Menghadapi Era Industri 4.0, Begini Seru-nya Rangkaian Acara Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (Selisik 2018) di STT Bandung!

Hi, Sobat Blogger!



Kali ini saya akan me-review acara Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (Selisik 2018) yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB). Acara ini diadakan pada tanggal 1 September 2018 di Harris Convention Festival Citylink Bandung. Selisik 2018 ini dihadiri oleh berbagai civitas yang mumpuni dibidangnya dan Pasukan Blogger Joeragan Artikel yang juga membantu memeriahkan acara ini.


Acara dimulai dari pukul 08:00 hingga pukul 15:00, sebelumnya kami pun melakukan registrasi dulu sebelum masuk ke acara tersebut. Setelah itu, acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmat dan semua hadirin yang hadir berdiri untuk menyanyikannya. Ada yang menarik sesudah menyanyikan lagu Indonesia Raya yaitu adanya Tari Rampak Gendang. Tari ini dipersembahkan oleh mahasiswi STT Bandung. Kami yang hadir begitu terhibur dengan Tari Rampak Gendang di pembukaan acara ini. Setelah Tari Rampak Gendang selesai, dilanjutkan oleh Tim Angklung. Mereka pun menyanyikan lagu dengan merdu dan angklung yang dimainkan sangat indah sehingga membuat kami yang hadir semakin terlena dengan alunan suara merdu dari angklung tersebut.

Setelah itu Ibu Harya Gusdevi, S.Kom., M.Kom sebagai Ketua Panitia Selisik 2018 memberikan laporan mengenai acara tersebut. Diikuti acara sambutan oleh orang-orang penting dari Ketua STT Bandung, Ketua Aptikom Jabar dan Kepala LLDIKTI Wilayah IV. Acara pun dilanjutkan dengan pembukaan Selisik 2018 oleh Koordinator Kepala LLDIKTI Wilayah IV Bapak Prof. Suherman., AS., M.Pd.


Setelah acara Selisik 2018 resmi dibuka, maka dilanjutkan penandatanganan MoU IndoCEISS dan NERIS dengan Perguruan Tinggi yang tergabung di IndoCEISS dan NERIS sebagai wujud kerjasama antara kedua belah pihak. Tak lupa juga pemberian cinderamata untuk ketua Aptikom Jabar, Kepala LLDIKTI Wilayah IV dan para Keynote Speaker dan Anggota NERIS. Acara pun semakin meriah dengan pengumuman pemenang kompetisi Selisik 2018 yang telah diadakan. Kompetisi yang diadakan berbagai macam kategori seperti kategori games, app dan animasi.


Setelah pengumuman pemenang lomba dilanjutkan untuk berdoa bersama atas rasa syukur dari segala pencapaian yang telah didapatkan oleh STT Bandung dan para pemenang lomba. Kami pun sempat menikmati coffee break dulu sekitar 10 menit sebelum memulai acara kembali. STT Bandung sebagai penyelenggara acara ini begitu memperhatikan berbagai macam kebutuhan acara dengan sangat baik. Kami pun yang hadir sangat nyaman dan menikmati setiap acara yang disajikan.

Setelah itu, panitia melanjutkan acara dengan memberikan kesempatan kepada pembicara pertama yaitu Bapak Ir. Priyantono Rudito M.Bus., Ph.D. Beliau adalah orang yang kompeten di bidang Tenaga Ahli Kementerian Parawisata Bidang Manajemen Strategis. Beliau membahas tentang 3C yaitu Context, Concept, dan Content. Dengan 3C sebagai landasan kerja, maka pengembangan Digital Mastery dapat digunakan di segala bidang industri yang sedang berkembang di era serba digital ini. Tenaga kerja pun semakin hari dengan perkembangannya jaman akan menggunakan alat mesin digital seperti robot.



Bapak Priyantono mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 aspek utama yang harus disiapkan adalah SDM (Sumber Daya Manusia). Menyiapkan SDM ini harus dilakukan secara khusus dengan mengembangkan Digital Mastery (Digital Leadership dan Digital Capability) ini. Perlu diingat adalah Digital Mastery ini menggunakan pendekatan trilogi yaitu :
1. Experiential Learning
2. Coaching
3. Unlockling from Within
Implementasi trilogi ini memerlukan koloborasi berbagai generasi untuk mencapai hasil yang maksimal pun harus dibentuk Spirit Quadrant ke-9.
"Hidup terlalu berharga untuk dilalui tanpa karya besar bagi sesama" - Priyantono Rudito, 2018
Setelah Bapak Priyantono selesai menjadi pembicara pertama dengan sangat inspiratif, lalu dilanjutkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan/Kepala Pusdiklat Industri/Kementrian Perindustrian Republik Indonesia sebagai pembicara kedua. Beliau membicarakan betapa pentingnya untuk menghadapi era Industri 4.0 ini dan Indonesia harus bisa mengikuti era ini dengan baik. Tentu, Indonesia juga harus mengembangkan SDM dengan berbagai macam pelatihan untuk bisa bersaing di era Industri 4.0 ini. Beliau pun yakin beberapa tahun setelah ini Indonesia akan mampu untuk bisa bersaing dan mempunyai SDM yang sangat mumpuni.

Selanjutnya pembicara ketiga adalah Bapak Prof. Dr. Suyanto, MM, beliau adalah rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta. Beliau membahas tentang Human Capital Development Industrial 4.0. Pembahasan ini mengenai bagaimana cara untuk mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Indonesia dengan cara maksimal. Pada pembahasan Human Capital Development Industrial 4.0 ini terdapat 4 bagian penting yaitu Professional, Enterpreneur, Sciencetist, dan Artist. Bagian keempat tersebut tak bisa dipisahkan dan harus saling melengkapi satu sama lainnya. Pada era industri 4.0 ini memperluas jaringan untuk saling mendapatkan kesempatan yang lebih baik perlu dilakukan. Tak lupa juga inovasi sangatlah perlu dalam pengembangan suatu produktivitas. Suatu produktivitas harus mempunyai sebuah nilai yang unik dalam menghadapi era industri 4.0 ini.

Pemaparan Bapak Suyanto ini sangatlah inspiratif dan membuat kami menjadi lebih tau mengenai pengembangan sumber daya manusia dengan cara yang benar dan bisa secara maksimal. Tentu, persiapan yang harus kami lakukan haruslah dari sekarang ini. Sebelum tertinggal jauh dan kalah bersaing di industri 4.0 ini. Kami pun yang mengikut seminar ini tentu sangat puas dengan berbagai pemaparan seminar yang sangat memiliki ilmu industri yang sangat baik untuk perkembangan sumber daya manusia.


Untuk itu, mulai sekarang diperlukan pemahaman dari diri sendiri untuk bisa mengembangkan apa potensi yang di punya. Supaya tak salah memilih dan terjebak pada suatu hal yang salah. Pengembangan diri itu sangatlah perlu karena sumber daya manusia adalah suatu aset negara yang sangat berharga. Jadi, sudah siapkah kita menghadapi era industri 4.0?

#MakingIndonesia4.0
#Selisik2018
#STTBandung

Salam,
 steffifauziah

Next Post Previous Post