Pengertian Kepribadian, Unsur, Aspek, Jenis, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Pengertian Kepribadian. Secara umum, kepribadian dapat diartikan sebagai ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran serta perasaan, konsep diri, perangai, mentalitas, yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepribadian diartikan dalam beberapa pengertian, yaitu :
- sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.
- ciri-ciri watak menonjol yang ada pada banyak warga suatu kesatuan nasional.
- kumpulan (kelompok) manusia atau keutuhan harta kekayaan (yayasan) yang dalam hukum dianggap sebagai subyek hukum.
Secara bahasa, terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan kepribadian, seperti :
- mentality, yaitu situasi mental yang dihubungakan dengan kegiatan mental.
- personality, yaitu sebuah totalitas karakter personal.
- individuality, yaitu sifat khas yang menyebabkan seorang mempunyai sifat berbeda dari orang lain.
- identity, yaitu sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan dirinya terhadap sesuatu dari luar.
Pengertian Kepribadian Menurut Pendapat Para Ahli. Kepribadian merupakan sebuah konsep yang sangat luas. Itulah kenapa terdapat banyak pengertian tentang kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli. Sebagai contoh, Kartini Kartono dan Dali Gulo, mengartikan kepribadian dalam beberapa pengertian, yaitu :
- sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain.
- integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang.
- segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Sedangkan S. Hall dan Lindzey, menjelaskan tentang kepribadian sebagai berikut :
- apabila rasa id-nya menguasai sebagian besar energi psikis, maka pribadinya akan bertindak akan bertindak primitif, impulsif, agresif, dan ia akan mengumbar impuls-impuls primitifnya.
- apabila rasa ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis, maka pribadinya bertindak dengan cara-cara yang realistik, logis, dan rasional.
- apabila rasa superego-nya menguasai sebagian besar energi psikis, maka pribadinya akan bertindak pada hal-hal yang bersifat moralitas, mengejar hal-hal yang sempurna yang kadang-kadang irasional.
Selain pengertian tersebut di atas, masih terdapat banyak pengertian tentang kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Agus Sujanto, berpendapat bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
- Koentjaraningrat, berpendapat bahwa kepribadian adalah beberapa ciri watak yang dipelihara seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen. Setiap manusia melakukan proses sosialisasi yang berlangsung selama manusia masih hidup di dunia. Kepribadian seorang individu dapat terbentuk dalam bertingkah laku, sehingga individu tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.
- Sigmund Freud, berpendapat bahwa kepribadian adalah suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yaitu id, ego, dan superego.
- George Herbert Mead, berpendapat bahwa kepribadian adalah tingkah laku manusia yang berkembang melalui perkembangan diri. Perkembangan kepribadian dalam diri seseorang telah berlangsung seumur hidup, menurutnya manusia akan berkembang dengan secara betahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat.
- Robert Sutherland, berpendapat bahwa kepribadian adalah abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana halnya sama lingkungan masyarakat dan kebudayaan. Oleh karena itu, kepribadian digambarkan sebagai hubungan saling mempengaruhi antara tiga aspek tersebut, yaitu individu, lingkungan masyarakat, dan kebudayaan.
- Theodore M. Newcomb, berpendapat bahwa kepribadian adalah suatu kelompok sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal tersebut berarti bahwa kepribadian itu bertujuan untuk menunjukkan kelompok dari tingkah-tingkah seorang individu untuk dapat berbuat, mengetahui, berfikir, dan merasakan dengan secara khusus jika ia berhubungan dengan orang lain atau juga pada saat ia menghadapi suatu masalah/keadaan.
Unsur Kepribadian. Terdapat beberapa unsur yang membangun suatu kepribadian, diantaranya adalah :
- Pengetahuan. Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep-konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dari dalam lingkungan individu tersebut. Semua hal tersebut direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu dalam bentuk perilaku.
- Perasaan. Perasaan adalah suatu keadaan kesadaran kesadaran manusia dengan menghasilkan penilaian positif atau negaif terhadap sesuatu. Bentuk penilaian dipengaruhi oleh pengertiannya.
