas barang tertentu. Seorang pembeli tentu umumnya melakukan negosiasi harga terlebih dahulu kepada penjual agar bisa mendapatkan harga yang terendah. Tentu proses negosiasi harga ini hanya dapat terjadi di tempat-tempat yang lebih fleksibel dan tidak menerapkan fixed price seperti contohnya di pasar-pasar tradisional. Namun apabila transaksi terjadi di sebuah toko atau swalayan yang menerapkan fixed price, tentu proses negosiasi tidak dapat terjadi.

Negosiasi tidak hanya dapat terjadi pada masyarakat umum yang berhubungan dengan proses jual beli, negosiasi juga dapat terjadi di lingkungan bisnis. Negosiasi bisnis biasanya terjadi antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Hal yang dapat dinegosiasikan dapat mencakup banyak hal, misalnya tentang saham, kontrak sebuah proyek, perjanjian kerjasama bisnis, perluasan atau ekspansi perusahaan, dan lain sebagainya.

Negosiasi dilakukan biasanya karena ada satu pihak yang merasa kurang puas atau kurang sesuai terhadap suatu hal, sehingga perlu untuk membuat kesepakatan lagi melalui sebuah metode negosiasi. Proses negosiasi tidak hanya terjadi di lingkungan bisnis, dan lingkungan tempat jual beli. Negosiasi juga dapat terjadi pada sebuah keluarga. Banyak negosiasi yang dapat terjadi di dalam sebuah keluarga, misalnya saja negosiasi untuk menentukan lokasi pembelian rumah, negosiasi keputusan pemilihan sekolah untuk anak, dan lain sebagainya.

 

Pengertian Negoisasi

Sebenarnya apa itu negosiasi? Negosiasi artinya adalah sebuah upaya tawar menawar yang dirasa perlu untuk dilakukan sebelum terjadi sebuah kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan negosiasi. Negosiasi terjadi karena belum adanya kesesuaian hal antara kedua belah pihak, maka salah seorang tersebut merasa perlu untuk menawar kembali hal yang sedang dibahas tersebut, bisa mengenai harga kesepakatan lainnya.

Banyak orang yang merasa bingung dengan perbedaan antara istilah negosiasi atau negoisasi. Sebenarnya kata negoisasi adalah kata yang salah karena tidak memiliki arti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sehingga kata yang benar adalah negosiasi dan bukannya negoisasi. Negosiasi adalah sebuah cara yang dapat ditempuh demi mendapatkan suatu keputusan atau kesepakatan kedua belah pihak melalui sebuah cara komunikasi yang baik, dan diskusi yang terarah. Negosiasi tidak hanya dilakukan untuk menemukan sebuah perjanjian, kesepakatan, maupun kerjasama, tetapi juga dalam rangka untuk mempengaruhi keputusan orang lain.

Negosiasi biasanya dilakukan antara dua pihak, yaitu pihak pertama dan pihak kedua. Namun tidak jarang proses negosiasi melibatkan pihak ketiga yang biasanya disebut sebagai negosiator. Negosiator adalah orang yang memiliki skill negosiasi serta etika komunikasi bisnis yang baik. Negosiasi berbeda dengan lobi, dimana negosiasi biasanya bersifat formal dan lobi bersifat informal. Proses lobi ini tidak terikat waktu dan tempat serta dapat dilakukan sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak terbatas. Negosiasi terikat oleh waktu dan tempat yang terbatas.

 Karakter Negosiasi

Proses negosiasi memiliki beberapa karakteristik penting untuk membentuk komponen-komponen dari sebuah negosiasi. Beberapa karakteristik dalam negosiasi antara lain adalah sebagai berikut :

1. Terdiri dari minimal dua orang atau lebih.

Sebuah negosiasi tidak akan dapat berjalan jika hanya ada satu orang. Dibutuhkan setidaknya dua orang atau lebih untuk melakukan negosiasi dua arah. Bisa antara penjual dan pembeli, negosiasi ayah dan anak, negosiasi pemilik perusahaan dengan investor, dan lain sebagainya.

