Ketika Ide Kita Telah Diambil Orang Lain ~
Hai, Sobat Blogger!
Enggak hanya kamu aja kok yang pernah mengalami hal itu. Saya pun juga pernah, sering malah, wkwk. Saya tuh kalau punya ide kadang suka sharing sama teman-teman penulis lainnya. Terus yang terjadi adalah, eng ing eng, itu ide diambil oleh seseorang dan sudah di pajang di blog atau bahkan dibukukan. Kesal? Iya sih, wkwkwk. Tapi, ya kan salah sendiri, wkwkw. Siapa suruh bilang-bilang. Seharusnya mah di tahan, ya khan? wkwkwk *jadi ala Syahreino eh salah Syahrini, wkwkwk.
Nah, untuk itulah saya banyak belajar, hehe. Jadi, kalau kalau nih tiba-tiba saya keceplosan akan ide yang cetar membahana terus sudah terpajang rapi di blog atau status atau buku orang lain. Sudah deh tinggal elus dada aja. Banyak sabar dan banyak istighfar biar enggak kejadian lagi, hehe. Berdoa supaya di kasih ide lagi dan enggak banyak bilang ke sana kemari. Takutnya nanti diambil (lagi), wkwkwk.
Untuk kamu-kamu yang juga merasakan apa yang saya rasakan. Nah, pas banget nih. Kali ini saya akan memberikan kiat-kiat atau tip-tip supaya ide kita enggak mudah untuk diambil oleh orang lain. Tapi pastinya versi saya yes. Seperti apa kiat-kiatnya sih? Yuk, simak aja ulasannya di bawah ini, ya :
1. Tuliskan Ide di Note/Buku Bukan di Grup
Ketika kamu punya segudang ide di pikiran, langsung tulis. Bukan tulis di grup-grup komunitas atau ke teman-teman ya. Jangan. Tapi tuliskan di note handphone atau laptop atau pun di buku. Nah, aman deh ide kamu.
Tinggal kamu eksekusi ketika kamu ingin menulis deh. Intinya jangan di sebar, ya. Supaya ide itu hanya kamu aja yang tahu dan Allah. Dah, ya. Jangan terlalu polos dengan dikit-dikit share ide, duh nanti kamu rugi sendiri loh. Ide-ide keren kamu diambil sama orang lain. Sedih, terus bakalan patah hati enggak beres-beres, wkwkwk.
2. Jangan Mudah Memberitahukan Ide Kita Kepada Orang Lain
Jangan juga memberitahukan ide kita dengan mudah kepada orang lain, misal teman, sahabat, keluarga, saudara, atau siapa pun. Ya, namanya manusia kita enggak pernah tahu. Kita kenal-nya dia baik, enggak pernah gimana gimana. Eh tahu-nya pas kita share ide kita kepada dia, sudah di pajang aja itu ide di blog atau dijadikan buku. Kita aja mau eksekusi nulis masih belum sempet. Nah, kalau sudah begitu, kesel enggak gaes? Enggak usah saya jawab pasti tahu dah rasanya, wkwkwkwk.
Saya sih beberapa kali sudah pernah digituin. Sebel? Iya, sih. Padahal kala itu, ide tersebut adalah satu-satunya yang bisa saya tulis di blog untuk disetorkan di sebuah challenge. Duh, bete banget. Akhirnya kudu puter otak lagi deh untuk cari ide lain, hiks.
Jika ide tersebut memang untuk dijadikan tulisan koloborasi atau buku duet atau buku antologi. Ya, enggak apa-apa. Tapi, kalau bukan lebih baik simpan rapat, yes. Apalagi jika ide tersebut adalah ide yang emang kamu cari enggak mudah. Duh, jangan sampai kamu ngamuk-ngamuk, wkwkwk.
