Pentingnya Introspeksi Diri Dalam Kehidupan

>








ILUSTRASI INTROSPEKSI (SAMUEL/UCEO)








ILUSTRASI INTROSPEKSI (SAMUEL/UCEO)













Dalam menjalani kehidupan ini, setiap manusia pasti menemukan lika-liku yang membuatnya merasakan kebahagian dan kesedihan secara bergantian. Ketika jalan hidup membawa kita ke puncak kesuksesan, maka hanya kebahagiaan yang memenuhi diri kita. Seakan-akan semua hal yang ada di semesta ini mendukung semua rencana dan mengabulkan semua keinginan kita. Tapi akan ada masanya jalan hidup membawa kita jatuh jauh ke bawah. Pada saat itulah, semua kebahagiaan akan lenyap dan diri kita pun merasa jika semua yang terjadi di dunia ini tampak selalu buruk. Semua rencana kita seakan digagalkan, semua mimpi kita seakan sirna. 

Perubahan hidup yang sedemikian dinamis ini seharusnya bisa kita tanggapi dengan bijak. Tidak dengan menyepelekan, namun tidak juga dengan berlebihan. Salah satu cara untuk bisa terus tegar menjalani kehidupan dengan segala dinamika yang ada di dalamnya adalah dengan melakukan introspeksi diri. Introspeksi diri merupakan sebuah proses di mana seseorang melakukan pengamatan terhadap dirinya sendiri. Melalui introspeksi diri, seseorang akan mampu mengungkap segala pemikiran yang ia sadari secara penuh. Introspeksi diri juga membantu manusia mengungkap keinginan, hingga kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya.  

Introspeksi diri dapat membantu seseorang untuk bercermin tentang diri dan kehidupannya selama ini. Hal apa yang telah dilakukannya selama ini yang ternyata mampu membawanya ke puncak kesuksesan. Serta hal apa yang selama ini telah dilakukan yang baik secara langsung atau pun tidak langsung membuatnya jatuh ke dalam lubang kegagalan. 

Melalui introspeksi diri, kita akan lebih mudah menentukan tujuan hidup ke depan. Tentunya, tujuan hidup yang kita dapatkan melalui introspeksi diri ini akan mampu membawa kita sebagai manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. 


















>








ILUSTRASI INTROSPEKSI (SAMUEL/UCEO)








ILUSTRASI INTROSPEKSI (SAMUEL/UCEO)













PENGERTIAN INTROSPEKSI

Introspeksi merupakan proses pengamatan terhadap diri sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, introspeksi diri merupakan peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, serta kesalahan dari diri sendiri.  

Intropeksi diri biasa disebut pula dengan istilah kontemplasi atau refleksi diri. Ketiganya memiliki pengertian yang sama, yaitu melihat diri sendiri dan melakukan pengungkapan pikiran dalam pemikiran yang disadari. Intropeksi diri merupakan lawan dari ekstropeksi. Jika intropeksi merupakan proses dalam melihat diri sendiri, maka ekstropeksi merupakan proses pengamatan yang dilakukan terhadap objek-objek di luar diri. 

Intropeksi diri merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam kondisi psikis seseorang. Meskipun begitu, introspeksi diri diragukan dalam pemecahan permasalahan ilmiah dalam psikologi. Sifat introspeksi yang subjektif dan tidak bisa diukur membuat beberapa kalangan meragukan kemampuan introspeksi sebagai tolak ukur dalam permasalahan psikologi. 

A photo posted by UCEO (@ciputrauceo) on


CARA MELAKUKAN INTROSPEKSI

1. Sadarilah kelemahan diri sendiri ketika melakukan introspeksi

Untuk bisa melakukan introspeksi diri, maka seseorang harus menempatkan diri pada posisi yang paling rendah. Dengan kerendahan hati, kita akan lebih mampu untuk menyadari kesalahan yang telah kita lakukan. Introspeksi diri yang dilakukan dengan kerendahan hati dapat memberikan hasil yang lebih mendalam karena kita tidak akan melewatkan banyak hal.