- Dorongan Naluri. Dorongan nalusi adalah kemauan yang sudah menjadi naluri bagi setiap manusia. Terdapat beberapa dorongan naluri, yaitu dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk mencari makan, dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia, dorongan dalam meniru setiap tingkah laku dari sesamanya, dan lain sebagainya.
Aspek Kepribadian. Menurut Abin Syamsuddin, aspek-aspek kepribadian adalah sebagai berikut :
- karakter, yaitu konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsisten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
- temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya mengenai reaksi terhadap stimulus-stimulus yag datang dari lingkungannya.
- sikap, yaitu sambutan terhadap obyek yang sifatnya positif, negatif, atau ambivalen.
- tanggung jawab (responsibilitas), yaitu kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan.
- sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Jenis Kepribadian. Terdapat berbagai macam jenis kepribadian yang dapat ditemui pada diri masing-masing orang, diantaranya :
- Introvert (Introversion), merupakan sifat kepribadian seseorang yang mengutamakan dunia dalam pikiran orang itu sendiri. Seseorang dengan sifat kepribadian introvert akan cenderung menutup diri dari kehidupan luar dan lebih senang berada di kesunyian atau kondisi tenang dari pada tempat tang banyak orang. Ciri-ciri kepribadian introvert adalah pemikir, pendiam, senang menyendiri, pemalu, susah bergaul, lebih senang bekerja sendiri, dan lain sebagainya.
- Extrovert (Extraversion), merupakan sifat kepribadian seseorang yang mengutamakan dunia luar orang tersebut. Seseorang dengan sifat kepribadian extrovert akan cenderng membuka diri dengan kehidupan luar, lebih sedikit berpikir, serta senang berada di keramaian atau tempat yang terdapat banyak orang dari pada di tempat yang sunyi. Ciri-ciri kepribadian extrovert adalah aktif, senang bersama orang lain, percaya diri bahkan kadang berlebihan, senang beraktivitas, gampang bergaul, melakukan sesuatu atau berbicara dulu baru berpikir, lebih suka berinteraksi dengan banyak orang, dan lain sebagainya.
- Ambievert (Ambiversion), merupakan sifat kepribadian seseorang yang dapat berubah-ubah dari introvert menjadi extrovert atau sebaliknya. Ambievert adalah kepribadian seseorang yang mempunyai dua kepribadian yaitu introvert dan extrovert. Kepribadian ambievert dapat dikatakan baik karena orang tersebut akan bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert maupun extrovert, serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Ambievert sering terlihat moody, karena sifatnya yang sering berubah-ubah.
Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian. Kepribadian seseorang senantiasa berubah dan berkembang seiring dengan proses sosialisasi yang dilakukan orang tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah sebagai berikut :
- Faktor Biologis. Setiap orang pasti memiliki warisan biologis atau bentuk fisik yang berbeda dengan orang lainnya. Karakteristik fisik seseorang dapat menjadi faktor penentu perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana ia memahami keadaan dirinya dan bagaimana ia diperlakukan dalam masyarakat.
- Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus. Letak geografis yang berbeda akan menghasilkan jenis kebudayaan yang berbeda. Letak geografis hanya merupakan karakteristik kepribadian umum dari suatu masyarakat dan tidak semua warga masyarakat termasuk di dalamnya. Oleh karenanya, kepribadian umum merupakan kepribadian yang dimiliki oleh sebagian besar anggota kelompok masyarakat.
- Faktor Pengaruh Kelompok. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan tersebut akan membentuk kelompok-kelompok. Antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya akan mempunyai pandangan yang berbeda-beda dalam memandang suatu nilai atau norma. Dalam kondisi ini, seseorang akan menentukan sendiri apa yang dianggapnya baik bagi dirinya sehingga tidak terhanyut dalam arus perbedaan yang terjadi dalam masyarakat majemuk di mana ia berada.
- Faktor Pengalaman Unik. Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu memiliki kepribadian yang sama, hal tersebut disebabkan karena pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing orang selalu bersifat unik dan tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya.
Jelaslah bahwa antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda. Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk bertindak, berpikir, merasakan, cara berhubungan dengan orang lain, dan cara seseorang dalam menghadapi masalah.
Semoga bermanfaat.