3. Simpan Rapat-Rapat Ide yang Telah Kita Punya
Ide yang telah kamu punya. Baiknya simpan sendiri dan enggak sesumbar untuk menceritakan ke sana kemari. TAHAN. SABAR. Nah, dua kata itu yang kudu kamu punya nih ketika ada ide datang. Terkadang pasti ada rasa pengen cerita tentang ide kamu dan ingin diskusi lebih lanjut. Itu sah-sah aja sih. Boleh, tapi sebaiknya si ide tersebut sedang kamu realisasikan.
Misal nih, sedang kamu tuliskan di blog atau naskah. Terus kamu sedang bingung mencari ending cerita. Nah, kamu boleh deh diskusi dengan menceritakan terlebih dahulu bahwa kamu telah menuliskannya di sebuah naskah dan masih bingung akan ending-nya. Biasanya ini aman dan enggak ada yang nikung. Mikir juga kali ya yang mau nikung, kebangetan aja kalau masih juga nikung terus ide kita tetap diambil. Belum pernah makan Geprek Bensu Level 100 Cabe tuh orang, wkwkwk *ngapa geprek bensu di bawa, heu.
Jadi intinya, ide yang telah kita punya jika belum mampu kita realisasikan. Jangan dulu di sebar atau pun diceritakan. Tahan aja dulu. Di tuliskan saja dulu di tempat yang aman sampai kita siap untuk menuliskannya dan menggoncang dunia dengan ide kita *gempa kali menggoncang dunia, wkwkwk.
4. Cepat Menuliskannya di Blog atau Naskah Buku
Jika kita punya waktu untuk segera menuliskannya. Itu lebih baik daripada nanti-nanti. Keburu basi itu ide atau sudah ada yang menuliskannya duluan, meski kamu enggak koar-koar. Bisa jadi aja kan? Maka menyegerakan-nya itu lebih baik. Setelah kamu mendapatkan ide, langsung saja kamu tuliskan tanpa nanti-nanti. Dengan begitu ide yang telah kamu tuliskan bisa dengan cepat bermanfaat untuk orang lain. Wah keren ini mah.
Emang saya pun bukan orang yang seperti ini. Lebih suka bikin list panjang mengenai ide-ide yang akan saya tuliskan. Entah itu untuk blog atau naskah buku. Tapi ya gitu, saya pun enggak bisa langsung menuliskannya di blog kok. Karena pasti tetap melihat dulu mana kegiatan yang lebih urgent untuk dikerjakan. Tapi cara keempat ini recomended untuk mengamankan ide-ide keren kamu loh.
5. Tidak Baper Lama-Lama Ketika Ide Kita di Ambil Orang
Meski ujung-ujungnya kita tetap keceplosan, hiks. Ya sudah sabar, gaes. Enggak usah baper lama-lama terus ngajak perang. Jangan. Biarkan saja, hehe. Itu berarti ide kita dianggap keren sama yang ambil. Berarti kita content creator yang hebat. Bisa mencari ide kece dan keren. Sampai-sampai orang-orang langsung berbondong-bondong ingin mengambil ide kita. Wah, selamat ya, kamu! Berbangga lah, hehe.
Yap, itu salah satu cara untuk membesarkan hatimu supaya enggak sedih muluk. Saya pun begitu kok, wkwkwk. Berusaha mengambil hikmahnya dan mencari hal-hal yang positifnya daripada baper terus enggak mau temenan sama orang tersebut. Nah, itu saya hindari. Emang mungkin aja dia enggak paham etika penulis, yes. Niat hati kita hanya ingin diskusi, eh tapi di tikung. Duh, emang tahun ini lagi jaman tikung menikung apa yes? *eh, wkwkwk.
6. Tetap Tersenyum & Anggap Saja Belum Rezeki, Heu!
Itu ide kamu yang begitu keren dan kece ternyata bukan rezeki kamu loh. Enggak apa-apa. Allah enggak akan salah memberikan kita rezeki. Betul apa betul? Jadi, ya take it easy aja gaes, meski itu enggak easy sama sekali, wkwkwk. Tapi ya mau bagaimana lagi, daripada ribut terus bikin perang dunia ketiga yang nyusahin bumi khan? Lebih baik disenyumin aja, biar kita tetap awet muda, wkwkwk.
