Bertahan Hidup Di Tengah Pandemi



Sejak wabah corona menyerang hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, sejak itu pulalah banyak hal yang berubah dalam tatanan masyarakat kita.

Pemutusan hubungan kerja di beberapa perusahaan terjadi secara besar-besaran dikarenakan adanya beberapa kebijakan untuk melakukan pembatasan aktivitas secara fisik. Tujuannya tentu saja satu, yaitu memutus mata rantai penyebaran virua corona tersebut.

Aku banyak mendengar dari beberapa teman yang mengalami dampak penurunan penghasilan akibat corona ini antara lain : 
  • Teman yang bekerja di sektor pariwisata berputar haluan berjualan sambal demi bisa bertahan hidup
  • Saudara yang suaminya juga mengalami dampak penurunan penghasilan, mencoba membantu dengan berjualan ikan dengan sistem PO 
  • Suami teman yang terkena dampak covid pun juga saat ini mencari peruntungan dengan berjualan telur. Kenapa memilih telur ? Karena telur merupakan sumber makanan yang hampir setiap hari dikonsumsi setiap orang dengan harga yang relatif terjangkau juga.
  • Dan banyak lagi status di WA grup saya yang isinya menawarkan dagangan mereka. 



Dilansir dari https://tirto.id, bahwa sekitar 1,7 juta tenaga kerja di Indonesia dirumahkan atau bahkan mengalami PHK akibat wabah corona.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan

"Akibatnya angka kemiskinan dan pengangguran akan meningkat tajam sekali. Bahkan skenario sangat berat tambahan kemiskinan bisa hampir 5 juta dan pengangguran bisa 5,2 juta"



Akhirnya sebagian orang yang mengalami dampak mulai dari pemotongan jam kerja yang berimbas dipotongnya uang makan dan uang transport, dirumahkan, sampai dampak PHK yang menjadi momok setiap tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya setiap bulan dari gaji. 

Untuk menyambung hidup, pasti semua orang akan memutar otak bagaimana caranya mendapatkan yang di pandemi corona yang kita sendiri tidak tahu sampai kapan akan berlangsung. Jalan satu-satunya adalah membuka usaha sendiri di rumah secara kecil-kecilan dengan untung yang tidak seberapa, yang penting yang dari hasil penjualan bisa digunakan untuk membeli kebutuhan bulanan dan membayar tagihan listrik, air dan lainnya.



Dengan banyaknya individu yang membanting stir dengan berjualan online entah itu makanan jadi, bahan kebutuhan pokok, pakaian dan barang-barang lainnya yang bisa untuk diperjual belikan tentu mempermudah kita sebagai konsumen untuk mencari barang-barang yang kita butuhkan. Selain berseliweran status Whattsapp yang menawarkan dagangan masing-masing, juga ada sistem "sedekah status" dari beberapa orang yang ingin menampilkan dagangan teman-temannya secara sukarela tanpa dikenakan biaya. Yaa.. kalau artis kan namanya endorsement dengan tarif yang bisa saja selangit. Namun "sedekah status" menurut saya sangat efektif untuk saling membantu di kondisi sulit saat ini.

Terbukti sedekah status yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan tempat saya bekerja sangat efektif karena beberapa teman beliau langsung mendapat feedback berupa penjualan yang meningkat. Sungguh, jika kita ingin berbuat baik kepada orang lain meskipun dalam hal yang paling sederhana sekalipun akan memberi manfaat tidak hanya bagi orang yang kita tolong melainkan untuk diri sendiri juga ada hikmahnya. 



Jadi untuk teman, sahabat, saudara dan kalian semua yang kehidupan ekonominya terdampak covid-19, jangan pernah malu untuk tetap berusaha bahkan di saat sulit seperti ini. Memang butuh keberanian membuka usaha sendiri namun kita tak pernah tahu apakah usaha kita akan berhasil atau tidak sebelum memulainya. Mungkin ada yang awalnya merasa malu karena belum pernah berjualan sebelumnya akan tetapi lama-kelamaan perasaan malu tersebut akan terkikis dengan sendirinya, terkalahkan oleh kebutuhan hidup yang harus dipenuhi selama corona masih membayangi hidup kita.

Yakinlah bahwa badai ini akan segera berlalu. Perbanyak berdoa dan ikhlas dalam menjalani hidup walau mungkin tak seindah harapan.


Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat Hud ayat 6 :

Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).



Sumber data : 

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200603193109-4-162890/3-bulan-corona-3-juta-orang-kena-phk-dirumahkan)

https://tirto.id/dampak-pandemi-corona-di-ri-17-juta-buruh-dirumahkan-dan-kena-phk-fECo

https://www.dusturuna.com/quran/11-6/
Next Post Previous Post