Manajemen Kinerja (Performance Management) : Pengertian, Syarat, Tujuan, Fungsi Dan Manfaat, Serta Proses Manajemen Kinerja (Performance Management)
Pengertian Manajemen Kinerja. Secara umum, manajemen kinerja dapat diartikan sebagai kegiatan manejerial yang bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi telah dicapai secara konsisten dalam berbagai cara yang efektif dan efisien. Manajemen kinerja juga berarti :
- suatu kegiatan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai secara konsisten melalui proses perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi kinerja perangkat organisasi.
- proses sistematis di mana organisasi melibatkan pegawainya dalam mencapai misi dan tujuan organisasinya.
Pengertian Manajemen Kinerja Menurut Pendapat Para Ahli. Selain pengertian tersebut, pengertian dari manajemen kinerja juga telah banyak dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Irham Fahmi, berpendapat bahwa manajemen kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep menajemen yang memiliki tingkat fleksibelitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi organisasi dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara maksimal.
- Bacal, berpendapat bahwa manajemen kinerja adalah komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang pegawai dan atasan langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
- Armstrong dan Baron, berpendapat bahwa manajemen kinerja adalah pendekatan strategis dan terintegrasi untuk memberikan hasil yang sukses dalam organisasi dengan meningkatkan kinerja dan mengembangkan kemampuan tim dan individu.
Syarat Manajemen Kinerja. Penerapan manajemen kinerja harus memenuhi persyaratan dasar, yaitu :
- adanya strategi yang jelas. Organisasi harus memiliki strategi yang jelas dalam upaya mewujudkan tujuannya.
- adanya indikator kinerja utama. Organisasi memiliki indikator kinerja utama yang diukur secara kuantitatif, memiliki target yang hendak dicapai, dan jelas memiliki tenggat waktu.
- adanya kontrak kerja. Terdapat kontrak keja, di mana ukuran kinerja dinyatakan dalam bentuk perjanjian antara bawahan dan atasan.
- adanya siklus manajemen. Terdapat siklus manajemen yang standar dan ditaati oleh semua elemen organisasi, yaitu dalam bentuk perencanaan kinerja, implementasi, pengawasan, dan evaluasi.
- adanya sistem reward and punishment. Terdapat ketentuan imbalan dan hukuman yang konstruktif dan konsisten dalam organisasi.
- adanya dedikasi kepemimpinan. Terdapat dedikasi kepemimpinan yang kuat di level atas (top manager) sehingga organisasi memiliki kinerja tinggi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
- adanya konsep manajemen berdasarkan kompensasi. Penerapan konsep manajemen berdasarkan kompetensi "the right man in the right place" untuk mencapai kinerja organisasi yang lebih baik.
Tujuan Manajemen Kinerja. Secara umum, tujuan utama dari manajemen kinerja adalah memastikan seluruh elemen organisasi bekerja secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan dari manajemen kinerja tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- tujuan strategik, yaitu tujuan organisasi yang berhubungan dengan kegiatan pegawai sesuai dengan tujuan organisasi.
- tujuan administratif, yaitu tujuan organisasi yang berhubungan dengan evaluasi kerja untuk keperluan keputusan administratif, pengkajian, promosi, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.
- tujuan pengembangan, yaitu tujuan organisasi yang berhubungan dengan pengembangan kapasitas pegawai yang berpotensi di bidang kerjanya, memberikan pelatihan bagi pegawai yang kinerjanya kurang baik, serta penempatan pegawai pada posisi yang tepat.
Fungsi Manajemen Kinerja. Fungsi utama dari manajemen kinerja adalah untuk penentuan sasaran yang jelas dan terarah, yang di dalamnya terdapat tujuan organisasi yang ingin dicapai, strategi, rencana kerja, dan saluran komunikasi atasan dan bawahan untuk memastikan pencapaian kinerja yang diharapkan.