Enggak usah pusing gaes. Insyaallah ada ide yang lebih baik lagi kedepan-nya. Asalkan kita mengikhlaskan hal yang telah lalu itu, ya. Intinya terus menulis dan tebarkanlah manfaat! Jangan goyah dengan ribuan cobaan di depan. Karena itu hanya membuat kita semakin jauh untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Kasih cengiran kita yang paling manis, gaes!
7. Gali Ide Lain yang Lebih Cetar Membahana Bagai Petir ~
Kenapa bawa-bawa petir sih sayah, wkwkwk. Ingat ya, bahwa kamu tuh bisa mencari ide yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Malah, lebih keren dan lebih bermanfaat. Jadi, jangan lagi sedih jika satu ide kamu aja yang diambil orang lain. Enggak apa-apa. Beneran, enggak apa-apa.
Jadi, mulai sekarang sudah lupakan hal yang membuat kamu sakit dan mulai saja untuk menggali ide yang lain. Terus, jangan di kasih tau siapa-siapa. Karena ini RAHASIA. Nah, tuh! Hihi. Kecuali ada teman kita yang sedang kesulitan ide terus kamu dengan suka rela memberikan ide kamu, tentu ini pengecualian ya, gaes. Tapi, jika enggak ada ijin dari kita terus dia tau ide kita dan tanpa bilang-bilang ide kita diambil. Wah, ini sih kurang kerjaan, wkwkwk. Apalagi dia juga tau jika itu ide bakalan akan kita tulis. Wah, beneran dah. Bikin banyak istighfar, hihi. Doakan dia supaya segera tobat dan kembali ke jalan yang benar. Aamiin.
Terus kamu ngapain? Ya, tetap gali terus si ide dong, supaya kamu dapat lagi ide yang cetar!
8. Tetap Menggunakan Ide yang Sama Tetapi Menuliskannya dengan Cara Unik
Jika kamu masih kesulitan menemukan ide yang lain, ya sudah enggak apa-apa menggunakan ide yang sama. Kenapa? Karena itu juga awalnya si ide dari hasil pemikiran kamu kok. Jadi, ya sah-sah aja sebenarnya tetap kamu pakai. Tapi, ya lebih baik di kasih sesuatu yang khas dan unik. Supaya jadi pembeda gitu dan pastinya punya kamu lebih oke punya, hihi.
Setiap orang pasti akan menuliskan sesuatu ide meski dengan tema sama dengan cara khasnya. Nah, kamu tinggal kembangkan saja itu. Tinggal kamu gali saja cara-cara uniknya. Jadi, kamu enggak kesal-kesal banget kan meski ide kamu telah diambil oleh orang lain. Sudah siap kembangkan ide kamu yang sudah pernah di tikung? Yuk, ah pasti bisa!
Nah, itu tadi kiat-kiat yang bisa kita lakukan ketika ide kita diambil oleh orang lain. Meski kesal, bete, sebel, tapi sabar ya. Ya, bisa jadi ini teguran untuk kita juga, untuk tak mudah memberitahukan kepada orang lain mengenai ide yang kita punya. Lebih sabar aja gitu untuk enggak bilang-bilang.
Misal pun ide tersebut ingin dijadikan sebagai buku duet atau buku antologi, ya beritahukan saja kepada mereka yang kamu ajak. Jangan share sembarangan, nanti malah diambil lagi deh ide-nya. Sedih lagi terus enggak nulis-nulis kebanyakan baper, wkwkwk.
Yah, tapi jika tidak ada pengalaman seperti ini. Kita pun enggak akan belajar jadi lebih berhati-hati. Dengan memiliki pengalaman seperti ini, kita pasti jadi lebih aware dan enggak akan mengulangi-nya lagi. Ya, khan? *lagi-lagi ala Syahrini, wkwkwk.
Nah, kalau kamu sendiri ketika ide kamu diambil oleh orang lain, bagaimana sikap kamu nih? Kamu juga punya tip-tipnya enggak? Share dong di kolom komentar di bawah ini, ya.