2. Adanya hal yang dinegosiasikan dan bukan tidak mungkin dapat timbul masalah.

Sebuah negosiasi tidak akan bisa disebut sebagai sebuah negosiasi apabila tidak ada hal yang dinegosiasikan atau didiskusikan antara kedua belah pihak. Masalah yang dapat timbul biasanya diakibatkan oleh tidak adanya kata sepakat atau keputusan bersama atas negosiasi yang telah dilakukan. Sebuah masalah dan konflik bisa saja muncul karena tidak ada pihak yang mau mengalah dengan pendapat pihak lainnya.

3. Melibatkan barang atau jasa.

Proses negosiasi biasanya selalu melibatkan sebuah barang maupun jasa yang dirundingkan atau didiskusikan kedua belah pihak. Barang atau jasa tersebut merupakan sebuah poin penting yang menjadi alasan utama mengapa sebuah negosiasi perlu untuk dilakukan.

4. Melibatkan orang lain.

Sebuah negosiasi kadang juga memerlukan bantuan pihak ketiga yang disebut sebagai negosiator. Dimana negosiator ini berperan sebagai pihak ketiga atau penengah apabila pihak pertama dan kedua yang melakukan negosiasi tidak dapat menemukan titik temu kesepakatan. Seorang negosiator biasanya memiliki kemampuan skill negosiasi yang baik.

5. Menggunakan bahasa lisan, ekspresi wajah, dan gerak tubuh.

Negosiasi dilakukan dengan penuturan dan penyampaian kata-kata yang jelas, sehingga maksud yang ingin dicapai dapat disampaikan dengan baik. Penyampaian kata-kata tersebut menggunakan bahasa lisan yang mudah untuk dipahami tanpa penambahan kata-kata yang berbelit-belit dan tidak jelas. Negosiasi biasanya juga menggunakan tambahan ekspresi wajah dan gerak tubuh yang sesuai untuk mendukung penyampaian maksud yang ingin disampaikan.

6. Adanya kesepakatan kedua belah pihak.

Negosiasi pada akhirnya akan mendapatkan sebuah keputusan bersama antara kedua belah pihak. Walaupun pada prosesnya tidak jarang timbul konflik dan pertentangan antara kedua belah pihak yang tidak mau mengalah dengan pendapat masing-masing. Keputusan didapatkan setelah salah satu pihak mau mengalah dan mau menyepakati keputusan yang diutarakan oleh pihak yang lainnya.

7. Dalam suatu kelompok untuk pengambilan keputusan kelompok.

Negosiasi tidak hanya dapat dilakukan oleh perorangan atau antara satu individu dengan individu yang lainnya. Negosiasi juga dapat dilakukan dalam suatu kelompok atau organisasi. Biasanya negosiasi dalam kelompok dilakukan untuk dalam rangka untuk mengambil sebuah keputusan kelompok.

 

Tujuan Negosiasi

Negosiasi dilakukan untuk mendapatkan sebuah keputusan bersama atas suatu hal yang diperdebatkan. Selain itu, tujuan utama dilakukannya sebuah negosiasi adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menyelesaikan konflik atau perdebatan yang timbul akibat adanya perbedaan pendapat dalam sebuah negosiasi.

  2. Untuk mendapatkan kesepakatan dan jalan keluar dari hal-hal yang dinegosiasikan.

  3. Untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat timbul dari proses negosiasi seperti perbedaan pendapat dan pertikaian karena tidak mau mengalah mempertahankan pendapat.

  4. Untuk meleburkan dan menyatukan beberapa perbedaan pendapat agar diperoleh suatu negosiasi yang berhasil.

 


















>
























Teknik Negosiasi

Negosiasi memiliki beberapa tahapan dan proses. Tahapan negosiasi biasanya diawali dengan penyampaian pendapat seseorang kepada pihak lainnya. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan bagaimana tanggapan pihak kedua tersebut menanggapi pendapat pihak pertama. Apabila pihak kedua langsung setuju dengan hal yang disampaikan oleh pihak pertama, maka negosiasi tidak perlu dilakukan. Namun apabila pihak kedua kurang setuju dan memiliki pendapat lain tentang suatu hal tersebut, maka akan dilakukan negosiasi sampai menemukan kesepakatan antara kedua belah pihak.