Berkebalikan dengan kerendahan hati, introspeksi yang dilakukan tanpa menyingkirkan rasa sombong tidak akan mungkin bisa dilakukan. Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri saat melakukan introspeksi karena selalu merasa benar. Sebagai akibatnya, introspeksi yang dilakukan tidak akan berguna karena introspeksi yang dilakukan tidak akan membawa pertumbuhan pribadi. Orang yang sombong dalam introspeksi diri hanya akan terus menerus menyalahkan orang lain, situasi, bahkan Tuhan. Karenanya, selalu rendahkan hati kita ketika hendak melakukan introspeksi diri.

 2. Introspeksi dalam setiap aspek kehidupan

Banyak orang yang melakukan introspeksi diri setelah mengalami sebuah kegagalan. Hal ini tentunya tidak salah, karena introspeksi diharapkan mampu membuat seseorang menyadari kesalahan yang telah dilakukannya dan agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Sebenarnya, introspeksi diri dapat dilakuakn dalam setiap aspek kehidupan. Introspeksi dapat dilakukan sebelum kita merencanakan untuk melakukan sesuatu. Dengan melakukan introspeksi di awal, kita akan mampu mengkaji apa saja hal yang menjadi kelemahan dan kelebihan diri kita, sehingga kita dapat meminimalisir kemungkinan kegagalan yang dapat terjadi. 

Introspeksi diri dapat pula dilakukan pada saat kita sedang mewujudkan rencana kita. Introspeksi ini diperlukan supaya kita dapat menelaah hal-hal yang telah kita lakukan selama ini. Jika pada introspeksi ini kita menemukan adanya kesalahan, maka kita dapat dengan segera memperbaikinya. Hal ini tentunya mampu mencegah terjadinya kegagalan dalam rencana kita. Introspeksi diri juga perlu kita lakukan pada akhir masa setelah kita selesai melakukan sesuatu. Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Karenanya, introspeksi yang dilakukan setelah kita selesai melakukan sesuatu akan berguna untuk memperbaiki hal yang telah terjadi. Introspeksi di akhir rencana juga berguna untuk menjadi pembelajaran agar ke depannya tidak mengulang pengalaman yang sama. 

3. Introspeksi adalah proses menuju pribadi yang lebih baik

Introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Introspeksi diri merupakan bentuk kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri. Bagi beberapa orang, introspeksi diri adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Sebenarnya, introspeksi diri merupakan sebuah hal yang sangat penting dilakukan, khususnya untuk orang-orang dewasa. Orang yang sulit melakukan introspeksi diri cenderung bersikap kekanak-kanakan. Karena kedewasaan dan kematangan pribadi lahir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri sendiri.

 

 

 

IKUTI KULIAH BISNIS ONLINE & GRATIS UCEO


















>






>



















Apa yang harus kita persiapkan ketika kita ingin menjual suatu produk atau jasa? Kita harus mempunyai trik-trik yang jitu agar para calon konsumen tertarik dan mau membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Apabila dari awal calon konsumen sudah tidak tertarik dengan produk atau jasa yang kita tawarkan, bagaimana mereka mau membeli? Bagaimana mereka percaya terhadap produk atau jasa tersebut?

Untuk menjawab berbagai macam pertanyaan tersebut, Anda harus mempersiapkan sebuah “Presentasi Penjualan”. Presentasi penjualan harus disiapkan secara tepat agar target yang menjadi sasaran mau membeli produk atau jasa tersebut. Presentasi ini begitu penting dan menjadi permulaan yang akan menentukan hasil akhir Anda.

Presentasi penjualan kali ini dikemas dalam konsep “Stand Up Selling”. Stand up selling mengajarkan bagaimana cara membuka presentasi yang menarik, mengetahui permasalahan calon konsumen, memberikan solusi, dan membuat calon konsumen Anda membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Tujuan akhir dari “Stand Up Selling” adalah menjual. Untuk itu ikutilah program studi ini untuk mempertajam kemampuan Anda dan mengetahui lebih banyak tips-tips dalam menjual.





DAFTAR SEKARANG
Next Post Previous Post