Enggak hanya kamu aja kok yang pernah mengalami hal itu. Saya pun juga pernah, sering malah, wkwk. Saya tuh kalau punya ide kadang suka sharing sama teman-teman penulis lainnya. Terus yang terjadi adalah, eng ing eng, itu ide diambil oleh seseorang dan sudah di pajang di blog atau bahkan dibukukan. Kesal? Iya sih, wkwkwk. Tapi, ya kan salah sendiri, wkwkw. Siapa suruh bilang-bilang. Seharusnya mah di tahan, ya khan? wkwkwk *jadi ala Syahreino eh salah Syahrini, wkwkwk.
Nah, untuk itulah saya banyak belajar, hehe. Jadi, kalau kalau nih tiba-tiba saya keceplosan akan ide yang cetar membahana terus sudah terpajang rapi di blog atau status atau buku orang lain. Sudah deh tinggal elus dada aja. Banyak sabar dan banyak istighfar biar enggak kejadian lagi, hehe. Berdoa supaya di kasih ide lagi dan enggak banyak bilang ke sana kemari. Takutnya nanti diambil (lagi), wkwkwk.
Untuk kamu-kamu yang juga merasakan apa yang saya rasakan. Nah, pas banget nih. Kali ini saya akan memberikan kiat-kiat atau tip-tip supaya ide kita enggak mudah untuk diambil oleh orang lain. Tapi pastinya versi saya yes. Seperti apa kiat-kiatnya sih? Yuk, simak aja ulasannya di bawah ini, ya :
1. Tuliskan Ide di Note/Buku Bukan di Grup
Ketika kamu punya segudang ide di pikiran, langsung tulis. Bukan tulis di grup-grup komunitas atau ke teman-teman ya. Jangan. Tapi tuliskan di note handphone atau laptop atau pun di buku. Nah, aman deh ide kamu.
Tinggal kamu eksekusi ketika kamu ingin menulis deh. Intinya jangan di sebar, ya. Supaya ide itu hanya kamu aja yang tahu dan Allah. Dah, ya. Jangan terlalu polos dengan dikit-dikit share ide, duh nanti kamu rugi sendiri loh. Ide-ide keren kamu diambil sama orang lain. Sedih, terus bakalan patah hati enggak beres-beres, wkwkwk.
2. Jangan Mudah Memberitahukan Ide Kita Kepada Orang Lain
Jangan juga memberitahukan ide kita dengan mudah kepada orang lain, misal teman, sahabat, keluarga, saudara, atau siapa pun. Ya, namanya manusia kita enggak pernah tahu. Kita kenal-nya dia baik, enggak pernah gimana gimana. Eh tahu-nya pas kita share ide kita kepada dia, sudah di pajang aja itu ide di blog atau dijadikan buku. Kita aja mau eksekusi nulis masih belum sempet. Nah, kalau sudah begitu, kesel enggak gaes? Enggak usah saya jawab pasti tahu dah rasanya, wkwkwkwk.
Saya sih beberapa kali sudah pernah digituin. Sebel? Iya, sih. Padahal kala itu, ide tersebut adalah satu-satunya yang bisa saya tulis di blog untuk disetorkan di sebuah challenge. Duh, bete banget. Akhirnya kudu puter otak lagi deh untuk cari ide lain, hiks.
Jika ide tersebut memang untuk dijadikan tulisan koloborasi atau buku duet atau buku antologi. Ya, enggak apa-apa. Tapi, kalau bukan lebih baik simpan rapat, yes. Apalagi jika ide tersebut adalah ide yang emang kamu cari enggak mudah. Duh, jangan sampai kamu ngamuk-ngamuk, wkwkwk.
3. Simpan Rapat-Rapat Ide yang Telah Kita Punya
Ide yang telah kamu punya. Baiknya simpan sendiri dan enggak sesumbar untuk menceritakan ke sana kemari. TAHAN. SABAR. Nah, dua kata itu yang kudu kamu punya nih ketika ada ide datang. Terkadang pasti ada rasa pengen cerita tentang ide kamu dan ingin diskusi lebih lanjut. Itu sah-sah aja sih. Boleh, tapi sebaiknya si ide tersebut sedang kamu realisasikan.