Salah satu cara negosiasi yang dapat dilakukan adalah melalui komunikasi terarah yang dilakukan dengan cara berdiskusi.  Negosiasi yang baik dilakukan oleh seseorang yang tahu dan mengerti kapan harus negosiasi dan kapan harus berhenti berbicara untuk mendengarkan pendapat yang disampaikan pihak kedua. Seseorang tersebut harus melihat dan membaca situasi dan keadaan baik kondisi psikologis lawan bicaranya, maupun posibilitas hal yang ingin dinegosiasikan.

Negosiasi efektif dilakukan melalui teknik negosiasi yang dimiliki oleh seseorang yang memiliki skill negosiasi yang baik. Seorang negosiator mampu membaca situasi dimana dia harus melanjutkan proses negosiasi atau harus menunggu terlebih dahulu. Yang terpenting dalam negosiasi memang tidak hanya menyampaikan pendapat yang ingin disampaikan, namun juga mendengar dan memahami apa yang ingin disampaikan lawan bicara. Dengan memahami maksud yang ingin disampaikan pihak kedua, maka seseorang setidaknya dapat mengatur strategi lainnya dalam bernegosiasi. Jurus-jurus dalam negosiasi bermacam-macam, antara lain dibagi kedalam quadrant negosiasi sebagai berikut :

  1. Membuat target pencapaian negosiasi. Tentu seseorang yang melakukan negosiasi memiliki target dan goal yang ingin dicapai dalam negosiasi tersebut.

  2. Melakukan riset yang komprehensif. Pengetahuan yang luas dapat digunakan sebagai landasan pendapat dalam sebuah diskusi negosiasi.

  3. Fokus tujuan utama negosiasi. Harus ada batasan dalam bahasan topik yang ingin dibahas. Jangan sampai hal yang dibahas menjadi tidak menentu dan berkembang hingga keluar dari topik utama yang ingin dibahas.

  4. Bersikap adil dengan pendapat pihak lain. Bersikap sangat kaku dan mengunggulkan pendapat pribadi dapat membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman. Dan hal ini dapat berakibat negosiasi berjalan tidak lancar.

  5. Menyiapkan alternatif win-win solutions. Apabila negosiasi sudah berjalan cukup lama namun belum menemukan kesepakatan, maka Anda dapat menawarkan kesepakatan lain yang juga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

        

Yang Harus Dihindari dalam Negosiasi

Melakukan negosiasi tentu tidak dilakukan dengan cara-cara negatif seperti pemaksaan. Beberapa hal yang harus dihindari dalam negosiasi adalah sebagai berikut :

  1. Selalu berusaha untuk memenangkan pendapat di setiap situasi

  2. Tidak mau mengerti dan menghormati pendapat orang lain

  3. Fokus pada diri sendiri, bukan pada pokok persoalan

  4. Menilai sebuah negosiasi sebagai sebuah konfrontasi

  5. Mudah menyalahkan orang lain

  6. Emosional dan mudah marah

 


















>
























Pengertian Teks Negoisasi

Negosiasi memiliki salah satu komponen lain yaitu teks negosiasi. Pengertian teks negosiasi adalah sebuah teks yang berisi interaksi sosial antara pihak satu dengan pihak lainnya karena perbedaan kepentingan atau sebuah pertentangan yang menyebabkan kedua belah pihak ini harus menyelesaikan permasalahan tersebut melalui suatu kesepakatan kedua belah pihak. Struktur teks negosiasi ini terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup. Salah satu contoh teks negosiasi biasanya berisi hal-hal sebagai berikut :

1. Pembukaan

Berisi teks atau kata-kata pembukaan yang berisi sapaan, kata basa-basi, perkenalan diri, serta hal-hal yang bersifat kalimat utama sebagai pengiring topik utama.

2. Isi

Bagian ini membahas inti pembahasan, dimana bagian ini dibagi menjadi dua hal yaitu penyampaian maksud yang diinginkan serta pilihan tawar-menawar atau negosaisi penyelesaian masalah.

3. Penutup

Penutup berisi harapan-harapan atas hal yang telah disampaikan. Harapan biasanya tentang persetujuan atau kesepakatan negosiasi. Selain itu, penutup berisi ucapan terimakasih dan kata-kata penutup.

Next Post Previous Post