Bahagia Secukupnya, Sedih Juga Secukupnya
Tulisan ini aku buat untuk diriku sendiri sebenarnya namun jika teman-teman yang membaca blog ini menanggap tulisan ini bermanfaat, maka aku akan sangat bersyukur sekali. Sebenarnya alasan aku menulis ini karena beberapa waktu silam aku terhenyak dengan adanya berita kematian seorang aktor yang lumayan terkenal di beberapa stasiun televisi swasta dengan sinetronnya. Aku tak perlu menyebutkan namanya karena kalian mungkin sudah tahu siapa beliau.
Lalu setelah peristiwa meninggalnya selebritis itu, tak lama adik kelasku semasa SMA meninggal dunia juga. Kali ini aku sangat terkejut karena baru dua bulan lalu kami saling membalas pesan lewat Whattsapp tepatnya pada Desember 2019. Adik kelasku baru berusia 37 tahun dimana mungkin bagi beberapa orang usia segitu masih dianggap usia yang sangat muda.
Sebut saja adik kelasku bernama Rio. Rio sebenarnya tinggal di salah satu kota yang berada di Kalimantan Timur, tempat kami menyelesaikan pendidikan SMA. Kami lama hilang kontak, dan sebenarnya aku ini teman kakak perempuannya. Tahun 2010 dimana media sosial Facebook sedang booming digunakan oleh hampir semua masyarakat Indonesia, aku dan Rio dipertemukan kembali ke dunia maya. Kami tidak pernah bertegur sapa di Facebook. Sampai akhirnya tahun 2017an Rio sering sekali membuat status lucu sehingga aku tak tahan untuk ikut berkomentar.
Rio yang telah berhijrah membuka usaha sendiri di bidang makanan di kotanya. Pernah suatu ketika kami saling koment di postingannya, sampai aku tahu bahwa istrinya adalah orang Surabaya. Di bulan November 2019 Rio membuat status dia pindah ke Surabaya, langsung saja aku tanya dimana alamatnya dengan memberikannya nomor Whattsappku.
Tak lama berselang, Rio mengirim pesan di Whattsapp dan ternyata tempat tinggalnya dekat sekali denganku. Aku yang rencananya ingin mampir dan silaturahmi ke rumahnya, selang dua bulan kemudian mendapat kabar bahwa adik kelasku itu sudah dipanggil Allah SWT.
Betapa hidup manusia tak pernah ada yang tahu. Dalam hitungan hari, menit bahkan detik nyawa kita hanya Tuhan yang tahu. Bahwa ternyata Rio sedang mengidap sakit, aku baru tahu beberapa saat kemudian setelah chatting dengan istrinya. Aku mengirim pesan di nomor Whattsapp Rio dan dibalas oleh istrinya. Aku segera mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya.
Aku sangat berduka karena rencanaku ingin berkunjung ke rumahnya pupus sudah. Jika berkunjung pun dalam rangka takziah tentu suasana akan menjadi berbeda. Rio wafat meninggalkan istri dan dua orang anaknya. Sungguh keluarga yagn ditinggalkan pasti akan sangat sedih karena usia yang masih muda serta perjalanan hidup yang masih panjang yang seharusnya dijalani Rio beserta keluarga kecilnya.
Sungguh, kita ini hidup di dunia hanya sementara. Maka nikmatilah hanya sesuai kebutuhanmu. Jika engkau mengalami kebahagiaan yang luar biasa maka jangan luupa ucapkan syukur kepada Sang Pencipta yang memberimu rasa bahagia itu. Jangan terlarut dan terlena lalu engkau menjadi kufur nikmat. Lalu apabila engkau dirundung kesedihan yang sangat hebat, jangan lupa juga untuk ingat Tuhanmu sembari memasrahkan hidup ini kepada-Nya. Jangan pada saat kau dilanda kesusahan saja baru kembali dan bersujud kepada Tuhanmu, sejatinya di saat kamu bahagia pun tak lupa mengingat-Nya.
Coba engkau bayangkan di saat engkau mengalami kejayaan, pucak kesuksesan berhasil kau genggam namun di saat yang sama Tuhan mengambil orang yang kau sayangi untuk selamanya. Manakah yang akan engkau pilih ? Pasti engkau akan menjawab akan memilih bersama orang yang engkau cintai dibanding dunia dan seisinya.
Untuk para saudaraku semua, marilah mulai sekarang kita mencoba untuk mengingat kematian barang sebentar. Sempatkanlah diri kita untuk berpikir akan mati agar tak terlena akan gemerlapnya dunia yang sesaat. Pikirkanlah jika tiba-tiba Sang Pencipta memanggilmu di saat engkau belum siap untuk dipanggil.
Aku sangat berduka karena rencanaku ingin berkunjung ke rumahnya pupus sudah. Jika berkunjung pun dalam rangka takziah tentu suasana akan menjadi berbeda. Rio wafat meninggalkan istri dan dua orang anaknya. Sungguh keluarga yagn ditinggalkan pasti akan sangat sedih karena usia yang masih muda serta perjalanan hidup yang masih panjang yang seharusnya dijalani Rio beserta keluarga kecilnya.
Sungguh, kita ini hidup di dunia hanya sementara. Maka nikmatilah hanya sesuai kebutuhanmu. Jika engkau mengalami kebahagiaan yang luar biasa maka jangan luupa ucapkan syukur kepada Sang Pencipta yang memberimu rasa bahagia itu. Jangan terlarut dan terlena lalu engkau menjadi kufur nikmat. Lalu apabila engkau dirundung kesedihan yang sangat hebat, jangan lupa juga untuk ingat Tuhanmu sembari memasrahkan hidup ini kepada-Nya. Jangan pada saat kau dilanda kesusahan saja baru kembali dan bersujud kepada Tuhanmu, sejatinya di saat kamu bahagia pun tak lupa mengingat-Nya.
Coba engkau bayangkan di saat engkau mengalami kejayaan, pucak kesuksesan berhasil kau genggam namun di saat yang sama Tuhan mengambil orang yang kau sayangi untuk selamanya. Manakah yang akan engkau pilih ? Pasti engkau akan menjawab akan memilih bersama orang yang engkau cintai dibanding dunia dan seisinya.
Untuk para saudaraku semua, marilah mulai sekarang kita mencoba untuk mengingat kematian barang sebentar. Sempatkanlah diri kita untuk berpikir akan mati agar tak terlena akan gemerlapnya dunia yang sesaat. Pikirkanlah jika tiba-tiba Sang Pencipta memanggilmu di saat engkau belum siap untuk dipanggil.
QS ALI IMRAN : 145
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang sudah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya padaha dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"