Misal nih, sedang kamu tuliskan di blog atau naskah. Terus kamu sedang bingung mencari ending cerita. Nah, kamu boleh deh diskusi dengan menceritakan terlebih dahulu bahwa kamu telah menuliskannya di sebuah naskah dan masih bingung akan ending-nya. Biasanya ini aman dan enggak ada yang nikung. Mikir juga kali ya yang mau nikung, kebangetan aja kalau masih juga nikung terus ide kita tetap diambil. Belum pernah makan Geprek Bensu Level 100 Cabe tuh orang, wkwkwk *ngapa geprek bensu di bawa, heu.
Jadi intinya, ide yang telah kita punya jika belum mampu kita realisasikan. Jangan dulu di sebar atau pun diceritakan. Tahan aja dulu. Di tuliskan saja dulu di tempat yang aman sampai kita siap untuk menuliskannya dan menggoncang dunia dengan ide kita *gempa kali menggoncang dunia, wkwkwk.
4. Cepat Menuliskannya di Blog atau Naskah Buku
Jika kita punya waktu untuk segera menuliskannya. Itu lebih baik daripada nanti-nanti. Keburu basi itu ide atau sudah ada yang menuliskannya duluan, meski kamu enggak koar-koar. Bisa jadi aja kan? Maka menyegerakan-nya itu lebih baik. Setelah kamu mendapatkan ide, langsung saja kamu tuliskan tanpa nanti-nanti. Dengan begitu ide yang telah kamu tuliskan bisa dengan cepat bermanfaat untuk orang lain. Wah keren ini mah.
Emang saya pun bukan orang yang seperti ini. Lebih suka bikin list panjang mengenai ide-ide yang akan saya tuliskan. Entah itu untuk blog atau naskah buku. Tapi ya gitu, saya pun enggak bisa langsung menuliskannya di blog kok. Karena pasti tetap melihat dulu mana kegiatan yang lebih urgent untuk dikerjakan. Tapi cara keempat ini recomended untuk mengamankan ide-ide keren kamu loh.
5. Tidak Baper Lama-Lama Ketika Ide Kita di Ambil Orang
Meski ujung-ujungnya kita tetap keceplosan, hiks. Ya sudah sabar, gaes. Enggak usah baper lama-lama terus ngajak perang. Jangan. Biarkan saja, hehe. Itu berarti ide kita dianggap keren sama yang ambil. Berarti kita content creator yang hebat. Bisa mencari ide kece dan keren. Sampai-sampai orang-orang langsung berbondong-bondong ingin mengambil ide kita. Wah, selamat ya, kamu! Berbangga lah, hehe.
Yap, itu salah satu cara untuk membesarkan hatimu supaya enggak sedih muluk. Saya pun begitu kok, wkwkwk. Berusaha mengambil hikmahnya dan mencari hal-hal yang positifnya daripada baper terus enggak mau temenan sama orang tersebut. Nah, itu saya hindari. Emang mungkin aja dia enggak paham etika penulis, yes. Niat hati kita hanya ingin diskusi, eh tapi di tikung. Duh, emang tahun ini lagi jaman tikung menikung apa yes? *eh, wkwkwk.
6. Tetap Tersenyum & Anggap Saja Belum Rezeki, Heu!
Itu ide kamu yang begitu keren dan kece ternyata bukan rezeki kamu loh. Enggak apa-apa. Allah enggak akan salah memberikan kita rezeki. Betul apa betul? Jadi, ya take it easy aja gaes, meski itu enggak easy sama sekali, wkwkwk. Tapi ya mau bagaimana lagi, daripada ribut terus bikin perang dunia ketiga yang nyusahin bumi khan? Lebih baik disenyumin aja, biar kita tetap awet muda, wkwkwk.
