Berbukalah Dengan Yang Sederhana


Puasa Yang Sederhana Namun Sarat Akan Makna

Sebenarnya menu berbuka puasaku itu tidaklah ribet bahkan cenderung praktis. Bayangkan, begitu adzan maghrib berkumandang setelah membaca doa aku langsung meminum segelas teh hangat dan berbuka dengan nasi dan lauknya. Kalau kata sebagian orang, berbuka puasa langsung makanan berat.

Mungkin tidak banyak yang berbuka sama seperti cara berbukaku tapi aku sudah melihat beberapa orang entah itu teman maupun kerabat melakukannya. Pada saat awal mulai berpuasa yaitu di saat aku berada di bangku Sekolah Dasar sebenarnya kebiasaan seperti itu tidak pernah kulakukan. Karena keluargaku terbiasa berbuka dengan makanan kecil terlebih dahulu lalu setelah tarawih akan dilanjutkan dengan makan nasi beserta lauknya.

Roda hidup yang berputar membuatku dan keluarga tak bisa hidup bersama-sama selamanya. Ada kalanya kami terpisah sehingga menyebabkan banyak kebiasaan kami yang berubah, salah satunya cara berbuka puasa.

Semenjak aku pernah merantau dan jauh dari keluarga, cara berbuka puasaku berubah dan terbawa sampai sekarang. Karena dulu di saat merantau harus mengirit kebutuhan hidup, maka aku siasati dengan berbuka langsung makan nasi.

Kebiasaan itu terbawa sampai sekarang sehingga bisa dikatakan aku tidak rewel jika tiba saatnya berpuasa di bulan Ramadan.

Lain halnya dengan ibu dan suami yang harus berbuka dengan makanan kecil dahulu sebelum lanjut ke makanan berat. Nah, karena sekarang ini sedang ada wabah corona maka untuk memininalisir kami keluar rumah terlalu sering, akhirnya aku menyiasati membeli makanan beku untuk hidangan berbuka puasa. Selain itu juga kondisi ekonomi yang mengharuskan kami tidak sering-sering jajan di luar.

Ibu dan suami yang biasanya menyantap makanan beku atau frozen food tersebut. Kebetulan kami memiliki langganan penjual dekat rumah. Adapun menu makanan beku antara lain tahu bakso, siomay, donat dan otak-otak dan masih banyak lagi lainnya. Namun aku beli yang bisa dimakan oleh keduanya karena selera berbeda-beda maka jika terlalu banyak membeli varian yang berbeda kuatir mubazir dan jatuhnya sudah pasti dosa donk ya.

Selain makanan ringan untuk berbuka, minuman biasanya aku membeli nata de coco, agar-agar, sirup aroma cocopandan dan susu kental manis putih. Lalu keempat bahan tersebut aku campur dan aduk sehingga menjadi es sirup nata de coco ala-ala diriku. Hehehe. Bagiku menu-menu di atas cukup ekonomis untuk kami bertiga di rumah. Biasanya bahan baku untuk membuat es nata de coco itu bisa sampai untuk tiga sampai empat hari. Aku rasa cukup hemat juga untuk kami bertiga.

Untuk membuat sendiri hidangan berbuka, biasanya aku lakukan di hari sabtu dan minggu karena kalau hari senin sampai jumat rasanya tak cukup waktu untuk membuat adonan kue kecuali malam sebelumnya sudah aku buat.

Walaupun pendemi corona masih menyelimuti kita semua namun ibadah puasa harus jalan terus. Aku sarankan berbukalah dengan yang sederhana untuk tetap bisa berempati kepada saudara-saudara kita yang kena imbas akibat wabah ini. Selain itu uang yang masih tersisa dapat kita simpan untuk keperluan hidup berikutnya.




Next Post Previous Post