Pengertian Karakter, Unsur, Dan Komponen Karakter Yang Baik
Pengertian Karakter. Setiap orang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Karakter berbeda dengan watak, kepribadian, ataupun sifat dari seseorang. Secara umum, karakter dapat diartikan sebagai akumulasi dari watak, kepribadian, serta sifat yang dimiliki oleh seseorang. Karakter merupakan sifat batin yang akan mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang ada pada manusia ataupun makhluk hidup lainnya.
Karakter juga dapat berarti sesuatu yang terdapat pada individu yang menjadi ciri khas kepribadian individu yang berbeda dengan orang lain, yang meliputi sikap, pikiran, dan tindakan. Ciri khas setiap individu tersebut berguna untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian Karakter Menurut Pendapat Para Ahli. Selain pengertian karakter tersebut di atas, telah banyak ahli mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan karakter, beberapa diantaranya adalah :
- Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, berpendapat bahwa karakter adalah pengalaman mengenai pendidikan dan sejarah yang mendorong kemampuan yang ada pada diri seseorang guna menjadi alat ukur ataupun sisi manusia untuk mewujudkannya, baik dalam bentuk pemikiran, sikap, perilaku, dan karakter serta budi pekerti.
- Drs. Hanna Djumhana Bastaman, M.Psi, berpendapat bahwa karakter adalah bentuk dari aktualisasi diri serta internalisasi nilai serta moral yang berasal dari luar menjadi satu ke dalam bagian dari kepribadiannya.
- Masnur Muslich, berpendapat bahwa karakter adalah nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesaman manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
- Agus Wibowo, berpendapat bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
- Soemarno Soedarsono, berpendapat bahwa karakter adalah sebuah nilai yang telah terpatri di dalam diri seseorang melalui pengalaman, pendidikan, pengorbanan, dan percobaan serta juga pengaruh lingkungan yang kemudian dipadukan dengan nilai-nilai yang terdapat pada diri seseorang dan menjadi nilai instrinsik yang dinyatakah di dalam sistem daya juang yang kemudian melandasi sikap dan perilaku, serta pemikiran seseorang.
- Muchlas Samani, berpendapat bahwa karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
- Michael Novak, berpendapat bahwa karakter adalah campuran kompatibel dari seluruh kebaikan yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan kumpulan orang beralak sehat yang ada dalam sejarah.
Unsur Karakter. Karakter dibangun atas beberapa unsur, yaitu :
- Sikap, yaitu salah satu bagian dari karakter yang menjadi dasar atau cerminan dari karakter seseorang. Sikap seseorang akan selaras dengan karakter yang ia miliki.
- Emosi, yaitu suatu gejala dinamis yang dirasakan manusia yang timbul karena efek perasaan yang sangat kuat.
- Kepercayaan, yaitu komponen yang paling didapat dari faktor sosio psikologis yang juga kemudian mempengaruhi karakter seseorang. Kepercayaan ini menjadi pembangun dalam watak dan karakter manusia.
- Kebiasaan dan Kemauan, yaitu dua aspek yang sangat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Kebiasaan mencerminkan tindakan dan perilaku dari seseorang atau disebut juga sebagai karakter seseorang.
Komponen Karakter yang Baik. Menurut Thomas Lickona, terdapat tiga komponen karakter yang baik (components of good character), yaitu :
1. Pengetahuan Moral.
Pengetahuan moral merupakan hal penting untuk diajarkan sebagai tujuan pendidikan karakter yang diinginkan. Terdapat beberapa aspek dalam pengetahuan moral dalam rangka pendidikan karakter, diantaranya adalah :
- kesadaran moral.
- pengetahuan nilai moral.
- penentuan perspektif.
- pemikiran moral.
- pengambilan keputusan.
- pengetahuan pribadi.
2. Perasaan Moral.
Mengetahui apa yang benar bukan merupakan jaminan dalam hal melakukan tindakan yang yang baik. Terdapat beberapa aspek yang meruakan aspek emosi yang harus dapat dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia yang berkarakter, diantaranya :
- hati nurani.
- harga diri.
- empati.
- mencintai hal yang baik.
- kendali diri.
- kerendahan hati.
3. Tindakan Moral.
Tindakan moral merupakan hasil dari dua bagian karakter lainnya. Apabila orang-orang memiliki kualitas moral, kecerdasan, dan emosi maka mereka mungkin akan melakukan apa yang mereka ketahui dan mereka rasa benar. Tindakan moral terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
- kompetensi.
- keinginan.
- kebiasaan.
Proses Pembentukan Karakter. Karakter bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Karakter seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang. Lebih dari itu, karakter merupakan bentukan atau tempaan dari lingkungan termasuk juga orang-orang yang ada di sekitar lingkungan tersebut. Pihak-pihak yang berperan penting dalam pembentukan karakter seseorang adalah keluarga, guru, serta teman sebaya.
Karakter yang dimiliki seseorang biasanya sejalan dengan perilakunya. Jika seseorang terbiasa melakukan sesuatu hal yang baik, maka kemungkinan besar karakter dari orang tersebut juga baik. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang terbiasa melakukan sesuatu hal yang buruk, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga buruk.
Semoga bermanfaat.