Enggak usah pusing gaes. Insyaallah ada ide yang lebih baik lagi kedepan-nya. Asalkan kita mengikhlaskan hal yang telah lalu itu, ya. Intinya terus menulis dan tebarkanlah manfaat! Jangan goyah dengan ribuan cobaan di depan. Karena itu hanya membuat kita semakin jauh untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Kasih cengiran kita yang paling manis, gaes!
7. Gali Ide Lain yang Lebih Cetar Membahana Bagai Petir ~
Kenapa bawa-bawa petir sih sayah, wkwkwk. Ingat ya, bahwa kamu tuh bisa mencari ide yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Malah, lebih keren dan lebih bermanfaat. Jadi, jangan lagi sedih jika satu ide kamu aja yang diambil orang lain. Enggak apa-apa. Beneran, enggak apa-apa.
Jadi, mulai sekarang sudah lupakan hal yang membuat kamu sakit dan mulai saja untuk menggali ide yang lain. Terus, jangan di kasih tau siapa-siapa. Karena ini RAHASIA. Nah, tuh! Hihi. Kecuali ada teman kita yang sedang kesulitan ide terus kamu dengan suka rela memberikan ide kamu, tentu ini pengecualian ya, gaes. Tapi, jika enggak ada ijin dari kita terus dia tau ide kita dan tanpa bilang-bilang ide kita diambil. Wah, ini sih kurang kerjaan, wkwkwk. Apalagi dia juga tau jika itu ide bakalan akan kita tulis. Wah, beneran dah. Bikin banyak istighfar, hihi. Doakan dia supaya segera tobat dan kembali ke jalan yang benar. Aamiin.
Terus kamu ngapain? Ya, tetap gali terus si ide dong, supaya kamu dapat lagi ide yang cetar!
8. Tetap Menggunakan Ide yang Sama Tetapi Menuliskannya dengan Cara Unik
Jika kamu masih kesulitan menemukan ide yang lain, ya sudah enggak apa-apa menggunakan ide yang sama. Kenapa? Karena itu juga awalnya si ide dari hasil pemikiran kamu kok. Jadi, ya sah-sah aja sebenarnya tetap kamu pakai. Tapi, ya lebih baik di kasih sesuatu yang khas dan unik. Supaya jadi pembeda gitu dan pastinya punya kamu lebih oke punya, hihi.
Setiap orang pasti akan menuliskan sesuatu ide meski dengan tema sama dengan cara khasnya. Nah, kamu tinggal kembangkan saja itu. Tinggal kamu gali saja cara-cara uniknya. Jadi, kamu enggak kesal-kesal banget kan meski ide kamu telah diambil oleh orang lain. Sudah siap kembangkan ide kamu yang sudah pernah di tikung? Yuk, ah pasti bisa!
Nah, itu tadi kiat-kiat yang bisa kita lakukan ketika ide kita diambil oleh orang lain. Meski kesal, bete, sebel, tapi sabar ya. Ya, bisa jadi ini teguran untuk kita juga, untuk tak mudah memberitahukan kepada orang lain mengenai ide yang kita punya. Lebih sabar aja gitu untuk enggak bilang-bilang.
Misal pun ide tersebut ingin dijadikan sebagai buku duet atau buku antologi, ya beritahukan saja kepada mereka yang kamu ajak. Jangan share sembarangan, nanti malah diambil lagi deh ide-nya. Sedih lagi terus enggak nulis-nulis kebanyakan baper, wkwkwk.
Yah, tapi jika tidak ada pengalaman seperti ini. Kita pun enggak akan belajar jadi lebih berhati-hati. Dengan memiliki pengalaman seperti ini, kita pasti jadi lebih aware dan enggak akan mengulangi-nya lagi. Ya, khan? *lagi-lagi ala Syahrini, wkwkwk.
Nah, kalau kamu sendiri ketika ide kamu diambil oleh orang lain, bagaimana sikap kamu nih? Kamu juga punya tip-tipnya enggak? Share dong di kolom komentar di bawah ini, ya.
Salam,