Mitos dan Fakta Tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun. Anda Percaya?
Setelah bertahun-tahun danau ini memberikan penghasilan, kini danau ini memakan korban jiwa.
Senin, 18 Juni 2018, sebuah kapal yang bernama KM Sinar bangun dinyatakan tenggelam.
Singkat kronologisnya, kapal ini dinyatakan tenggelam sekitar pukul 17:30 WIB.
Menurut informasi, kapal ini berlayar sekitar pukul 16:50 WIB dari Simanindo menuju Tiga Ras.
Tidak lama setelah berlayar, sekitar 30 menit kemudian,
Kapal ini terjebak angin dan ombak yang sangat kencang (Menurut saksi yang selamat),
Hingga akhirnya kapal KM Sinar Bangun dinyatakan tenggelam.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada korban maupun keluarga korban,
Berikut adalah mitos dan fakta yang beredar di telinga masyarakat tentang tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun
1. Nakhoda tembak
Dalam dunia transportasi kapal, ternyata dikenal istilah nakhoda tembak.
Istilah ini berarti ada nakhoda lain sebagai pengganti untuk mengendarai kapal selain nakhoda
sebenarnya.
Hal inilah yang sebenarnya terjadi pada KM Sinar Bangun.
Kejanggalan ini berhasil terkuak saat nama nakhoda KM Sinar Bangun tidak terdaftar sebagai
korban hilang ataupun selamat.
Nakhoda yang berinisial TS ini adalah warga desa Simarmata, Kabupaten Samosir.
Dan hingga kemarin, tim yang berwewenang masih mengamankan TS untuk menghindari
kejadian yang tidak diinginkan.
Kabarnya, nakhoda ini digantikan oleh nakhoda lain yang berinisial SS
2. Ada sekitar 80 pelampung didalam kapal yang
tidak dibagikan
Menurut pengakuan SS pada saat wawancara Metro TV (Minggu 24/6), Sebelum berangkat,
ombak-ombak kecil memang sudah ada namun tidak begitu diperhatikan.
Lalu sekitar 30 menit setelah keberangkatan kapal, ada angin kencang yang mendorong kapal.
sehingga ia tidak bisa mengendalikan setir. (Kemudian kapal terbalik)
Saat itu, SS terjebak dalam kapal yang sudah tenggelam,
Lalu ia berusaha keluar mencari celah untuk keluar, ia menemukan celah sinar
dari kaca kapal yang kemudian dipecahkan.
Setelah ia berusaha ke permukaan, ternyata kapal sudah terbalik. Masing- masing orang
menyelamatkan diri hingga kapal bantuan menuju mereka disaat yang sama.
Kapal mulai tenggelam perlahan-lahan. Situasi pada saat itu adalah ketika orang berusaha
menyelamatkan diri masing-masing. Hingga akhirnya ada sekitar 80 pelampung yang
tidak sempat dibagikan.
3. Sebelumnya, kapal sudah dipenuhi air dibagian
bawahnya
Menurut saksi yang selamat, kapal yang sudah berlayar selama 30 menit sudah dipenuhi
air dibagian bawah kapal. Sehingga ketika angin dan ombak yang tiba-tiba membesar menyebabkan
kapal tenggelam.
Saksi juga mengkonfirmasi bahwa lebih dari 100 orang penumpang dan banyak kendaraan roda 2
yang dimuat kapal tersebut.
4. Tim Basarnas menemukan sejumlah objek pada
kedalaman 450 m yang diduga berasal
dari KM Sinar Bangun
Alat canggih yang digunakan tim evakuasi menangkap sejumlah objek pada kedalaman 450m.
Alat yang bernama Remotely Operated Underwater Vehide (ROV) ini menangkap objek korban,
puing kapal, dan beberapa sepeda motor pada dasar danau.