Manfaat Manajemen Kinerja. Manajemen kinerja pada kenyataannya ditentukan oleh atasan berupa strategi yang harus dilaksanakan oleh bawahan guna mencapai tujuan organisasi. Namun demikian, manajemen kinerja tidak bermanfaat buat atasan atau manajer tetapi bermanfaat buat organisasi seluruhnya. Menurut Wibowo, manfaat manajemen kinerja buat masing-masing pihak dalam organisasi adalah sebagai berikut :
1. Manfaat manajemen kinerja bagi organisasi :
- sebagai acuan untuk menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu dalam meperbaiki kinerja pegawai.
- meningkatkan komitmen kerja pegawai.
- memperbaiki proses training dan pengembangan.
- meningkatkan keterampilan pegawai.
- upaya perbaikan dan pengembangan secara berkesinambungan.
- upaya basis perencanaan karir pegawai.
- upaya mempertahankan pegawai yang berkualitas.
- mendukung program perubahan budaya kerja.
- mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan konsumen.
2. Manfaat manajemen kinerja bagi manajer :
- membantu upaya klasifikasi kinerja dan harapan perilaku.
- memperbaiki kinerja tim dan individu pekerja.
- menawarkan peluang memanfaatkan waktu secara berkualitas.
- upaya memberikan penghargaan non finasial bagi pegawai.
- membantu pegawai yang kinerjanya kurang baik.
- untuk pengembangan diri pegawai.
- sebagai pendukung kepemimpinan.
- memotivasi dan pengembangan kerja sama tim.
- upaya membuat kerangka kerja untuk meninjau kembali tingkat kompetensi dan kinerja.
3. Manfaat manajemen kinerja buat seluruh pegawai :
- sebagai informasi peran dan tujuan pegawai.
- mendorong dan mendukung kinerja pegawai.
- membantu mengembangkan kinerja dan kemampuan pegawai.
- sebagai peluang untuk memanfaatkan waktu yang berkualitas.
- sebagai dasar obyektivitas dan kejujuran dalam mengukur kinerja.
- membantu agar pegawai fokus pada tujuan, rencana perbaikan, dan cara bekerja.
Prinsip Dasar Manajemen Kinerja. Secara umum, prinsip dari manajemen kinerja adalah :
- menghargai kejujuran.
- melakukan pelayanan.
- memiliki tanggung jawab.
- dirasakan seperti bermain.
- terdapat perasaan kasihan.
- terdapat perumusan tujuan.
- terdapat konsensus dan kerja sama.
- sifatnya berkelanjutan.
- terjadi komunikasi dua arah.
- memperoleh umpan balik.
Perangkat Manajemen Kinerja. Beberapa perangkat manajemen kinerja yang dapat digunakan diantaranya adalah :
- balanced scorecard.
- malcolm baldridge.
- manajemen mutu ISO.
- six sigma.
- lean six sigma
Proses Manajemen Kinerja. Proses dalam manajemen kinerja adalah sebagai berikut :
- masukan. Manajemen kinerja membutuhkan berbagai masukan yang harus diolah supaya dapat saling bersinergi dalam meraih tujuan organisasi.
- proses. Manajemen pekerja berawal dari perencanaan tentang bagaimana merencanakan tujuan yang diinginkan di masa yang akan datang dan merancang seluruh sumber daya dan juga aktivitas yang diperlukan untuk meraih tujuan.
- keluaran. Keluaran merupakan hasi langsung dari kinerja organisasi, baik berupa barang ataupun jasa. Hasil kerja yang diraih organisasi harus dibandingkan dengan tujuan yang diharapkan.
- manfaat. Selain memperhatikan keluaran, manajemen kinerja juga memperhatikan manfaat dari hasil kinerja. Dampak hasil kerja dapat bersifat positif ataupun negatif bagi organisasi. Berdampak positif bagi organisasi, misalnya keberhasilan seseorang dalam mewujudkan prestasinya akan berdampak pada peningkatan motivasi sehingga semakin tinggi kinerja organisasi. Demikian juga sebaliknya, keberhasilan seseorang juga dapat berdampak negatif bagi organisasi, apabila karena keberhasilannya tersebut ia menjadi sombong yang akan membuat suasana kerja tidak lagi kondusif.
Demikian penjelasan singkat tentang manajemen kinerja. Semoga bermanfaat.