Perempuan Yang Berbeda


Credit Foto : Pixabay

Mungkin dia memang perempuan namun dia perempuan yang berbeda dengan perempuan lain pada umumnya. Entahlah, kenapa aku menyebutnya berbeda. Apa karena perempuan itu tidak punya anak mungkin ? Kenapa harus menyebutnya tidak punya anak ? Adakah kata lain selain "tidak punya anak". Mungkin bisa diperhalus dengan kalimat "belum memiliki anak" sehingga bisa saja suatu saat dia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengandung. Wallahu A'lam...

Perempuan ....
Adalah makhluk Tuhan yang dilahirkan memiliki rahim, agar dengan rahim itu perempuan dapat melahirkan generasi penerus keluarga. Di beberapa kasus, ada pula perempuan yang terlahir tanpa rahim. Namun itu sangat jarang sekali terjadi. Menurut artikel yang saya kutip dari https://lifestyle.okezone.com/ bahwa keadaan perempuan terlahir tanpa rahim dinamakan sindrom MRKH yang memiliki kepanjangan Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser. Sindrome ini mempengaruhi 1 dari 5.000 wanita di seluruh dunia yang mengakibatkan tidak bisa memiliki keturunan.

Jika perempuan yang tak memiliki rahim sudah jelas sumber kelainannya secara medis walaupun semua itu merupakan garis hidup yang diberikan oleh Tuhan. Adapun tidak ada penyakit tanpa obatnya maka sindrom MRKH inipun juga ada solusinya yaitu dengan melakukan transplantasi rahim.

Baiklah, saya tidak ingin membahas terlalu detail mengenai sindrom ini dan cara pengobatannya. Para pembaca yang budiman mungkin bisa searching sendiri mengenai kelainan tersebut.

Tak semua perempuan bisa melahirkan walau memiliki rahim yang sempurna. Jika ditanya penyebabnya maka bisa terdiri dari berbagai macam faktor, diantaranya karena keturunan, stress dan bahkan walau rahim si perempuan dinyatakan sehat oleh dokter pun belum tentu bisa mengandung janin yang diharapkan.

"Kesalahan" juga tidak semata-mata berasal dari pihak perempuan sebagai seorang istri saja. Itulah yang sering terjadi di masyarakat kita dimana stigma ini hanya dilemparkan kepada satu pihak yaitu kepada perempuan. Bagaimana dengan kondisi kesehatan pria sebagai seorang suami ? Perempuan dan laki-laki kedudukannya sama di dalam agama, hanya saja laki-laki diberi tanggung jawab lebih sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah dalam keluarga. Jangan karena tanggung jawab dan peran yang lebih tinggi itu pula yang menyebabkan laki-laki berlepas tangan dari "kesalahan" tak kunjung hamil sang istri. 

Lalu mengapa ada perempuan yang "berbeda" di dunia ini ? Jawabnya adalah karena rahasia serta kuasa Tuhan. Kita tak pernah tahu ada hikmah dari semua peristiwa yang terjadi di muka bumi. Bisa saja memang tidak ada yang salah dalam tubuh wanita yang memiliki rahim, segala ikhtiar telah dijalani demi hadirnya si buah hati namun Tuhan belum atau bahkan tak mengabulkan keinginan perempuan itu maka kehamilan akan mustahil untuk terjadi. 

Jangan sampai kita memberi stigma berlebih kepada perempuan itu. Hati perempuan itu pasti sudah hancur mendapati kenyataan telah lama menikah tak kunjung mengandung buah hati, ditambah lagi dengan pertanyaan bahkan sindiran dari masyarakat sekitar bahkan keluarga yang tak bisa memahami.

Berbahagia dan bersyukurlah wanita yang diberi kelebihan untuk melahirkan anak sehingga dapat menjadi seorang ibu. Dalam Islam sendiri dijabarkan hukum-hukum yang berkaitan dengan hak serta kewajiban wanita. 

Seperti yang ditulis dalam salah satu artikel yang ditulis oleh Ibu Irma, bahwa "seorang wanita, istri dan ibu yang tangguh adalah sosok wanita shalehah yang bisa meneladani kesabarannya Asiyah, kesetiannya Khadijah, kesuciannya Maryam, keihlasannya A'ishah, serta ketabahannya Fatimah.

Untuk para perempuan yang telah menjadi ibu bagi anak-anaknya, saya ucapkan selamat karena engkau telah mendapat kesempurnaan layaknya seorang perempuan yang bisa mengandung dan melahirkan. Namun untuk perempuan yang "berbeda" yang sampai saat ini belum kunjung hamil bahkan di ujung usianya, saya ucapkan bersabarlah akan ujian Tuhan ini. Tuhan tidak akan memberi ujian melebih batas kemampuan hamba-Nya.


Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 286 :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”


Wahai para perempuan yang berbeda, isilah hari-harimu dengan sesuatu yang bermanfaat agar masa tuamu dapat mengenang hal-hal indah dari masa mudamu yang telah engkau jalankan. Kalian juga berhak bahagia bersama pasangan halalmu.



Next Post Previous Post