Korban dan kendaraan yang ditangkap ROV |
5. Diduga merupakan kapal ilegal yang berlayar
tanpa izin
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi menduga bahwa KM Sinar Bangun adalah
kapal yang ilegal, yaitu kapal yang berlayar tanpa izin. Hal ini dianggap karena
pemberangkatan kapal ini tidak memiliki Manifes ( Daftar isi muatan yang diangkut kapal).
Kepala badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi juga mengungkapkan bahwa
banyak penumpang yang tidak memiliki tiket, jadi tidak tau berapa jelasnya
jumlah penumpang kapal tersebut.
6. 5 (Lima) Orang ditetapkan sebagai tersangka
dalam kejadian ini
Nakhoda dan 4 petugas dinas perhubungan Samosir ditetapkan sebagai tersangka, termasuk kepala
dinas. Pasalnya 3 orang ini seharusnya bertugas memonitori dan memeriksa kelayakan kapal.
Sehingga mereka dianggap lalai dalam menjalankan regulasi
di pelabuhan Simanindo Samosir, karena membiarkan kapal kelebihan muatan
Hingga selasa 3 Juli, pihak berwenang secara resmi menyatakan korban hilang sebanyak 164,
3 orang diantaranya anak-anak, sementara 3 penumpang lainnya meninggal dunia,
dan 21 orang selamat.
Ditetapkan sebagai sersangka tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun |
7. Fenomena alam menakjubkan terjadi
Senin, 2 Juli aparat pemerintah yang terkait dengan proses evakuasi ini menyepakati
secara resmi untuk menghentikan proses pencarian (Karena kondisi di Danau Toba tidak
memungkinkan).
Sebelum akhirnya disepakati secara musyawarah, terjadi pro kontra dengan masyarakat
Pasalnya, masih banyak meraka yang ingin jasad keluarganya ditemukan.
Setelah dibicarakan bersama, akhirnya diambil kesepakatan bahwa proses evakuasi dihentikan.
Bersamaan dengan keputusan penghentian operasi SAR KM Sinar Bangun di Pematang Raya,
sebuah fenomena alam menakjubkan terjadi. Tepatnya di perairan Tiga Ras Kab. Simalungun
dekat dengan tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun muncul 2 pelangi yang sangat indah
yang berlangsung sekitar 35 menit.
Hal itu tentu jarang ditemukan, pelangi kembar itu kemudian diabadikan oleh masyarakat.
Ada yang berpendapat bahwa ada kaitannya dengan pengambilan keputusan bahwa
proses evakuiasi dihentikan. "Mungkin sang maha kuasa juga mendukungnya" ujar warga.
Fenomena pasca tenggelamnya RM Sinar Bangun |
8. Penangkapan ikam mas raksasa
Mitos atau fakta, hal ini adala berita yang sangat menggemparkan media.
Pasalnya, pada 17 Juni (Sehari sebelum tenggelamnya kapal) ada sekelompok pemancing
yang mendapat ikan mas raksasa yang beratnya sekitar 14kg di Danau Toba.
Ikan tersebut adalah ikan terbesar yang pernah didapat dalam kurun waktu
20 tahun terakhir.
Menurut beberapa masyarakat, ikan itu bukanlah ikan biasa.
Ikan itu adalah salah satu penjaga danau yang harusnya dilepas kembali ke danau.
Apabila dilanggar, kita tidak tau apa. Pastinya akan ada musibah besar yang menimpa.
Dan tak lama memang, keesokan harinya bencana besar pun menimpa.
Seakan-akan itu adalah pertanda dari pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok pemancing
tersebut.
Ikan raksasa danau toba |
Hal ini memang menjadi pro kontra dalam pandangan masyarakat. Namun banyak yang menganggap
bahwa mitos itu memang benar adanya dan sudah dibuktikan secara nyata.
Bagaimana menurut tanggapan anda? apakah memang benar bahwa
kita tidak bisa sepele terhadap pandangan masyarakat zaman dulu?
Atau memang itu adalah takdir? Kalian percaya takdir?
Silahkan berikan pendapat anda
Terimakasih 😊